Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Bakal Kawal Distribusi Alat Pelindung Diri Bagi Tenaga Medis

DPR Bakal Kawal Distribusi Alat Pelindung Diri Bagi Tenaga Medis aktivitas pasien corona di rumah sakit darurat. ©2020 AFP PHOTO/STR

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyatakan pihaknya siap mengawal distribusi alat pelindung diri dan alat kesehatan bagi para tenaga medis yang menangani pasien virus corona. Laporan Senin, (30/3), pemerintah telah mendistribusikan 191.666 set APD ke seluruh provinsi dan RS yang membutuhkan.

"DPR siap bantu pemerintah kalau memang ada kendala teknis di lapangan. DPR sangat terbuka sehingga bisa diketahui di mana kendalanya," kata Dave dalam keterangannya, Selasa (31/1).

Dave juga meminta proses distribusi APD dan alat-alat kesehatan dilakukan secara adil dan transparan. Sebab, menurutnya, masih banyak ditemukan keluhan dari tenaga medis karena keterbatasan APD. Padahal, APD sangat penting bagi mereka dari paparan virus corona.

Orang lain juga bertanya?

"Kita kan lumayan banyak dapat bantuan dari negara sahabat, jumlahnya juga cukup besar sampai ratusan ton, ditambah produksi dalam negeri plus bantuan dari perusahaan-perusahaan swasta yang ikut membantu. Tapi masih banyak keluhan mengenai yang berkaitan dengan kelangkaan APD. Saya kira ini harus adil dan transparan sistem distribusinya," ujar dia.

Politikus Partai Golkar menegaskan, pemerintah perlu segera mendistribusikan APD secara cepat sesuai panduan Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) ke seluruh fasilitas kesehatan, terutama yang menangani corona hingga ke daerah-daerah.

"Pemenuhan hak-hak dokter, perawat, bidan apoteker atau pekerja kesehatan lainnya harus ditanggapi dengan serius karena kita tengah mempertaruhkan hak-hak kehidupan masyarakat," jelasnya.

Distribusi Ratusan Ribu APD

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan, pemerintah telah mendistribusikan berbagai alat kesehatan atau Alat Pelindung Diri (APD) ke berbagai daerah. Pendistribusian ini guna mengatasi Virus Corona atau Covid-19.

"Sampai dengan hari ini pemerintah telah mengadakan APD sebanyak 191.666 set dan terdistribusi ke seluruh provinsi serta rumah sakit yang membutuhkan. Masker bedah 12.272.500 buah, sudah terdistribusi juga. Masker N95 133.640 buah juga sudah terdistribusi. Rapid test sebanyak 425.000 sudah terdistribusi," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/3).

Kendati demikian, Yurianto mengaku hingga kini pemerintah masih terus berupaya mendistribusikan APD ke berbagai pelosok.

"Oleh karena itu kita akan tetap berupaya secara maksimal memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok ini di dalam kaitan untuk penanganan kasus Covid-19," katanya.

Kritik Atas Kelangkaan APD

Sementara itu, Amnesty International bersama lima organisasi kesehatan di Indonesia mendesak pemerintah memberikan pelayanan maksimal kepada tenaga medis dalam menghadapi virus corona. Salah satu yang disoroti Amnesty yakni terkait minimnya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien corona.

Desakan itu disampaikan dalam surat terbuka yang dikirim kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa 24 Maret 2020. Adapun lima organisasi kesehatan tersebut adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

"Selasa lalu kami menyurati Presiden, sebab tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 kini bertambah, begitu pula yang diisolasi," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid.

Usman menilai, mereka masih menghadapi minimnya APD. Padahal, APD mutlak bagi kesehatan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam melawan pandemi corona ini.

"Sayangnya, hingga saat ini, distribusi APD belum adil dan merata. Distribusinya juga masih sangat lambat sehingga banyak tenaga kesehatan yang harus bergantung pada satu APD selama berjam-jam," tuturnya.

Dia pun mencontohkan situasi di Kendari. Para tenaga kesehatan mengancam melakukan mogok kerja bila mereka tidak dilengkapi alat perlindungan diri yang sesuai dan memadai.

