Politikus Demokrat Kritik Netralitas Polisi dan Isu Pasang Baliho Parpol, Polri Membantah
Komjen Fadil pun menyampaikan, jangan sampai berita tidak benar beredar begitu saja tanpa adanya pemeriksaan kebenaran secara tuntas.
Hal itu disampaikan saat DPR gelar rapat dengan Polri.
Politikus Demokrat Kritik Netralitas Polisi dan Isu Pasang Baliho Parpol, Polri Membantah
Politikus Demokrat Kritik Netralitas Polisi dan Isu Pasang Baliho Parpol, Polri Membantah
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K. Harman mengatakan bahwa netralitas Polri dalam pemilihan umum (Pemilu) hanyalah sebuah utopia atau andai-andai.
“Netralitas polisi dalam pemilu itu adalah sebuah utopia, itu hanya ideal saja, nyatanya tidak,” ujar Benny dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI bersama Polri di Gedung DPR Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11).
Hal ini ia sampaikan karena menurut Benny, ada anggota Polri yang kerjanya memasang baliho-baliho partai politik tertentu.
“Mohon maaf sekali Pak Kabaharkam (Fadil Imran), tidak bisa kita tutupi bahwa memang ada anggota yang kerjanya memasang baliho parpol tertentu. Menurut, saya forum ini tidak boleh ditutup-tutupi,” lanjutnya.
Selain itu, Benny menyebut bahwa polisi itu tidak hanya memasang, melainkan mengamankan baliho tersebut.
“Tetapi pertanyaan publik kemudian kenapa institusi kepolisian diam. Jadi ada anggota polisi yang tugasnya membawa, memasang, mengamankan baliho parpol tertentu,” jelas Benny.
Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa pada 2019 silam, saat baliho partainya dibakar, Polri tidak mengambil tindakan apapun. Dengan begitu, Benny menegaskan kembali bahwa netralitas Polri dalam Pemilu adalah sebuah utopia.
“Sementara ada juga partai kami, partai kami 2019 dibakar massa dan institusi polisi diam, ini kenyataan Pak. Ini saya ungkapkan untuk menegaskan apa yang tadi saya sampaikan bahwa netralitas itu adalah sebuah utopia,” kata dia.
Sementara itu, Kabaharkam Komjen Fadil Imran menanggapi sekaligus mengklarifikasi soal kabar pemasangan baliho capres dan cawapres oleh polisi. Ia mengatakan bahwa informasi tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Mengenai pemasangan baliho partai tertentu dibantu oleh polisi, kami barusan cek ke Kapolda Jawa Barat, informasi tersebut belum bisa terklarifikasi. Nanti kalau memang ada, saya kira ekosistem dan mekanisme akan pelaporan tersebut akan kami perhatikan,”
ujarnya.
Komjen Fadil menambahkan, di Posko Operasi Mantap Brata, pihaknya selalu melakukan pertemuan daring bersama jajaran Polri lainnya.“Nilai dan value yang disampaikan oleh Pak Benny K. Harman terkait dengan Polri jangan sampai terbelah, polisi harus berada dalam tataran netralitas, bukan di tataran utopia. Kami tiap hari ini pak di Posko Operasi Mantap Brata selalu melakukan Zoom dengan teman-teman, Polda-Polda,” kata Fadli Imran.
Selanjutnya, apabila terdapat persoalan tertentu, ia menekankan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti isu tersebut. Adapun, pihak yang dimaksud, misalnya Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Div. Propam), Pengamanan Internal Polri (Paminal), dan Inspektorat Pengawasan Umum Polri (Itwasum).
“Jadi kalau ada isu tertentu misalnya, kami langsung tindak lanjuti apakah isu tersebut benar adanya. Kalau benar, apa yang harus kami kerjakan. Propam turun Pak, Paminal turun Pak, kemudian dari Itwasum turun Pak,”
jelasnya.
Komjen Fadil pun menyampaikan, jangan sampai berita tidak benar beredar begitu saja tanpa adanya pemeriksaan kebenaran secara tuntas.
“Jangan sampai rumor atau sesuatu yang tidak memiliki fakta bergulir begitu saja,” pesannya.