Inayah Wahid Bacakan 'Amanah Ciganjur' di Haul Gus Dur: Demokrasi Beneran Ada apa Cuma Gimik?
Inayah Wahid membacakan amanah Ciganjur dalam Haul ke-14 Gus Dur.
Inayah menyebut, malam ini akan dikupas apa sebenarnya demokrasi yang dibawa oleh Gus Dur beserta kontribusinya.
Inayah Wahid Bacakan 'Amanah Ciganjur' di Haul Gus Dur: Demokrasi Beneran Ada apa Cuma Gimik?
Acara peringatan haul ke-14 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur digelar di Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan. Adapun tema yang diusung adalah menggali kepemimpinan etika demokrasi Presiden RI ke-4 itu.
“Malam ini kita akan membawakan tema menggali kepemimpinan etika demokrasinya Gus Dur. Karena kami merasa bahwa tema tersebut relevan banget dengan situasi hari ini di Indonesia. Kita bicara demokrasi, bener enggak sih sudah demokratis, demokrasi itu beneran ada di Indonesia apa jangan-jangan dia juga cuma jadi salah satu gimik saja nih yang sering muncul, yang sering jadi jargon saja,” tutur Ketua Panitia Haul Gus Dur ke 14, Inayah Wulandari Wahid di Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12).Inayah menyebut, malam ini akan dikupas apa sebenarnya demokrasi yang dibawa oleh Gus Dur beserta kontribusinya.
“Yang akan bicara nanti tentu saja akan ada orasi kebangsaannya untuk mengupas demokrasi yang di-purpose oleh Gus Dur, itu tentu saja kita memunculkan yang memang piawai di bidang itu,” jelas dia.
Situasi tahun politik saat ini, lanjutnya, menjadikan penting bagi bangsa Indonesia membahas lebih dalam tentang demokrasi.
Dia berharap haul ke-14 Gus Dur ini juga dapat menelurkan tuntunan yang dapat diberikan kepada KPU dan Bawaslu, termasuk DKPP selaku penyelenggara pemilu.
Selain haul, dibacakan juga 'Amanat Ciganjur' yaitu pesan untuk pemilu yang damai dan berkualitas.
Sejumlah tokoh dan seniman menghadiri peringatan Haul ke-14 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang diselenggarakan di Rumah Ciganjur Jakarta Selatan, Sabtu malam.
Sederet tokoh dan seniman yang terlihat hadir seperti mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, pendakwah Habib Jafar Al-Hadar, seniman Butet Kartaredjasa, hingga Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi.
Begitu pula dengan tokoh lintas agama seperti Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom, Tenaga Ahli Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo, hingga filsuf Karlima Supelli.