Ini Langkah Antisipasi KBRI Seoul Lindungi WNI dari Virus Corona di Korsel
Merdeka.com - Angka suspect Virus Corona di Korea Selatan makin meningkat. Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan menjadi 'Red Alert' dan ditetapkannya wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai 'Special Care Zones' karena lonjakan angka tersebut.
KBRI Seoul juga berupaya meningkatkan pelindungan WNI di Korea Selatan yang tercatat berjumlah 37.043 orang. Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi mengungkapkan KBRI terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus Corona.
Hal ini dilakukan, lanjut dia, baik secara langsung maupun dengan berkoordinasi bersama simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, Paguyuban kedaerahan, Mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan juga Jamaat Gereja Indonesia.
-
Siapa yang menetapkan status siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Kenapa Korea Selatan alami darurat kelahiran? Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengumumkan 'darurat nasional terhadap populasi' pada bulan Juni lalu saat mengumumkan rencana pemerintah untuk memperluas bantuan tunai bagi bayi-bayi yang baru lahir dan langkah-langkah untuk mengurangi penurunan angka kelahiran.
-
Kenapa Gunungkidul siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Apa yang turun di Korea? Hasilnya hampir seluruh negara mengalami tren kenaikan, kecuali Thailand.Merujuk data KTO yang dilansir The Korea Times, periode Januari-April 2024, hanya 119.000 wisatawan Thailand yang menghabiskan waktu di Korea.
"Secara khusus KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, ketersediaan makanan, dan masker kesehatan. Melalui kerja sama dengan berbagai instansi seperti BNI 46, membagikan masker kesehatan gratis terutama ke berbagai daerah yang terkena dampak paling parah," jelas dia, Selasa (25/2).
Umar Hadi menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai otoritas terkait di Korsel maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan.
"Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel," jelas dia.
"Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul," tambah Umar Hadi.
Selama beberapa pekan terakhir, lanjut dia, KBRI mengintensifkan info langkah-langkah pencegahan dari paparan virus Corona. Tak ayal sarana komunikasi ini menjadi rujukan penting bukan saja buat masyarakat Indonesia di Korsel namun juga keluarga mereka di Indonesia.
Memang saat ini menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan masih menjadi langkah utama pencegahan, selain juga menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. "Jaga kesehatan ya! Lindungi diri dan keluarga tercinta dari bahaya COVID-19." Demikian bunyi salah satu imbauan.
Beberapa hari terakhir hotline KBRI selalu menjadi nomor rujukan berbagai masyarakat di Korsel yang khawatir. Berbagai kekhawatiran masyarakat terus dialamatkan mulai dari ketersediaan masker, kondisi terkini di berbagai wilayah, hingga gejala virus corona dan di mana rumah sakit rujukan. Hotline KBRI Seoul ini aktif 24 jam, 7 hari dalam sepekan.
Hingga 25 Februari Korsel telah melaporkan 977 kasus terbaru dari virus Corona. Angka ini merupakan angka tertinggi di luar Tiongkok, sebagai pusat penyebaran virus. KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Baca Selengkapnya