Djarot soal kartu lansia: Ada orang tua tak bersedia di panti
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kampanye ke Jl Buaran I, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dalam blusukannya kali ini, Djarot yang juga Wakil Gubernur nonaktif ini menjelaskan ke warga soal niatan Pemprov DKI membuat program Kartu Jakarta Lansia.
Djarot meyakini program tersebut banyak dibutuhkan oleh para lansia yang tidak mampu di Ibu Kota. Selama ini, kata Djarot, Pemprov DKI telah mengurus para Lansia di panti sosial. Namun, Djarot mengerti tak semua para lansia mau ditempatkan di Panti Sosial.
"Ada juga orang tua yang tidak bersedia di panti karena ingin dekat dengan keluarga, padahal hidupnya tidak mampu. Maka pemerintah harus intervensi, kami yang nanti akan mengintervensi dengan menerbitkan Kartu Jakarta Lansia," kata Djarot.
-
Bagaimana cara Pemkab Banyuwangi membantu lansia di Banyuwangi? Karena, Pemkab Banyuwangi memiliki program layanan 'Jemput Bola Rawat Warga' di mana puskesmas melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin, khususnya ke lansia dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah.
-
Apa yang diberikan Pemkot Tarakan untuk lansia dan disabilitas? Alkes yang diberikan antara lain kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas.
-
Siapa yang perlu mendukung lansia? Lansia membutuhkan dukungan sosial yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, mengurangi rasa kesepian, dan membantu mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi.
-
Kenapa Pemkot Tarakan beri alkes untuk lansia dan disabilitas? Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Tarakan. Alkes yang diberikan antara lain kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas.
-
Di mana lansia tersebut tinggal? Wanita tersebut tinggal di daerah El Sereno, Los Angeles, dan mengaku suara tersebut terdengar dari bawah rumahnya selama beberapa minggu terakhir.
-
Mengapa akses kesehatan penting bagi lansia? Mereka membutuhkan akses yang mudah ke perawatan kesehatan yang berkualitas, seperti kunjungan ke dokter secara rutin, pemeriksaan kesehatan, dan penanganan penyakit yang mungkin mereka alami.
Djarot menjelaskan, Kartu Jakarta Lansia tak hanya diberikan bagi lansia yang berjenis kelamin perempuan yang berstatus janda. Namun, akan pula diberikan ke lansia pria berstatus duda asal memenuhi syarat. Warga lansia yang kurang mampu akan didata untuk didaftarkan sebagai peserta Kartu Jakarta Lansia.
Menurut Djarot, fungsi Kartu Jakarta Lansia hampir mirip dengan Kartu Jakarta Pintar. Setiap bulan Pemerintah Provinsi DKI akan memberikan uang secara non-tunai melalui rekening Bank DKI milik penerima kartu.
"Itu bisa untuk meningkatkan kualitas kehidupannya dan juga bisa berbagi kebahagiaan dengan cucu-cucunya," kata Djarot.
Dalam kesempatan tersebut, Djarot juga menceritakan niatan Pemprov DKI Jakarta yang akan membentuk Pasukan Merah yang nantinya bertugas memperbaiki rumah-rumah kumuh. Djarot menjelaskan, perekrutan Pasukan Merah akan diserahkan ke tiap kelurahan. Warga yang direkrut merupakan mereka yang memiliki keahlian sebagai tukang.
"Supaya cepat kita akan rekrut tenaganya Pasukan Merah dari warga sendiri, masing-masing dari Kelurahan 20 pasukan," katanya.
Djarot menjelaskan pembentukan Pasukan Merah akan direalisasikan ketika dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama kembali aktif sebagai pemimpin DKI Jakarta usai cuti masa kampanye Pilkada.
Djarot menjelaskan program membereskan rumah kumuh merupakan keahliannya sejak masih menjabat sebagai Walikota Blitar. Ia meyakini nantinya program ini akan mampu menjadi solusi bagi warga yang tinggal di pemukiman padat untuk mendapatkan hunian yang layak.
"(Pasukan Merah) inilah yang akan mengawal, melaksanakan renovasi rumah kumuh di pemukiman padat," kata Djarot.
Pemprov DKI Jakarta telah memiliki pasukan berwarna lainnya. Seperti pasukan oranye atau Pekerja Harian Lepas di bawah Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Kemudian pasukan oranye atau petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di bawah koordinasi kelurahan.
Ada pula pasukan hijau di bawah koordinasi Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, pasukan biru di bawah koordinasi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, pasukan kuning di bawah koordinasi Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Serta pasukan ungu di bawah koordinasi Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial DKI Jakarta. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan Putih dimaksud adalah mereka yang nantinya bekerja untuk membantu menjembatani Puskemas dan orang lanjut usia di suatu lingkungan.
Baca SelengkapnyaBansos PKD ini terbagi menjadi beberapa kategori. Sebanyak 141.533 penerima manfaat akan mendapatkan bantuan melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ).
Baca SelengkapnyaCawagub nomor urut 1 Suswono mengatakan pasangan RIDO akan menerbitkan kartu KAMU, singkatan dari Jakarta Maju.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPotret Griya Lansia di Malang yang penuh dengan ratusan lansia ini viral, bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaDriver ojol ini buat panti lansia di rumahnya dan penuhi semua kebutuhan lansia, bikin salut.
Baca SelengkapnyaTerdapat 245.749 penerima manfaat Bantuan Sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) bagi Lansia , Penyandang Disabilitas, Anak Usia Dini dan Anak dan Remaja.
Baca SelengkapnyaWarga Kota Kotamobagu, Erni mengapresiasi Rumah Sakit Geriatri yang dicanangkan Elly Lasut khusus lansia secara gratis.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, sudah saatnya pemerintah provinsi Jakarta turun tangan menangani permasalahan kaum disabilitas.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan Beri Bansos ke Warga Pendatang Ber-KTP Jakarta, Apa Syaratnya?
Baca SelengkapnyaPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah sebanyak 4.723 atau 90 persen penyandang disabilitas di Cakung yang belum mendapatkan bansos.
Baca Selengkapnya