Ini alasan Mendag telat lapor perkembangan harga beras di pasar
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengaku telat melaporkan perkembangan harga beras di pasar kepada Presiden Joko Widodo. Dia mengungkapkan alasannya tidak melapor karena penurunan harga beras di pasar masih belum merata.
"Banyak yang keluhan harga masih belum turun, ke saya juga banyak, masih harga tinggi, bagaimana kualitas beras raskin," ujar Gobel usai rapat di Istana Bogor Jawa Barat, Minggu (15/3).
Gobel mengatakan seharusnya yang melaporkan perkembangan itu selain dirinya bisa Kepala Bulog atau Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Namun Presiden Jokowi dalam rapat tadi mengatakan kepada semua menteri mengapa tidak ada laporan terbaru terkait perkembangan harga beras.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
"Kepada semua dikasih tahu bahwa belum diupdate yang terakhir," ujarnya.
Topik pilihan: stok beras nasional | bulog
Lanjut dia, dalam rapat terbatas itu selain perkembangan harga beras, pemerintah juga membahas harga gabah. Hal itu karena petani saat ini sedang dalam masa panen.
"Tadi laporan dari Mentan kan ini sudah mulai panen, maka kami bahas soal harga gabah pokok, soal itu, tanya Pak Menko," pungkas dia.
Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak menggelar rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat. Di dalam rapat yang dimulai pukul 18.00 WIB itu, Jokowi sempat meluapkan kekesalannya kepada para menteri akibat tidak diberi laporan perkembangan harga beras di pasar.
"Yang pertama saya akan berbicara mengenai masalah beras, setelah hasil operasi pasar dan penggelontoran raskin kira-kira minggu yang lalu belum pernah ada laporan sama sekali kepada saya mengenai perkembangan harga di pasar," kata Jokowi.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaBeras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4), harga beras mengalami kenaikan bersamaan dengan harga pangan lainnya. Lalu sempat turun pada Rabu (17/4).
Baca SelengkapnyaMendag membantah adanya penimbun beras yang menyebabkan harga beras premium meroket.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaAtas situasi tersebut, Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini.
Baca Selengkapnya