Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika
Hasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Asia-Afrika
Dosen Ilmu Pertahanan, Hasto Kristiyanto menantang mahasiswa Universitas Andalas untuk berani melaksanakan Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Dia mengungkapkan, mahasiswa harus meneladani kepemimpinan negarawan para pendiri bangsa, yang mayoritas berasal dari Sumbar. Hal itu disampaikannya saat mengisi kuliah umum di Unand Sumbar di Kota Padang, Rabu (5/7),. “Kita lihat dari jumlah penduduknya, tetapi kita bandingkan dengan para tokoh yang lahir di ranah Minang ini, maka Sumatera Barat ini memegang rekor tertinggi jumlah pahlawan nasional, kepemimpinan negarawan yang terbanyak,” kata Hasto.
Bagi Hasto, hal itu menjadi sebuah inspirasi sekaligus pengingat kepada mahasiswa Unand agar merawat nilai-nilai kebangsaan dan sekaligus menyiapkan jalan masa depan untuk Indonesia Emas tahun 2045.
“Berbicara tentang geopolitik Soekarno dan Geopolitik Bung Hatta, syarat yang terpenting bagi teman-teman semua adalah jadilah pemimpin negarawan. Semoga dari mahasiswa Andalas ini akan lahir Soekarno baru, Bung Hatta Baru, Tan Malaka yang baru, KH Agus Salim, Syahrir, Natsir, Prof Muhammad Yamin yang baru.”
Jelas Hasto.
This is source 2
Hasto lalu membeberkan teori geopolitik Soekarno yang menjadi hasil studi disertasinya di Universitas Pertahanan (Unhan). Disampaikannya bahwa teori itu didasari oleh Pancasila sebagai ideologi geopolitik dunia. Diuraikannya secara panjang lebar mengenai peristiwa-peristiwa dunia yang menyangkut Indonesia, yang terkait dengan teori itu.
Termasuk soal pelaksanaan Konferensi Asia Afrika dan Konferensi Gerakan Non Blok, konstelasi Perang Dingin serta kaitannya dengan Indonesia, Konfrontasi Malaysia, pembebasan Irian Barat, kemerdekaan bangsa Asia dan Afrika karena campur tangan Indonesia, dan lain-lain.
Terkait isu Palestina, Hasto mengingatkan kembali soal pidato Indonesia di PBB tentang upaya memerdekakan Aljazair dari penjajahan Prancis. Walau saat itu Indonesia baru merdeka, namun kepemimpinannya diakui hingga ke PBB.
"Ini yang sangat fundamental. Karena dalam Konferensi Asia Afrika, Bung Karno, Bung Hatta, Ali Sastroamidjojo, sudah menandatangani komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina."
Hasto menambahkan.
Intinya, Geopolitik Soekarno mengoperasionalkan Pancasila yang lahir sebagai pandangan hidup bangsa sekaligus jawaban Indonesia atas sistem internasional yang bersifat anarkis.
Pancasila lahir atas struktur dunia yang tidak adil akibat penjajahan yang menyebabkan perang tidak pernah berhenti.