Ini kata Kompolnas soal perwira menengah Polri rawan korupsi
Merdeka.com - Nama Polri makin hari kian negatif. Masih banyaknya kasus di internal kepolisian membuat masyarakat geleng-geleng melihat banyaknya pemberitaan jelek soal para anggota Korps Bhayangkara itu.
Seperti kasus terakhir, AKBP Idha Endri Prastiono misalnya. Perwira menengah (pamen) itu ditangkap polisi Malaysia di Kuching. Dia diduga terlibat jaringan narkoba internasional. Parahnya lagi rupanya rekam jejaknya sudah pernah diwarnai perselingkuhan dan penipuan.
Kasus kelakuan buruk para pamen Polri bukan cuma sekali ini saja. Sebelumnya juga pernah ada kasus pemerasan tersangka judi bola di Bandung yang dilakukan dua perwira Polda Jawa Barat, hingga kasus korupsi simulator SIM yang juga menyeret beberapa nama seperti Kompol Legimo dan AKBP Teddy beberapa waktu lalu.
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa tujuan patroli polisi? 'Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum yang dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di luar rumah,' ujar Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban, Senin (4/11).
-
Apa motto keren Polri? Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
Banyak yang mengatakan jika pamen sering ditekan atasan maupun bawahannya. Oleh karena itu akhirnya mereka mencoba mencari dana operasional dari sumber yang tak halal. Akibatnya pamen bisa berkelakuan tak seperti lazimnya seorang polisi, yakni korupsi bahkan sampai mengambil uang yang tentu bukan haknya.
Lalu apa sebenarnya penyebab pamen Polri rawan korupsi?
Komisioner dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Saputra Hasibuan, menilai bahwa maraknya pamen korupsi karena dua faktor yang sampai kini belum bisa hilang.
"Pertama, karena disiplin anggota belum sepenuhnya bagus. Kedua, karena gaji dan penghasilan anggota Polri sangat kecil," kata Edi kepada merdeka.com, Jumat (5/9).
Menurut Edi, perbandingan kesejahteraan Polri dan polisi negara lain sangatlah jauh. Dari data Kompolnas, gaji seorang pamen hanya berkisar sampai Rp 5 jutaan. Padahal sebenarnya banyak kebutuhan Polri yang seharusnya ditanggung oleh negara, namun kenyataannya pamen bisa mudah mencari sendiri dengan segala cara.
"Misalnya, biaya penyidikan yang dibiayai negara hanya 20 persen, sedang sisanya 80 persen polisi tutupi sendiri kebutuhannya. Akibatnya terjadi penyalahgunaan kewenangan di berbagai tempat," ujarnya.
Edi pun menganggap jika Polri juga harus ditambah anggarannya agar kesejahteraan personelnya sudah terjaga sejak awal berkarir. Sehingga diharapkan bisa mempersempit polisi untuk berperilaku menyimpang.
Selain itu, Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrachman menambahkan, selama ini ada yang terlupakan dalam pembinaan personel Polri, yaitu pembinaan moral. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab pamen berperilaku buruk sampai memalukan institusi.
"Kami melihat kerja polisi hanya pencapaian target-target namun sisi moralitas ini hampir terlupakan. Seorang pimpinan satker atau satwil harus menjadi contoh panutan, dan dia harus mampu memberikan bimbingan moral pada anggota. Misalnya dalam pola hidup sederhana bukan jor-joran. Tanpa pembinaan moral, penyimpangan seolah keharusan," kata Hamidah.
"Apalagi selama ini kalau ada pelanggaran dalam bentuk penyimpangan-penyimpangan, sanksi hanya di mutasi. Akibatnya tidak ada efek jera," tutupnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.
Baca SelengkapnyaMenkMenkopolhukam Moch Mahfud Md mengakui masih buruknya kualitas aparat penegak hukum (APH) di Indonesia yang turut memengaruhi penegakan hukum di tanah air.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHampir di semua bidang layanan kepolisian banyak dikomplain oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaNawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan mengungkap fakta kepada Kapolri Listyo Sigit.
Baca SelengkapnyaSebagai lembaga pengawas, Kompolnas bertanggung jawab memantau dan menilai kinerja serta integritas anggota dan pejabat Polri.
Baca SelengkapnyaDia bahkan mengatakan, Indonesia mengalami kemunduran, bukan sekadar kerapuhan dalam etika pejabat negara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KPK, jumlah koruptor di Indonesia mencapai 1.300 orang dan 900 orang dari jumlah tersebut yang merupakan lulusan perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaTiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat
Baca SelengkapnyaDia meminta agar pendekatan hukum termasuk korupsi di dalamnya ini dapat diluruskan dan dimurnikan.
Baca SelengkapnyaTegasnya Kapolri larang anak buahnya pamer kekayaan
Baca Selengkapnya