Dua Pedagang Positif Covid-19, Pasar Mangkang Semarang Ditutup

Merdeka.com - Pemkot Semarang memutuskan menutup sementara pasar tradisional Mangkang selama tiga hari dari Selasa (9/6) hingga Kamis (11/6). Langkah ini menyusul temuan adanya pedagang yang terkonfirmasi positif covid-19.

"Ada dua pedagang hasilnya positif menulari anggota keluarganya enam, jadi totalnya delapan," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (8/6).

Dia mengungkapkan selain penutupan pasar Mangkang tersebut, Hendi juga akan menutup pasar swalayan yang diindikasi ada pengunjung positif saat dilakukan tes swab.

"Saya putuskan untuk tutup juga pasar swalayan. Jika tidak menutup, segera kami lakukan tindakan penutupan paksa," jelasnya.

Dalam PKM jilid 3 (pembatasan kegiatan masyarakat) di Semarang terus berupaya melakukan test massal covid-19 pada sejumlah titik keramaian di Ibu Kota Jawa Tengah. Dengan hasil dari test massal yang dilakukan untuk memutus mata rantai akan semakin tepat

Untuk itu jika test massal perlu terus dilakukan, walaupun kemudian grafik penderita positif di Kota Semarang menjadi melonjak karena ditemukan klaster baru.

"Strategi PKM jilid 3 adalah melakukan swab secara massal. Masuk mal, masuk pasar, anak muda nongkrong di mana kita swab, ada juga ormas, PKK, dan ada Pemkot. Jadi ketika ditemukan klaster baru, nantinya mempermudah melakukan sekat-sekat untuk memutus mata rantai. Dengan penderita Covid-19 terdeteksi lebih awal, maka tingkat kesembuhannya juga akan lebih besar. Karena kalau diidentifikasinya telat, umumnya kalau sakit dulu, demam," ungkap Hendi.