Fadli minta Polri tuntaskan kasus pembakaran bendera agar tak terjadi konflik
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengecam pembakaran terhadap bendera mirip Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terdapat tulisan tauhid oleh Banser di Limbangan, Garut, Jawa Bawat. Aksi itu pun beredar melalui video berdurasi 2,04 menit.
"Saya kira ini jelas satu hal yang sangat kita sayangkan yah dan tentu harus kita kecam pembakaran terhadap bendera yang berkalimat tauhid begitu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/10).
Bendera itu dibakar Banser karena diduga mirip dengan bendera Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Fadli menilai bendera yang dibakar iti bukanlah bendera yang simbol ormas HTI.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Kenapa Firli laporkan ancaman ke Kapolri? “Karena itu adalah tanggungjawab kepada Kapolri untuk mengungkap siapa yang menyuruh mengirim bunga, darimana bunga itu dikirim, kapan dibuat, siapa pemesannya. Itu tugasnya Kapolri,“ pungkasnya.
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Yang kalau saya secara pribadi melihat itu adalah bendera berkalimat tauhid bukan HTI. Saya kira saya juga orang yang mengerti sejarah. Itu bukan bendera HTI dan itu bendera Rasulullah," ujarnya.
Menurutnya, hal ini harus ditelisik lebih jauh lagi. Sebab, aksi semacam ini, lanjut Fadli, bisa menimbulkan kegaduhan dan menjurus pada penistaan agama.
"Dan ini akan memicu konflik-konflik yang membahayakan karena itu saya kira ini aparat hukum harus segera menindak yang melakukan ini karena saya kira ini merupakan satu yang bisa mengarah pada dugaan penistaan agama ya dan penistaan agama sudah banyak contohnya," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menilai kejadian ini bisa memecah belah bangsa. "Inilah yang memecah belah bangsa kita yang memecah belah persatuan kita karena orang mengambil langkah-langkah yang salah dalam urusan yang merupakan hak dari setiap orang untuk mempercayai agama dan keyakinan," ucapnya.
Diketahui, penyidik kepolisian telah memeriksa tiga orang terkait insiden pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di Lapangan Limbangan, Garut, Jawa Barat yang viral. Tiga orang tersebut merupakan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di kota itu.
"Polri dalam hal ini Polres Garut sudah mengambil langkah yaitu meminta keterangan tiga orang yang muncul dalam video yang sempat viral di media sosial," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI),Jakarta, Selasa (23/10).
Kepada polisi, kata Setyo, ketiga orang tersebut tidak bermaksud membakar tulisan tauhid. Mereka beranggapan bendera tersebut milik organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen Fadil pun menyampaikan, jangan sampai berita tidak benar beredar begitu saja tanpa adanya pemeriksaan kebenaran secara tuntas.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaKPAI mengatakan bahwa kasus perundungan di Temanggung seharusnya menjadi sinyal bahaya.
Baca SelengkapnyaPihak Polres akan terus di backup oleh Polda Jatim dalam penanganan perkaranya hingga tuntas.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Habib Luthfi, sampai saat ini Polri telah berhasil menjaga stabilitas keamanan selama gelaran Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya