Hati-Hati Penipuan Catut Nama Pejabat Kodim TNI untuk Proyek Makan Bergizi Gratis
Salah satunya adalah Kodim 0813 Bojonegoro yang namanya dicatut.
Kasus penipuan order fíktif makanan bergizi yang mengatasnamakan TNI melanda Bojonegoro, Jawa Timur. Sejumlah pengusaha katering disebut hampir saja tertipu orderan fiktif makanan bergizi yang mengatasnamakan Kodim 0813 Bojonegoro.
Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arief Rochman Hakim menjelaskan, banyak order fiktif yang mengatasnamakan pejabat Kodim maupun instansi pemerintah lain yang notabene menggunakan nama Badan Gizi Nasional (BGN).
Salah satunya adalah, instansi yang dipimpinnya, yakni Kodim 0813 Bojonegoro.
"Banyak sekali order fiktif yang mengatasnamakan pejabat kodim ataupun instansi pemerintah lain yang notabenya menggunakan nama BGN Badan Gizi Nasional dalam rangka makan bergizi gratis. Untuk itu nanti apabila masyarakat Bojonegoro mendapatkan order yang seperti itu kiranya jangan langsung ditanggapi tapi konfirmasi dulu kebenarannya," ujarnya.
Modus Pesan Catering
Ia mengakui, ada orderan fiktif yang mengatasnamakan Kodim untuk pesan katering ataupun bahan makanan. Termasuk di antaranya juga soal upaya rekruitmen untuk proyek tersebut.
"Ada beberapa yang mengatasnamakan kodim untuk pesan catering ataupun bahan makanan dan termasuk rekrutmen-rekrutmen itu sudah banyak yang jadi korban juga," ungkapnya.
Dijelaskannya, jika nantinya Kodim memang akan melakukan proses rekruitmen untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis. Namun, hal itu hanya akan melibatkan masyarakat sekitar saja.
"Nanti mudah-mudahan program pemerintah dari pak Prabowo ini berjalan terus dan kita kawal bersama-sama karena program ini sangat bagus sekali yang pertama penciptaan lapangan tenaga kerja yang kedua memberdayakan semua kemampuan atau daya dukung dari masyarakat setempat misalnya seperti beras telur daging dan ayam," ujar dia.
Siapa Pelakunya?
Ia menyebut lima pengusaha katering yang hampir menjadi korban penipuan order fiktif diakuinya berhasil dicancel lantaran mereka melakukan upaya konfirmasi terlebih dahulu. Sehingga, ia memastikan tidak ada korban terkait order fiktif tersebut di Bojonegoro.
"Sudah konfirmasi dan terbatalkan. Jadi tidak atau belum ada korban. Rata-rata kemarin per hari ini sekitar mungkin ada lima ya lima ya itu (konfirmasi) melewati dari Koramil," tambahnya.
Lantas siapa pelaku penipuan tersebut?
Ia mengaku saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi internal terlebih dahulu. Selain itu pihaknya juga akan melakukan proses kroscek, jika nanti ditemukan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepolisian.
"Yang memberikan selebaran itu juga tidak diketahui keberadaannya ya nanti paling akan (evaluasi) internal dulu kita apa kita kroscek setelah memang kita benar-benar ketemu orang yang akan kita serahkan kepolisian. Korban, belum ada korban," tegasnya.