Ini Makna Jokowi Sentil Jajaran Menteri di Sidang Kabinet Paripurna

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil jajaran menterinya untuk fokus bekerja menangani krisis yang dihadapi Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (5/4).

Terkait hal itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai sikap Jokowi sebagai peringatan kepada para menteri agar bekerja dengan baik. Memperhatikan masyarakat dan memiliki kepekaan.

"Enggak, Presiden seperti itu menunjukkan arti penting sebuah situasi bahwa situasi sekarang ini masyarakat menghadapi kondisi yang tidak mudah, karena ada kenaikan harga, dan kenaikan harga itu lebih diakibatkan oleh kondisi global," kata Moeldoko di Kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (5/4).

"Minyak naik. Kondisi global, maka yang diinginkan presiden kita semua fokus kepada kita yang sedang kita hadapi masyarakat," tambahnya.

Lebih lanjut, terkait apakah akan ada reshuffle dengan adanya sentilan itu. Moeldoko pun enggak menanggapi. Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur jajaran menteri di bawahnya. Terkait kenaikan harga sejumlah komoditas termasuk Pertamax. Ia menegur menterinya untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat.

"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax (naik), ceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu loh. Enggak ada," tegur Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4).

"Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," sambung Jokowi.

Jangan sampai, kata Jokowi, pemerintah dianggap tidak melakukan apa-apa. "Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah 4 bulan. Tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi," katanya.

Di sisi lain, dia menuturkan bahwa barang-barang kebutuhan pokok sudah mulai naik. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan para menteri dan kepala lembaga hati-hati dalam mengambil setiap kebijakan.

"Seluruh yang hadir di sini, anggota kabinet, menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat. Termasuk kenaikan harga Pertamax," tuturnya.