Foto ini tunjukkan perubahan nasib Jokowi di AS dalam 14 tahun
Merdeka.com - 14 Tahun lalu, tak ada yang pernah menyangka pria kelahiran Solo 21 Juni 1961 lalu ini akan menjadi sosok yang paling berpengaruh di Asia dan dunia. Padahal, dulu dia hanya mencari sesuap nasi dan kini bertanggung jawab atas nasib 200 juta lebih warga Indonesia.
Saat pertama kali mendatangi Amerika Serikat, tak ada satupun orang yang menyerukan namanya, apalagi menjemputnya. Tapi kini, siapa yang menyangka dia bisa berdiri dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Barack Obama.
Ini kisahnya seperti yang ditulis dan diunggah oleh akun Facebook Anton DH Nugrahanto yang dikutip merdeka.com:
-
Dimana Jokowi menjalankan usaha mebel? Di Solo, Jokowi menjalankan usaha di bidang mebel dengan nama CV Rakabu yang terinspirasi dari nama anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
"Siapa yang bisa menebak arah nasib ?
Di tahun 2001, Jokowi hanyalah pengusaha muda yang biasa biasa saja. Nasib telah menempa dia menjadi petarung kehidupan. Jauh sebelum jadi pengusaha mebel, Jokowi bekerja sebagai tukang kayu, pasang lis jendela, atau mengerjakan daun pintu. Duitnya digunakan buat bayar sekolah, beli buku, waktu sekolah di SMAN 6 Solo kesenengannya makan bakso depan gang cengklik itu juga kalok dia punya duit.
Dia kerja di Aceh tahun 1985. Sepulang dari Aceh, Jokowi pernah coba ngadu nasib ke Jakarta, tapi dia melihat kota Jakarta nggak jodoh sama rejekinya, "mungkin belum waktunya". Dia balik lagi ke Solo, naek bus malam yang biasa mangkal di Mampang. Sampai di Solo, dia menyusuri bantaran kali dan di sana ia kepikiran untuk usaha jadi tukang kayu saja, ini ia pernah ceritakan asal mula dia jadi pengusaha kayu.
Jokowi punya nasib baik, saat itu di Solo sedang booming pabrik mebel, permintaan mebel luar biasa besarnya, ia ketiban rejeki dadakan. Jadi pengusaha mebel senengnya Jokowi pameran, ya ke Amerika Serikat, ya ke Eropa.
Pencerahan Jokowi justru terjadi di Eropa, ia melihat sebuah kota berkembang dengan tatanan yang apik dan atur, ia melihat pertumbuhan kota yang baik ada dua hal : "Taman dan Tempat Diskusi Publik", nah budaya diskusi publik adalah tempat makan, mangkanya dia bikin Galabo (Gladag Langen Bogan) tempat kongkow orang Solo sekaligus ruang publik, tanpa sengaja Jokowi melihat teori ruang publik Habermas bekerja. Ketika dia jadi Walikota Solo, dua hal itu ia utamakan dalam politik anggaran.
Kembali, ke soal nasib Jokowi. Dia ke Amerika sebagai bakul kayu di tahun 2001, 14 tahun kemudian dia berfoto dengan Presiden Amerika Serikat sebagai "Presiden Republik Indonesia".
Ini adalah 'jalan Tuhan'. Kenapa kok Jokowi bisa semulia itu hidupnya. Coba anda perhatikan, Jokowi tidak pernah menghina orang, mencaci maki lawan politiknya. Ia menjalankan hidup dengan iklhas, itu kuncinya. Seperti misalnya Amien Rais rajin sekali serang Jokowi, pernah saya tanya ke dia "Mas, itu kok Pak Amien rajin serang ya". Jokowi jawab "Oh, itu karakter". Setelah politik PAN merapat ke PDIP, selesai pula serangan Amien, jawaban singkat Jokowi soal karakter, adalah jawaban orang yang tak pernah terbeban dalam menghadapi serangan, naluri inilah yang ternyata memenangkan Jokowi dalam bertarung dengan kehidupan.
Jadi benar pepatah lama, "Orang yang berhasil bukanlah orang yang cerdas, orang yang jenius, tapi orang berhasil lebih ditentukan karakter, lebih ditentukan sikapnya dalam melihat kehidupan".
Contohnya ya Jokowi, dari tukang mebel dan pemain politik lokal sebentar lagi diperhitungkan jadi tokoh paling berpengaruh di Asia Tenggara. Karena sikapnya yang santai dihina orang, malah yang menghina kabarnya banyak yang tidak baik hidupnya, rejekinya nggak lancar, ya gimana mau lancar pikirannya ditanam hal hal yang tidak baik. Tiap hari kerjanya bagaimana hina Jokowi, apa nggak capek ya?
-Anton DH Nugrahanto-."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyempatkan berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan untuk makan malam
Baca SelengkapnyaJokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca SelengkapnyaSatu dekade memimpin, sosok Jokowi begitu melekat pada orang-orang yang setiap hari berinteraksi dengannya. Banyak cerita dan pengalaman.
Baca SelengkapnyaJokowi bersama rombongan kenegaraan langsung melanjutkan perjalanan kunjungan kerjanya menuju San Francisco, Selasa, 14 November 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.
Baca SelengkapnyaNama asli Presiden Joko Widodo 'Mulyono' mendadak menjadi trending di media sosial.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat pada Rabu (15/11) lalu.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2017, museum patung lilin Madame Tussauds di Hong Kong memajang patung lilin Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSelain ke toko mainan, presiden juga ke toko pakaian untuk melihat-lihat koleksi baju di toko tersebut dengan didampingi ajudan.
Baca Selengkapnya