Ini alasan Kapolri soal molornya penyidikan kasus UPS
Merdeka.com - Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD DKI 2014 oleh Bareskrim Mabes Polri terkesan mandek. Setelah menggeledah Gedung DPRD DKI dan memeriksa wakil DPRD Abraham Lunggana (Lulung), Polri kini tidak meminta keterangan dari pihak lain.
Kapolri Jendral Badrodin Haiti membantah apabila kasus UPS tersebut jalan di tempat dan tidak menemukan bukti baru. Menurutnya, Bareskrim sedang menyelesaikan berkas dua tersangka Alex Usman, pejabat pembuat komitmen pengadaan UPS di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, dan Zaenal Soleman di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
"Sebetulnya tidak jalan di tempat, itu proses masih berjalan. Tentu ini-kan sedang menyelesaikan seperti UPS itu, menyelesaikan berkasnya yang menjadi tersangka itu," kata Badrodin di Mabes Polri, Jumat (22/5).
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang diceritakan Hadi Tjahjanto? Hadi juga memberikan imbauan agar para orang tua membantu mempersiapkan anak dengan baik. Ia juga mengimbau untuk tidak memberikan handphone dengan mudahnya kepada anak. Takutnya, kalau sudah terbiasa sejak kecil nantinya saat dewasa bisa mencoba bermain judi online. Mengingat judi online belakangan semakin marak terjadi di masyarakat.
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
Dia melanjutkan, setelah proses penyelesaian berkas tersebut, Polri akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak lain, yang berkaitan dengan kasus korupsi UPS itu.
"Tapi-kan juga nanti setelah itu ada langkah lanjut yang mungkin ada pihak-pihak lain yang ditetapkan tersangka atau yang terlibat, tentu akan disidik lanjut. Jadi tidak menurut saya tidak jalan di tempat," ungkapnya.
Sebagai orang nomor satu di korps Bhayangkara, Badrodin mengaku terus memonitor perkembangan kasus yang ditangani oleh Bareskrim Polri.
"Saya hampir tiap hari tanya (perkembangan kasus UPS)," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaDi satu sisi juga kasus itu kembali anyar kalangan publik karena melibatkan tokoh publik yang dikenal luas.
Baca SelengkapnyaSaeful Bahri merupakan terpidana atas pemberian suap PAW Caleg DPR RI 2019-2024. Harun Masiku buron dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPelimpahan berkas perkara dan menunggu dari pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dinyatakan rampung bakal diumumkan ke publik.
Baca Selengkapnya"Pak Nawawi Pomolango, Ketua Sementara mengatakan sehabis dilantik itu akan mengejar Harun Masiku. Ternyata hanya omong doang karena kemarin buktinya tak ada,"
Baca Selengkapnya