Hujan guyur Banyumas, banjir dan longsor terjadi di beberapa desa
Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatkan sejumlah desa yang berada di Kecamatan Tambak diterjang banjir dan longsor. Akbatnya, ratusan warga sempat mengungsi karena rumah mereka terendam banjir sejak dini hari tadi.
Dari data yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, sedikitnya tiga desa di Kecamatan Tambak meliputi Desa Plangkapan, Gumelar Kidul, Prembun dan Gebangsari diterjang banjir akibat luapan Sungai Ijo. Sedangkan, jalan utama Desa Watuagung yang menghubungkan dusun terpencil Plandi menuju pusat desa sempat tertutup longsor setinggi 10 meter akibat hujan yang terjadi sejak Kamis (17/11) sore.
Kepala Desa Gebangsari, Rohmat mengatakan banjir yang terjadi di wilayahnya terjadi karena hujan deras yang turun sejak Kamis (17/11), mulai pukul 17.00 WIB hingga malam hari, sekitar pukul 21.00 WIB.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kapan banjir sering terjadi di Indonesia? Contoh permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah banjir. Banjir merupakan masalah besar yang terjadi belakangan ini. Di saat musim penghujan tiba, banyak wilayah di Indonesia yang rentan mengalami bencana banjir bandang yang datang secara tiba-tiba.
"Saat hujan reda, langsung terjadi banjir yang menggenangi rumah warga dan mengakibatkan ratusan warga desa mengungsi sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya, Jumat (18/11).
Dia mengemukakan, pengungsi kemudian ditempatkan di aula kantor desa dan gedung PAUD. Dari data yang ada, jumlah pengungsi mencapai 163 warga yang terdiri dari 47 perempuan dewasa, 33 laki-laki dewasa, 42 anak perempuan, 26 anak laki-laki, serta 15 orangtua.
Rohmat mengemukakan, sejak Jumat pagi, berangsur-angsur warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa banjir yang masih ada.
"Sebenarnya, banjir masih menggenang, tetapi ketinggiannya sudah mulai berkurang menjadi 20 centimeter hingga 50 centimeter. Untuk saat ini, kami sudah mendapat bantuan logistik dari pemerintah dan TNI," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo mengatakan saat ini wilayah yang masih terendam banjir berada di Desa Prembun yang ketinggiannya mencapai 30 centimeter.
"Tadi malam saat banjir, ketinggiannya mencapai 150 centimeter atau pinggang orang dewasa. Luapan airnya berasal dari Sungai Ijo yang melewati beberapa desa di Kecamatan Tambak. Bahkan, beberapa tanggul di Desa Gumelar Kidul dikabarkan juga terimbas banjir juga," ujarnya.
Selain banjir, dia juga mengemukakan, satu ruas jalan di Desa Watuagung Kecamatan Tambak yang longsor saat ini sudah bisa dilalui setelah tertimbun longsor dari areal perbukitan setinggi 10 meter, sepanjang 20 meter. Mengenai langkah antisipasi selanjutnya, Prasetyo mengemukakan, saat ini sudah menyiapkan relawan bencana di beberapa titik dan meningkatkan kewaspadaan bencana.
"Saat ini, kami masih memperkuat sarana dan prasarana kesiapan relawan. Apalagi, ini belum mencapai puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2017 nanti. Selain itu, peningkatan kewaspadaan bencana juga dilakukan perangkat desa yang wilayahnya rawan bencana," ujarnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 1.000 rumah warga terdampak banjir disertai tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaPenyebab banjir dan genangan lantaran hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (13/02) hingga Rabu (14/02).
Baca SelengkapnyaKetinggian air yang menggenang sejumlah wilayah tersebut bervariasi.
Baca SelengkapnyaBanjir ini disebabkan hujan yang melanda sebagian wilayah Jakarta.
Baca Selengkapnya