Dono dan Kasino, legenda komedian Indonesia yang mati di usia muda
Merdeka.com - Dono dan Kasino adalah dua pelawak legendaris yang terkenal bersama Indro dengan nama Warkop DKI. Keduanya bernasib sama, yakni meninggal di usia muda karena terserang penyakit yang merenggut nyawa mereka.
Kelompok Warkop merupakan komedian yang melejit di era tahun 1970-an dan mendapatkan bayaran termahal. Salah satunya, melalui film 'Maju Kena Mundur Kena' yang membuat nama Dono, Kasino serta Indro semakin melambung.
Namun sayangnya, Kasino dan Dono meninggalkan Warkop DKI terlebih dahulu. Kasino meninggal pada usia 47 tahun karena penyakit tumor otak yang sudah bertahun-tahun dideritanya. Sedangkan Dono meninggal tiga tahun setelah kepergian partnernya Kasino, yaitu pada usia 50 tahun dan mengidap penyakit tumor di bagian bokong yang saat itu sudah menjalar menjadi kanker dan menyerang lever (kanker paru-paru).
-
Kenapa Warok Singobowo terkenal? Mengunjungi Petilasan Warok Singobowo, Tokoh Penting dalam Sejarah Reog Ponorogo yang Tak Banyak Dikenal Orang
-
Siapa artis terkaya di Indonesia? Lembaga survey Cydem International Research merilis daftar artis terkaya di Indonesia. Sosok artis yang menempati peringkat pertama pun curi perhatian. Bukan artis yang sering disebut sebagai Sultan seperti Raffi Ahmad, namun artis terkaya di Indonesia menurut survey ini adalah Rey Utami.
-
Siapa Bapak Film Komedi Indonesia? Nama Nya Abbas Akup begitu terkenal di industri perfilman komedi Indonesia di masa lampau.
-
Kenapa nama grup kocak WA penting? Nama grup kocak untuk WhatsApp biasa dipilih agar mudah diingat oleh para penggunanya.
-
Apa yang menjadi alasan nama grup kocak WA? Nama grup kocak untuk WA ini juga bisa menjadi hiburan ketika notifikasi dari grup tersebut muncul.
Menurut penuturan putri Kasino, Hanna Sukmaningsih saat itu, kanker otak yang diderita Kasino diduga saat ayahnya itu jatuh dari sepeda gunung yang dikendarai Kasino sendiri. Karena semenjak itulah Kasino mulai sakit-sakitan di bagian kepalanya.
"Tidak ada pesan apa pun dari Papa sebelum meninggal," ujar Hanna Sukmaningsih putri Kasino pada saat itu.
Pun demikian dengan Dono Warkop yang meninggal karena penyakit kanker paru-paru. Tak lama setelah kepergian Kasino, atau lebih tepatnya pada 30 Desember 2001 silam dan sempat mengalami keadaan kritis bahkan koma dan pada saat itu menjalani perawatan di Rumah Sakit St. Carolus Jakarta dan akhirnya meninggal pada 30 Desember 2001. Dono dikenal sebagai aktor pada akhir 1970-an, tahun 1980-an dan era 1990-an. akibat Kanker Paru-Paru.
Drs. Kasino Hadiwibowo atau Kasino menjadi salah satu legenda dunia hiburan di Indonesia bersama Dono dan Indro dalam grup Warkop DKI. Bersama Warkop DKI, Kasino berhasil menghibur publik Tanah Air. Bahkan film yang dibintanginya sampai saat ini masih kerap disiarkan berbagai stasiun televisi swasta.
Meski kerap memainkan lakon Betawi dalam berbagai film Warkop DKI sejatinya Ia merupakan putra kelahiran Gombong, Kebumen, Jawa Tengah pada 15 September 1950. Saat menjadi mahasiswa Kasino aktif dalam Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI).
Sebagai sosok pekerja keras, Kasino terus berjuang dan tidak patah semangat untuk menghibur publik di tengah kesehatannya yang terus naik turun. Kelucuan Kasino memenuhi layar kaca harus berakhir saat Warkop DKI masih menjaga eksistensinya.
Dirinya wafat pada 18 Desember 1997 di usianya yang ke 47 tahun. Kasino diketahui mengidap kanker otak sebelum akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Meski tanpa Kasino grup lawak yang dibentuknya bersama Dono dan Indro tetap eksis hingga era tahun 2000-an.
Sedangkan Dono atau Drs. H. Wahyu Sardono, pelawak kelahiran Solo, Jawa Tengah, 30 September 1951 yang eksis dengan Warkop DKI bersama Kasino dan Indro. Ia menjadi sosok yang paling banyak dikerjai dua rekannya dalam setiap film Warkop DKI.
Dono juga merupakan seniman serba bisa yang pernah dimiliki negeri ini. Tak hanya berhasil mengocok perut pemirsa, dirinya juga merupakan dosen Fisip di Universitas Indonesia.
Kecerdasan Dono menular kepada anak-anaknya, termasuk anak keduanya Damar Canggih Wicaksono yang saat ini tengah melanjutkan pendidikan S3 jurusan Teknik Nuklir di Swiss. Tak sekadar jadi murid biasa, Ia bahkan keluar sebagai best student hingga dikirim untuk jadi pembicara dalam konferensi internasional Nuklir baik di Jepang dan Amerika Serikat.
Keberhasilan Dono dalam dunia hiburan berakhir ketika dirinya meninggal dunia di usia ke 50 tahun akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Kini, kelucuan Dono bersama Kasino dan Indro masih kerap disajikan televisi swasta. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dono Warkop DKI merupakan salah satu anggota dari grup lawak legendaris Warkop DKI, yang terkenal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPernah menjadi pelawak dengan bayaran tertinggi, rumah tempat Doyok dan keluarganya tinggal justru jauh dari kesan mewah.
Baca SelengkapnyaDorman meninggal di Rumah Sakit Moch Ridwan Meuraksa, dalam usia 73 tahun
Baca SelengkapnyaSetelah sukses sebagai pelawak dan bintang film, ia membayar kesalahannya di masa lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang tidak bisa dilupakan yakni saat berbincang dengan mendiang Kasino. Ucok Baba mengungkap kebaikan mendiang Kasino saat awal-awal merantau.
Baca SelengkapnyaIa memutuskan keluar dari grup hiburan yang membesarkan namanya karena merasa tak diberi kebebasan
Baca SelengkapnyaPolo dinyatakan meninggal usai berjuang melawan penyakit paru-paru yang dialaminya itu.
Baca SelengkapnyaMeninggal dunia karena sakit, intip potret kenangan Donny Kesuma bersama para artis.
Baca SelengkapnyaKabar ini tentu mengejutkan semua pihak, lawakan dan gimmick Polo tidak pernah gagal mengundang gelak tawa yang sangat melekat diingatan para penonton
Baca SelengkapnyaDonny Kesuma dilaporkan telah masuk ruang perawatan intensif karena mengalami serangan jantung.
Baca SelengkapnyaPotret Rumah Doyok Yang Terbilang Sederhana dan klasik
Baca SelengkapnyaDonny sempat dirawat di Rumah Sakit St. Carolus Jakarta akibat mengalami serangan jantung.
Baca Selengkapnya