Hari pertama penerapan sistem satu arah, lalin di Bogor tambah macet
Merdeka.com - Hari pertama diberlakukannya sistem satu arah (SSA) sebagai upaya mengatasi kemacetan di pusat kota Bogor, sepertinya Pemkot belum siap sepenuhnya, baik dari segi infrastruktur jalan, rambu, sumber daya manusia hingga sosialisasi terhadap masyarakat. Hal ini berdampak fatal hingga nyaris melumpuhkan arus lalu lintas di Kota Bogor, Jumat (01/04).
Meski rekayasa lalu lintas itu baru dimulai pada pukul 00.01 WIB, namun dampak negatif yang sejak awal sudah diprediksi bakal terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan non SSA, baru terasa pada pukul 06.30 WIB hingga sore hari.
Tanggapan dari masyarakat, khususnya pengguna jalan yang merasakan langsung dari kebijakan tersebut cukup beragam. Pro kontra penerapan SSA mulai bermunculan, ada yang disampaikan langsung kepada petugas yang mengatur lalu lintas hingga melalui media sosial.
-
Kenapa orang sering terlambat? Penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan seringkali berkaitan dengan skor yang rendah pada tes kepribadian mengenai kesadaran dan neurotisisme, atau dalam bahasa yang lebih positif, seseorang mungkin terlalu santai.
-
Mengapa perjalanan kereta terlambat? Banjir merendam rel kereta api antara Stasiun Kebayoran- Stasiun Pondok Ranji imbas hujan yang terjadi sejak siang tadi, Sabtu (6/7). Akibatnya, perjalanan kereta Commuter Line menjadi terlambat.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Mengapa orang sering begadang? Kecenderungan untuk begadang sering kali dikaitkan dengan faktor genetika dan usia. Orang dengan chronotype malam cenderung memiliki kebiasaan tidur larut malam dan bangun lebih siang.
-
Kenapa orang sering begadang? Banyak orang memilih begadang karena merasa malam adalah waktu yang paling produktif.
Pantauan di bundaran Tugu Kujang (Jalan Pajajaran-Ottista) dan simpang cagak Jalan Jalak Harupat-Pajajaran, banyak pengendara dari arah Sukasari menuju Warung Jambu maupun memutar arah ke Mall Botani Square terjebak kemacetan karena bingung lajur.
Semula tinggal lurus (Menuju Warung Jambu) atau yang hendak ke Mall Botani/Tol Jagorawi), sejak diterapkannya satu arah terpaksa harus mengelilingi Kebun Raya dan Istana Bogor melalui Jalan Ottista, Ir H Juanda, Jalak Harupat, dan kembali ke Jalan Pajajaran. Kondisi tersebut banyak dikeluhkan masyarakat, baik secara langsung saat terjebak kemacetan maupun melalui media sosial.
"Saya kira dari Baranangsiang atau Sukasari di bundaran Tugu Kujang belok turun sedikit bisa langsung melaju lurus ke arah Warung Jambu, ternyata enggak bisa. Akhirnya terpaksa saya berputar kembali ke arah Baranangsiang dan memutar balik lagi tepat di depan terminal Baranangsing kemudian kembali ke bundaran Tugu Kujang dan masuk ke jalur SSA (Jalan Ottista, Ir H Juanda dan Jalak Harupat)," ujar Arifudin (34), warga Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, saat ditemui di tengah kemacetan Jalan Ottista, Jumat (01/04).
Hal senada diungkapkan Abdul Gofur (45), warga Ciheuleut, Bogor Tengah, Kota Bogor. Dia mengaku terjebak kemacetan lebih dari satu jam. "Biasanya dari Baranangsiang ke Warung Jambu cukup 15 menit, tadi pagi saya terjebak macet di Jalan Ottista depan Istana dan Jalak Harupat lebih dari satu jam. Ini benar-benar membingungkan, karena tidak ada rambu penunjuk arah bagi kendaraan umum. Ada penunjuk arah dan petugas yang mengatur lalu lintas lebih fokus kepada pengaturan angkot," keluhnya.
Sikap pesimistis dari kebijakan tersebut dapat membuat lancar jalan raya di pusat kota, juga diungkapkan Deny Maulana (38), warga Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor. Dia mengaku kesal akibat kebijakan SSA, terlambat datang ke kantor.
"Saya tadi pagi berangkat kerja pukul 06.30 WIB, biasanya jam 07.00 WIB sudah sampai kantor. Ini jam 07.52 WIB saya masih di Jalan Ir H Juanda-Jalak Harupat arah Lapangan Sempur. Macetnya sungguh luar biasa. Sudah pasti, bukan saya saja yang kesiangan," jelasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah menerapkan rekayasa one way menuju Jakarta untuk mengurai kemacetan sejak pagi tadi.
Baca SelengkapnyaRibuan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak kemacetan parah di kawasan Ciawi, Bogor.
Baca SelengkapnyaKendaraan tidak berjalan sama sekali di kawasan Puncak. Para pengendara yang lelah memutuskan beristirahat di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian masih terus menerapkan kebijakan one way baik menuju Puncak maupun arah sebaliknya.
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan sistem lalu lintas dua arah sudah diberlakukan sejak pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang telah melintas di jalur Puncak, data Kamis (9/5) kemarin menunjukan angka 16.000 kendaraan.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaDemi berlibur ke Puncak Bogor, sejumlah warga rela menunggu rekayasa lalu lintas satu arah atau one way
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan sebanyak ribuan pengendara telah memadati kawasan puncak sejak kemarin dengan yang mendominasi adakah kendaraan roda dua.
Baca SelengkapnyaSaat ini Dishub DKI sedang berupaya berkoordinasi dengan para PO Bus untuk memantau lokasi bus yang akan menuju Jakarta.
Baca SelengkapnyaDampaknya banyak pengguna mengaku terlambat masuk kerja di awal pekan ini.
Baca SelengkapnyaSatlantas Polres Bogor memberlakukan one way sebanyak tiga kali, yakni dua kali ke arah atas, dan satu kali ke arah bawah.
Baca Selengkapnya