Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kata Kompolnas soal perwira menengah Polri rawan korupsi

Ini kata Kompolnas soal perwira menengah Polri rawan korupsi Ilustrasi Polisi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama Polri makin hari kian negatif. Masih banyaknya kasus di internal kepolisian membuat masyarakat geleng-geleng melihat banyaknya pemberitaan jelek soal para anggota Korps Bhayangkara itu.

Seperti kasus terakhir, AKBP Idha Endri Prastiono misalnya. Perwira menengah (pamen) itu ditangkap polisi Malaysia di Kuching. Dia diduga terlibat jaringan narkoba internasional. Parahnya lagi rupanya rekam jejaknya sudah pernah diwarnai perselingkuhan dan penipuan.

Kasus kelakuan buruk para pamen Polri bukan cuma sekali ini saja. Sebelumnya juga pernah ada kasus pemerasan tersangka judi bola di Bandung yang dilakukan dua perwira Polda Jawa Barat, hingga kasus korupsi simulator SIM yang juga menyeret beberapa nama seperti Kompol Legimo dan AKBP Teddy beberapa waktu lalu.

Banyak yang mengatakan jika pamen sering ditekan atasan maupun bawahannya. Oleh karena itu akhirnya mereka mencoba mencari dana operasional dari sumber yang tak halal. Akibatnya pamen bisa berkelakuan tak seperti lazimnya seorang polisi, yakni korupsi bahkan sampai mengambil uang yang tentu bukan haknya.

Lalu apa sebenarnya penyebab pamen Polri rawan korupsi?

Komisioner dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Saputra Hasibuan, menilai bahwa maraknya pamen korupsi karena dua faktor yang sampai kini belum bisa hilang.

"Pertama, karena disiplin anggota belum sepenuhnya bagus. Kedua, karena gaji dan penghasilan anggota Polri sangat kecil," kata Edi kepada merdeka.com, Jumat (5/9).

Menurut Edi, perbandingan kesejahteraan Polri dan polisi negara lain sangatlah jauh. Dari data Kompolnas, gaji seorang pamen hanya berkisar sampai Rp 5 jutaan. Padahal sebenarnya banyak kebutuhan Polri yang seharusnya ditanggung oleh negara, namun kenyataannya pamen bisa mudah mencari sendiri dengan segala cara.

"Misalnya, biaya penyidikan yang dibiayai negara hanya 20 persen, sedang sisanya 80 persen polisi tutupi sendiri kebutuhannya. Akibatnya terjadi penyalahgunaan kewenangan di berbagai tempat," ujarnya.

Edi pun menganggap jika Polri juga harus ditambah anggarannya agar kesejahteraan personelnya sudah terjaga sejak awal berkarir. Sehingga diharapkan bisa mempersempit polisi untuk berperilaku menyimpang.

Selain itu, Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrachman menambahkan, selama ini ada yang terlupakan dalam pembinaan personel Polri, yaitu pembinaan moral. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab pamen berperilaku buruk sampai memalukan institusi.

"Kami melihat kerja polisi hanya pencapaian target-target namun sisi moralitas ini hampir terlupakan. Seorang pimpinan satker atau satwil harus menjadi contoh panutan, dan dia harus mampu memberikan bimbingan moral pada anggota. Misalnya dalam pola hidup sederhana bukan jor-joran. Tanpa pembinaan moral, penyimpangan seolah keharusan," kata Hamidah.

"Apalagi selama ini kalau ada pelanggaran dalam bentuk penyimpangan-penyimpangan, sanksi hanya di mutasi. Akibatnya tidak ada efek jera," tutupnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif

Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.

Baca Selengkapnya
Menkopolhukam Mahfud Md Akui Buruknya Kualitas Aparat Penegak Hukum Indonesia
Menkopolhukam Mahfud Md Akui Buruknya Kualitas Aparat Penegak Hukum Indonesia

MenkMenkopolhukam Moch Mahfud Md mengakui masih buruknya kualitas aparat penegak hukum (APH) di Indonesia yang turut memengaruhi penegakan hukum di tanah air.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022

Jokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kadiv Propam Minta Polisi Harus Siap Terima Kritik dan Hujatan Masyarakat
Kadiv Propam Minta Polisi Harus Siap Terima Kritik dan Hujatan Masyarakat

Hampir di semua bidang layanan kepolisian banyak dikomplain oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres

Nawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Kejutkan Kapolri, Sebut Anggota Polisi Kini Tak Bangga Jadi Reserse
VIDEO: DPR Kejutkan Kapolri, Sebut Anggota Polisi Kini Tak Bangga Jadi Reserse

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan mengungkap fakta kepada Kapolri Listyo Sigit.

Baca Selengkapnya
Penguatan Kompolnas Dianggap Penting untuk Efektivitas Pengawasan Polri
Penguatan Kompolnas Dianggap Penting untuk Efektivitas Pengawasan Polri

Sebagai lembaga pengawas, Kompolnas bertanggung jawab memantau dan menilai kinerja serta integritas anggota dan pejabat Polri.

Baca Selengkapnya
Maraknya Korupsi dan Nepotisme di Indonesia Jadi Fenomena Kemunduran Moralitas, Salah Siapa?
Maraknya Korupsi dan Nepotisme di Indonesia Jadi Fenomena Kemunduran Moralitas, Salah Siapa?

Dia bahkan mengatakan, Indonesia mengalami kemunduran, bukan sekadar kerapuhan dalam etika pejabat negara.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: 84 Persen dari Koruptor di Indonesia Itu Adalah Lulusan Perguruan Tinggi
Mahfud MD: 84 Persen dari Koruptor di Indonesia Itu Adalah Lulusan Perguruan Tinggi

Berdasarkan data KPK, jumlah koruptor di Indonesia mencapai 1.300 orang dan 900 orang dari jumlah tersebut yang merupakan lulusan perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Terlibat Narkoba & Telantarkan Keluarga, 3 Polisi Polres Metro Tangerang Dipecat Tidak Hormat
Terlibat Narkoba & Telantarkan Keluarga, 3 Polisi Polres Metro Tangerang Dipecat Tidak Hormat

Tiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras, Rudianto Komisi III Ke Kejagung
VIDEO: Keras, Rudianto Komisi III Ke Kejagung "Bukan Komisi Teri"

Dia meminta agar pendekatan hukum termasuk korupsi di dalamnya ini dapat diluruskan dan dimurnikan.

Baca Selengkapnya
Murka Kapolri ke Anak Buah Hidup Hedon Doyan Pamer Harta
Murka Kapolri ke Anak Buah Hidup Hedon Doyan Pamer Harta

Tegasnya Kapolri larang anak buahnya pamer kekayaan

Baca Selengkapnya