Dua Bocah di TTS Kritis Digigit Anjing Rabies, Jumlah Korban Mencapai 576 Orang
Merdeka.com - Dua anak berusia tujuh tahun di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menjadi korban gigitan anjing rabies. Keduanya kini sedang dirawat di RSUD Soe.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS Ria Tahun mengatakan, kedua bocah itu berinisial MS (7) asal Desa Nonohonis, Kecamatan Kota Soe dan JAM (7) asal Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo.
"Kedua korban sedang kritis di RSUD Soe," kata Ria, Senin (26/6).
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
-
Siapa yang rentan terkena rabies? Menurut data yang dilansir dari World Health Organization (WHO), sebanyak 59.000 penduduk di seluruh dunia meninggal akibat rabies, dan 99% di antaranya terkena gigitan anjing yang telah terinfeksi virus rabies.
-
Siapa yang paling sering menyebabkan kematian akibat rabies? Meskipun kematian akibat serangan hewan peliharaan jarang terjadi, WHO melaporkan bahwa sekitar 99% kasus kematian akibat rabies pada manusia disebabkan oleh anjing.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
-
Siapa yang rentan terinfeksi rabies? Terkena gigitan kucing yang terkena rabies menjadi hal yang berbahaya.
-
Di mana rabies bisa ditemui? Dalam hal ini, rabies bisa ditemui di 150 negara dan di semua benua, kecuali Antartika dan Arktik.
Jumlah Warga Timor Tengah Selatan Digigit Anjing Rabies
Menurut Ria, hingga hari ini korban gigitan anjing di Kabupaten TTS telah mencapai 576 orang, yang tersebar di 29 Kecamatan dan 148 Desa. Rinciannya, bayi satu orang, balita 91 orang, anak usia sekolah 196 orang, usia produktif sebanyak 231 dan usia lanjut 57 orang.
"Korban gigitan anjing yang telah meninggal dunia berjumlah empat orang. Kini sedang dirawat di RSUD Soe ada dua orang anak," ujar dia.
Dia menambahkan, dari 576 orang korban gigitan anjing, enam orang mulai muncul gejala khas rabies, gejala bukan rabies 81 orang, sedangkan belum ada gejala berjumlah 489 orang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaKetiga korban terdiri dari dua pria dewasa dan bocah berusia 10 tahun.
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki itu digigit anjing pada Selasa, 6 Februari sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.
Baca SelengkapnyaBelum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengerikan berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaKasus penularan virus rabies ke manusia di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) belakangan semakin mewabah.
Baca Selengkapnya