Gibran Maju Pilkada Solo, Ngabalin Minta Tak Ada Istilah Dinasti Politik
Merdeka.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka langsung injak gas usai resmi menjadi kader PDIP dan mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA). Gibran mendaftarkan diri ke kantor DPD PDIP Jawa Tengah, sebagai bakal calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.
Langkah Gibran terjun ke dunia politik, terutama mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah, menuai pro kontra. Ada yang menyinggung soal politik dinasti.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin berharap tak ada kata-kata atau yang menganggap langkah Gibran ini sebagai bentuk dinasti politik yang tengah dibangun Jokowi. Menurut Ngabalin, istilah dinasti politik dianggap tak ada lagi di era saat ini.
-
Apa tanggapan Gibran terkait usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi? 'Nggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu.' Wali Kota Solo yang juga anak pertama Presiden Jokowi itu mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena memang belum ada pembicaraan terkait usulan itu.
-
Siapa yang mendampingi Gibran Rakabuming Raka? Gibran hadir memakai baju ada Betawi didampingi sang istri Selvi Ananda yang tampil cantik mengenakan kebaya merah dan rambut disanggul.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa jabatan Gibran sekarang? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Apa kelebihan Gibran sebagai cawapres? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
-
Bagaimana Gibran dilantik? Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih berlangsung hari ini, Minggu (20/10/2024), di Gedung DPR-MPR Jakarta.
"Kalau kita setuju dengan demokrasi maka tidak perlu lagi menggunakan kata dinasti, jangan lagi membawa istilah aji mumpung itu ke sana," kata Ngabalin saat acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/12).
Ngabalin menambahkan, tak ada salahnya Gibran maju dalam Pilkada. Sebab, tak ada yang bisa larangan Gibran maju sebagai kepala daerah karena statusnya sebagai anak seorang presiden.
"Bagaimana kamu menggugat Gibran kalau Tuhan mentakdirkan dia anak Jokowi?" tegas Ngabalin.
Ngabalin mengaku telah menanyakan hal ini ke Jokowi. Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu enggan menanggapi pertanyaan dirinya.
"Saya juga pernah nanya langsung. Pak Jokowi bilang 'Sono tanya sendiri ke Gibran'. Karena ketika mengawali pemikiran itu Gibran tidak pernah minta ke Jokowi," tegas Ali.
Lebih lanjut Ngabalin menyampaikan, Jokowi sempat geram jika ada yang mengganggu keluarganya hanya untuk kepentingan politik dan pribadi. Apalagi untuk urusan proyek.
"Saya yakin urusan Joko Widodo dengan dunia sudah selesai. Jokowi marah ketika ada yang memanfaatkan jabatan untuk sebuah proyek," ucap Ali.
Politik Dinasti
Lembaga Survei Median menyatakan majunya putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dinilai masyarakat sebagai bentuk politik dinasti.
"Jadi sebanyak 41,6 persen itu menyebutkan ada politik dinasti," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Sedangkan sisanya yakni 55,5 persen menyatakan majunya Gibran di Pilkada Solo bukanlah politik dinasti. Rico menyatakan, hal itu akan menjadi bumerang untuk Gibran bila persentase politik dinasti lebih tinggi.
"Kalau sekiranya dinasti politik membesar itu bahkan menemukan momentumnya itu akan mengancam elektabilitas Gibran," ucapnya.
Namun, kata dia, hal tersebut akan berubah bila Gibran dapat meyakinkan masyarakat Solo terkait rencana kepemimpinannya.
"Itu bisa dikembangkan timses Gibran mungkin saja Achmad Purnomo bisa dikalahkan dalam waktu sembilan bulan," jelas Rico.
Jokowi Membantah
Presiden Jokowi membantah tengah membangun dinasti politik pasca Gibran dan Bobby maju dalam Pilkada 2020. Jokowi menegaskan tak ikut campur terkait langkah politik keduanya.
"Siapapun punya hak pilih dan dipilih. Ya kalau rakyat enggak memilih gimana. Ini kompetisi bukan penujukan. Beda. Tolong dibedakan," kata Jokowi di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Kamis (12/11).
Jokowi mempersilakan Gibran maupun Bobby akan mengikuti sebuah kompetisi yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut semua keputusan ada di tangan rakyat dalam menggunakan suaranya.
"Itu kan sebuah kompetisi. Kompetisi itu bisa menang bisa kalah. Terserah rakyat yang memiliki hak pilih," jelasnya.
Jokowi tak mau berkomentar banyak terkait Gibran yang sudah resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo ke DPD PDIP Jateng. Menurut dia, hal itu sudah menjadi keputusan sang anak.
"Kan sudah saya sampaikan bolak-balik. Bahwa itu sudah menjadi keputusan. Tanyakan langsung ke anaknya," ucap dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan Jokowi membangun dinasti politik menguat setelah Gibran Rakabuming Raka didorong menjadi cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaGibran menambahkan, seusai penetapan pemenang Pilpres oleh KPU pada Rabu besok, dirinya tetap memprioritaskan untuk tugas-tugas sebagai kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRudi lalu menyinggung jabatan Wali Kota Surakarta yang berhasil didapat Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menegaskan, status kader Gibran Rakabuming Raka sudah bukan anggotanya lagi secara defacto.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo itu mengaku sudah menyiapkan roadmap akan berlabuh di partai politik mana.
Baca SelengkapnyaGibran menegaskan sampai hari ini belum resmi menjadi juru kampanye Ganjar.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku akrab dengan semua capres, seperti Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaGibran mengklaim tak ingin cawe-cawe terkait wacana Kaesang jadi Calon Wali Kota Solo
Baca SelengkapnyaGibran akan memutuskan langkah politik yang terbaik bagi dirinya.
Baca Selengkapnya"Soekarno pun presiden, nggak bisa menjadikan Bu Mega jadi calon wakil presiden, Pak Harto pun nggak bisa. Kenapa? Karena nggak punya prestasi," katanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini PDIP menguasai 30 kursi dari total 45 kursi DPRD Solo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan majunya Gibran bukan politik dinasti.
Baca Selengkapnya