Galaknya Tito siap sikat bandar narkoba sampai masuk peti jenazah

Merdeka.com - Jaringan narkoba internasional Nigeria-Tanzania-Malaysia-Indonesia berhasil diungkap Bareskrim Polri. Dua pelaku berjenis kelamin pria asal Nigeria ditembak mati kepolisian penangkapan. Perintah mematikan pelaku itu merupakan sikap tegas Kapolri Jenderal Tito Karnavian melawan narkoba di Indonesia.

Dua pelaku tewas itu, yakni Chukwuebuka Chornelis Ifemy dan Ayogu Malacy Chiwetalu. Sementara satu pelaku ditangkap hidup-hidup, yakni wanita asal Tanzania bernama Kessy Lilian Venance.

Untuk menunjukkan sikap tegasnya, Tito bahkan melakukan rilis penangkapan di depan kamar jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan kepolisian dalam menindak tegas jaringan narkoba di Indonesia. Bahkan jenazah para pelaku juga dikeluarkan Tito untuk menunjukkan betapa tegasnya kepolisian terhadap narkoba di Indonesia.

"Saya perintahkan kepada jajaran narkoba, jangan segan-segan untuk ambil langkah tegas kalau para tersangka ini melakukan perlawanan," tegas Jumat kemarin.

Tito menegaskan tak segan pecat anak buah bila tidak berani mengambil langkah tegas dalam kasus narkoba maka segera copot jabatannya. Sebab, dia merasa peredaran narkoba di Tanah Air sudah akut. Kondisi ini terlihat dari para anak muda, kata Tito, sudah terkena narkoba.

"Nanti yang takut akan kita ganti. Karena perang melawan narkoba tidak main-main. Generasi muda bisa semakin diserang oleh narkoba," tegasnya.

Dalam rilis ini, Tito juga memberikan penghargaan kepada anak buahnya. Ini lantaran dia merasa para bawahannya itu berani bertindak tegas melawan kejahatan narkoba dengan menembak mati pelaku.

Adapun penerima penghargaan itu, yakni Timsus Direktorat Narkoba Bareskrim Polri diwakili Kombes Muhammad Firman. Firman mengaku bangga menerima penghargaan dari Tito sebagai bukti perhatian dari pimpinan Polri.

"Kalau penghargaan pimpinan pasti bangga. Semua anggota Polri apabila sudah melaksanakan tugas dengan baik dan dapat penghargaan dari pimpinan merupakan kebanggaan," ucap Firman.

Di sisi lain, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso menyebut ada 11 negara mengimpor narkoba ke Indonesia melalui 72 jaringan internasional. Dia menyebutkan, sindikat terbesar penyuplai narkoba ke Indonesia adalah China. Selain itu ada pula dari kawasan Afrika dan Amerika Latin.

"Ada 11 negara menyuplai narkoba ke Indonesia. Narkoba itu muaranya di Indonesia. Ini fakta yang terjadi saat ini," kata Budi Waseso di Batam, seperti dilansir Antara, kemarin.

"Semua mengirim narkoba ke Indonesia. Meski begitu masih banyak pihak yang tenang-tenang saja. Sementara kalau ada sedikit saja narkoba yang sampai ke Australia, negara tersebut langsung protes dan mengatakan Indonesia menyuplai ke negara itu," tambahnya.

Mantan Kabareskrim ini juga mengajak semua pihak ikut memerangi peredaran narkoba lantaran sudah merajalela di Indonesia. Pihaknya juga sudah menggandeng Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam memberantas masalah ini.