"Sekarang pengurus organisasi kesehatan tingkat nasional menyatakan protes terbuka untuk mogok kerja sementara bila alat-alat pelindung dasar tidak tersedia. Tentu itu adalah ekspresi yang sah karena menyangkut keselamatan nyawa mereka," ucap Usman.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Anggota Brimob Bersenjata Jaga Ruang Rapat Baleg DPR Bahas RUU Pilkada
VIDEO: Anggota Brimob Bersenjata Jaga Ruang Rapat Baleg DPR Bahas RUU Pilkada

Dalam rapat Baleg kali ini terlihat sejumlah anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang menjaga luar ruang rapat.

Baca Selengkapnya
Tagih Janji Kemenkes, DPR Kecewa PP 28 Nomor 2024 tentang Kesehatan Minim Pelibatan Publik
Tagih Janji Kemenkes, DPR Kecewa PP 28 Nomor 2024 tentang Kesehatan Minim Pelibatan Publik

Kemenkes dianggap tidak menepati janjinya dalam memastikan terciptanya keterlibatan publik dan legislatif secara menyeluruh dalam penyusunan aturan ini.

Baca Selengkapnya
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing

DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Puan Maharani ungkap sederet poin kritiknya.

Baca Selengkapnya
Menghilang Dicari Demonstran Tolak RUU Pilkada, Dasco: Kalau Tahu, Saya akan Temui
Menghilang Dicari Demonstran Tolak RUU Pilkada, Dasco: Kalau Tahu, Saya akan Temui

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku tak mengetahui bahwa dirinya dicari oleh demonstran tolak RUU Pilkada di Gedung DPR

Baca Selengkapnya
Sambangi Polda Metro, Pimpinan DPR Dasco Minta Demonstran yang Diamankan Dibebaskan
Sambangi Polda Metro, Pimpinan DPR Dasco Minta Demonstran yang Diamankan Dibebaskan

Dasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.

Baca Selengkapnya
Saat Brimob Bersenjata Laras Panjang 'Mejeng' di Depan Ruangan Rapat Baleg DPR Bahas RUU Pilkada
Saat Brimob Bersenjata Laras Panjang 'Mejeng' di Depan Ruangan Rapat Baleg DPR Bahas RUU Pilkada

Menariknya, dalam rapat Baleg kali ini terlihat sejumlah anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang

Baca Selengkapnya
FOTO: Tok! DPR Sahkan RUU Kesehatan Jadi Undang-Undang Meski Didemo Ribuan Nakes
FOTO: Tok! DPR Sahkan RUU Kesehatan Jadi Undang-Undang Meski Didemo Ribuan Nakes

Pengesahan RUU Kesehatan ini disetujui enam fraksi. Sementara, Fraksi PKS dan Fraksi Demokreat menolak. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
FOTO: Menentang Pengesahan RUU Kesehatan, Ribuan Tenaga Medis Geruduk DPR
FOTO: Menentang Pengesahan RUU Kesehatan, Ribuan Tenaga Medis Geruduk DPR

Mereka menuntut DPR untuk menunda pembahasan RUU Kesehatan dalam Omnibus Law.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Komisi I DPR Blak-blakan di Balik Maksud Prabowo Gembleng Menteri di Lembah Tidar TNI
VIDEO: Komisi I DPR Blak-blakan di Balik Maksud Prabowo Gembleng Menteri di Lembah Tidar TNI

Dave menilai hal itu baik dilakukan untuk memastikan kabinet berjalan dengan sesuai

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat

Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.

Baca Selengkapnya
Gelombang Penolakan RUU Kesehatan
Gelombang Penolakan RUU Kesehatan

RUU Kesehatan dianggap minim urgensi dan kualitas. Banyak celah kelemahan dan RUU ini.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Penetapan AKD DPR Diumumkan Sebelum Kabinet Pemerintah Terbentuk
Puan Maharani: Penetapan AKD DPR Diumumkan Sebelum Kabinet Pemerintah Terbentuk

Puan mengatakan DPR masih membahas terkait komisi yang akan dilebur untuk menyesuaikan dengan jumlah kementerian di kabinet.

Baca Selengkapnya