Hari Kemerdekaan RI, Satgas Beberkan Kilas Balik Pandemi Covid-19 Menyerang Tanah Air
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kilas balik perjuangan Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Tercatat ada dua kali gelombang puncak kasus Covid-19.
Pada tanggal 25 Januari 2021 Indonesia menghadapi puncak kasus pertama yaitu 89.083 kasus dalam satu minggu. Melalui kebijakan PPKM Jawa-Bali dan PPKM Mikro nasional, Indonesia berhasil menghadapi gelombang kasus tersebut.
"Sehingga kasus terus menurun hingga titik terendah pada tanggal 10 Mei 2021 dengan total kasus 26.088 kasus atau turun sebesar 29,29 persen dari puncak kasus pertama," kata Wiku, dalam konferensi pers, Selasa (17/8).
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Indonesia harus kembali mengalami lonjakan kasus hingga mencapai puncak kasus kedua. Lonjakan kasus kedua tercatat sebesar 349.308 kasus dalam waktu satu minggu atau meningkat 92,5 persen dari titik terendah.
Wiku menjelaskan, jumlah kasus pada puncak kedua tersebut mencapai 4 kali lipat puncak pertama dan dicapai dalam kurun waktu 1,5 kali lebih cepat dibanding puncak pertama. "Yaitu hanya 9 sembilan minggu. Sedangkan puncak pertama membutuhkan waktu 13 minggu," katanya.
Kenaikan kasus tersebut segera disikapi dengan diberlakukannya kebijakan yang lebih ketat, yaitu PPKM Darurat, PPKM Mikro, dan selanjutnya PPKM level 1-4 sejak 3 Juli 2021. Berkat sinergi dari seluruh lapisan masyarakat, hingga minggu lalu, kasus positif nasional mingguan telah mengalami penurunan selama 4 minggu berturut-turut atau turun sebesar 41,6 persen dari puncak kedua.
"Ini merupakan perkembangan yang baik meskipun jumlah kasus masih tinggi jika dibandingkan sebelum lonjakan kasus pada bulan Mei lalu."
Meski demikian, perjuangan melawan Covid-19 belum berakhir. Sampai saat ini, laju penambahan kasus yang tajam masih terjadi. Kasus positif yang mulanya membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk mencapai 1,5 juta, dengan cepat menjadi 2 juta dalam waktu 3 bulan. Kemudian erus mengalami percepatan hingga 3,5 juta dalam waktu sekitar 2 bulan.
Begitu pula dengan kasus kematian. Kematian yang membutuhkan waktu 1 tahun mencapai 40.000 jiwa mengalami percepatan hingga 50.000 dalam waktu 2 bulan. Lalu menjadi 60.000 dalam waktu 1 bulan, dan 110.000 atau hampir dua kali lipat dalam waktu sebulan terakhir.
"Peningkatan kasus mendorong pemerintah untuk melakukan upaya maksimal demi meningkatkan angka kesembuhan," terangnya.
Kabar baiknya, kesembuhan juga mengalami peningkatan pesat selama dua bulan terakhir. Indonesia mampu mencapai 2 juta dan 3 juta kesembuhan hanya dalam waktu dua bulan. Menurut dia, angka percepatan naiknya kesembuhan menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyesuaikan diri, mengambil langkah-langkah pengendalian yang semakin responsif dan tepat.
Di tengah dinamika perjuangan kita menghadapi Covid-19 dan tren penurunan kasus nasional yang terlihat membaik pada empat minggu terakhir harus berhadapan dengan fakta yang harus segera dibenahi. Lantaran masih ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan kasus.
Selama 6 minggu terakhir terdapat 5 provinsi yang lebih dari 1 kali menjadi salah satu penyumbang tertinggi kenaikan kasus di tingkat nasional. Lima provinsi tersebut yakni Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, NTT, dan Kalimantan Selatan.
"Diperlukan kecermatan pemerintah daerah tidak hanya daerah dengan jumlah kasus tinggi. Namun penting mengamati kenaikan kasus sedini mungkin agar lonjakan dapat diantisipasi," tandas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca Selengkapnya