Dono, sosok pelawak cerdas yang kini menular ke putranya
Merdeka.com - 30 Desember, 14 tahun yang lalu, dunia hiburan Indonesia ditinggal salah satu bintang besar di industri perfilman, khususnya film komedi. Wahyu Sardono atau yang lebih dikenal dengan Dono Warkop meninggal pada usia 50 tahun karena kanker paru-paru.
Pasca meninggalnya Dono, Warkop DKI hanya menyisakan Indro. Personel Warkop yang lain, Nanu dan Kasino sudah terlebih dulu dipanggil Tuhan.
Dono bersama grup lawaknya, Warkop DKI yang beranggotakan Nanu, Kasino dan Indro dikenal akan peran mereka yang kerap mengocok perut. Selain itu, salah satu ciri khas dalam setiap film Warkop adalah, kehadiran wanita seksi sebagai pemeran pembantu.
-
Dimana Dosma belajar saat pindah ke Jakarta? Menginginkan menjadi seorang artis, Dosma akhirnya pindah ke Jakarta saat masih bersekolah di SMP. Saat itu, ia belajar di salah satu SMP di daerah Tebet.
-
Bagaimana Jokowi menyelesaikan kuliah? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Dimana Dhana kuliah di Jepang? Pria yang akrab disapa Dhana ini seorang lulusan Akmil angkatan 2017 dan melanjutkan pendidikan militernya di Jepang selama 2 tahun pada 2018.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Kapan Dhana lulus kuliah di Jepang? Dari keterangan unggahannya diketahui bahwa foto ini adalah ketika Dhana sudah lulus kuliah dari Jepang.
-
Di mana Soekarno bersekolah di Mojokerto? Presiden Pertama RI, Soekarno menghabiskan masa SD hingga SMP di Mojokerto, Jawa Timur. Bangunan sekolahnya masih kokoh hingga sekarang dan kini dikenal sebagai SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
Namun siapa sangka, selain menyuguhkan aksi lawak slapstick, Warkop juga menyelipkan kritik sosial dalam setiap dialog, baik di film maupun sandiwara. Salah satunya seperti yang diucapkan Dono dalam film 'Gengsi Dong'.
Dalam film tersebut, Dono yang berperan sebagai Slamet, anak dari desa yang kuliah di Jakarta, menyindir Paijo, anak bos minyak yang diperankan Indro. dalam salah satu adegan, Slamet menyindir Paijo dan menduga uang yang dihasilkan bapaknya didapat dengan cara korupsi.
Selain kerap menyelipkan kritikan sosial, masih banyak fakta dari pelawak yang pernah menjadi ketua OSIS semasa SMA di Surakarta. Berikut fakta-fakta Dono Warkop yang mungkin belum diketahui publik.
Selesai kuliah, Dono sempat jadi Dosen. Setelah menamatkan sekolah menengah atas di Surakarta, Dono melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Sosiologi. Di kampus, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 30 September 1951 ini aktif di kegiatan kampus, salah satunya Mapala UI.
Setelah menamatkan jenjang S1, bapak dari tiga orang anak ini dipercaya menjadi asisten dosen jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, di Universitas yang sama Dono juga menjadi Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dari pernikahannya dengan Titi Kusumawardhani atau yang biasa disapa Didiet, Dono memiliki tiga orang anak, Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono, dan Satrio Sarwo Trengginas. Ketiga anak Dono diketahui memiliki prestasi yang gemilang di dunia pendidikan.
Rekan Dono, Indro menjelaskan, menjadi yatim piatu bukan halangan untuk anak-anak almarhum Dono untuk berprestasi. Selain Damar yang lulus Cum Laude S2 di Swiss Federal Institute of Technology (ETHZ) dan di Lausanne (EPFL) pada tahun 2012, dua saudaranya juga berhasil menyelesaikan pendidikan mereka di Jakarta.
"Saudara-saudara kandungnya di Jakarta. Damar anak kedua dari 3 bersaudara. Laki semua. Kakaknya Ario Sarjana Broadcast lulusan UI, Damar lulusan dari Teknik Nuklir S1 UGM, S2 Universitas di Swiss, dan Insya Allah S3-nya juga dari Swiss. Adiknya Satrio S1 Sastra Belanda UI," kata Indro seperti dilansir KapanLagi.com.
Indro Warkop mengungkap bahwa anak kedua Dono itu termasuk sosok yang pendiam dan gemar mencari pengetahuan. Selain itu saat masih kecil, ada hal yang cukup eksentrik yang dilakukan Damar Canggih Wicaksono.
"Menurutku Damar orangnya pendiam, agak-agak nyentrik. Waktu kecil dan remaja hobbynya kayaknya baca deh, dan (setiap) kali belajar suka pake senter. Jadi lampu dia matiin dan bukunya dia senter. Kalau ditegur bapaknya, alasannya biar fokus. Tapi akhirnya ya memang jadi anak yang genius," lanjut Indro.
Kesuksesan anak Dono saat ini sebenarnya sempat tidak diprediksi oleh almarhum. Menurut Indro, semasa hidup sahabatnya itu sempat meremehkan putranya. Namun ternyata hal itu berbeda dengan hasil yang dicapai.
"Ayahnya sebelum meninggal agak underestimate pada anak-anaknya. Karena kakak tertuanya dianggap nggak bisa megang adik-adiknya, karena jaraknya memang jauh-jauhan. (Jaraknya masing-masing 6 tahun)," ungkap Indro.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dono Warkop DKI merupakan salah satu anggota dari grup lawak legendaris Warkop DKI, yang terkenal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinar Candy begitu bahagia karena bisa menyelesaikan kuliahnya. Ia kini mendapat gelar Sarjana Manajemen (S.M.).
Baca SelengkapnyaDulu ia ingin jadi dokter demi mengobati ibunya yang sakit-sakitan, kini ia menjadi profesor.
Baca SelengkapnyaNamun Menkes Budi bangga temannya tersebut kini sukses menjadi politisi dan pejabat negara
Baca SelengkapnyaSosok bernama Dodon memiliki paras dan penampilan yang mirip dengan anggota Srimulat, mendiang Gogon.
Baca SelengkapnyaPria ini ceritakan perjalanan hidupnya yang di-bully sejak SD hingga kuliah oleh temannya. Kini menjadi dosen yang sukses.
Baca SelengkapnyaIa tak menyangka sekaligus bahagia karena dosen pendampingnya itu kini menjadi kakak iparnya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi anak eks Kapolri lulus STIK jadi wisudawan terbaik.
Baca SelengkapnyaImam yang kini menjadi dosen sekaligus pakar metalurgi ini membuktikan jika semua bisa dilakukan asal ada kemauan untuk berusaha.
Baca SelengkapnyaSeorang priapengusaha rambut nenek lulusan SD sukses dan berhasil menyekolahkan anaknya sampai sarjana.
Baca SelengkapnyaUsai kepergian kedua orang tuanya, pria ini memiliki tanggung jawab merawat dan menyekolahkan adik-adiknya.
Baca Selengkapnya