Ini motif dua pria Kebumen yang naik haji bersepeda onthel
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu sempat viral dua pria asal Kebumen yang nekad berangkat haji naik sepeda onthel. Kisah mereka yang tersebar di media sosial pun langsung viral dan doa-doa mengalir deras agar mereka menjadi haji yang mabrur.
Di tengah ribuan komentar positif itu, ada pula yang menyangsikan mereka akan tiba di tanah suci Mekah dan Madinah dengan selamat. Musababnya, mereka akan menempuh perjalanan panjang dengan mengayuh sepeda reyot.
Apalagi, menilik usianya, dua pria ini, Khudori asal desa Roworejo (sebelumnya tertulis Purworejo-red) dan Sidamara, Kebumen, tak lagi muda. Mereka menyangsikan daya tahan dua orang yang naik haji bersepeda onthel ini.
-
Bagaimana cara orang berhaji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Bagaimana Pak Rohmat bisa berangkat haji? Diawali dari niat tersebut, mereka mampu melunasi talangan haji berkat kegigihan dalam menabung.
-
Kenapa orang berhaji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Siapa yang menemani Pak Rohmat saat haji? Menjelang keberangkatannya ke tanah suci, Rohmat mengaku bahagia bisa turut berangkat bersama istri dan ratusan jemaah haji asal Blora lainnya.
-
Di mana Pejabat Kemenhub bertugas? Sementara itu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membebastugaskan sementara Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah X Merauke, Papua Selatan.
Ternyata, niat naik haji sepeda onthel dua pria Kebumen ini bukan lah sesuatu yang baru bagi tetangganya. Jauh-jauh hari, Khudori, telah mengutarakan niatnya naik haji bersepeda ontel.
Bagi Khudori, yang seorang petani dan berasal dari kalangan santri, sepeda onthel juga bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Ia adalah penghobi sepeda.
Sehari-hari, ia tak pernah lepas dari sepeda. Ke mana pun pergi, Khudori nyaris selalu menggunakan sepeda. Hanya saja, keluarga dan tetangga pun sempat sangsi ketika Khudori mengutarakan niatnya naik haji bersepeda ontel.
Kepala Desa Roworejo, Amir Sarifudin mengungkapkan, Khudori adalah penghobi sepeda yang sudah teruji keandalannya. Daya tahannya mengagumkan menilik usianya yang sudah setengah baya.
Khudori, dengan rekan-rekannya sesama penghobi sepeda, kerap melakukan perjalanan jauh, mencapai puluhan hingga ratusan kilometer. Antara lain, untuk berziarah ke makam kiai atau wali, atau muhibah ke pesantren.
Beberapa kota yang sudah dikunjungi Khudori menggunakan sepeda antara lain Cilacap, Semarang, hingga Cirebon, Jawa Barat. "Beliau selalu memakai sepedanya dengan teman-temannya," ucapnya, Jumat, 4 Mei 2018.
Menurut Amir, di kalangan masyarakat Roworejo, Khudori bukan lah orang miskin. Ia cukup berada. Anak-anaknya pun telah mapan.
Bahkan jika mau, anak-anaknya bisa membiayainya berangkat haji. Namun, tekad Khudori untuk naik haji dengan bersepeda onthel sudah bulat. Apalagi, setelah Khudori bertemu dengan rekan lainnya, Nuruddin yang memiliki keinginan yang sama.
"Kalau Pak Khudori mau, anak-anaknya juga mampu mendaftarkan dengan haji plus sekalian," Amir menambahkan.
Keinginan itu lantas diterjemahkan Khudori dengan mulai mengurus dokumen keimigrasian. Ia mengurus sendiri surat pengantar dan keterangan di pemerintah desa pada 2017 lalu.
Berbekal surat itu, ia pun mengurus paspor dan dokumen imigrasi lainnya ke Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap. Saat mengurus dokumen keimigrasian itu, Khudori pun mengayuh sepeda bolak-balik Kebumen-Cilacap yang berjarak lebih dari 50 kilometer. Berdua dengan Nuruddin, ia menyiapkan baik-baik keberangkatannya ke Tanah Suci.
Ade Septiany, Kepala Sub-Seksi Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap membenarkan bahwa dua pria ini, Khudori dan Nuruddin telah mengurus paspor dan visa pada Desember 2017.
Dalam dokumen, tercatat mereka akan beribadah haji. Tak hanya negara tujuan Arab Saudi, dalam dokumen tersebut juga tercantum keterangan negara-negara lain. Tetapi, negara-negara lain tersebut tak disebut dalam dokumen tersebut.
"Sudah, Pak. Yang bersangkutan sudah mengurus dokumen perjalanan Republik Indonesia di Imigrasi Cilacap Desember 2017," ucap, Ade Septiany, Kamis, 3 April 2018.
Namun, Khudori dan Nuruddin tak menyebut teknis keberangkatanya. Sebab itu, Kantor Imigrasi Cilacap pun tak mengetahui jika dua orang ini naik haji bersepeda onthel.
Seksi Perencanaan Kemenag Kebumen, Tauhid Alamsyah mengatakan pemberangkatan Khudori dan Nuruddin di luar pengetahuan Kemenag. Keberangkatan haji mereka pribadi dan di luar kebijakan Kemenag.
"Kami cek di data Kemenag, nama keduanya tak muncul. Kita mencocokkan nama itu juga tidak ada," ucap Alamsyah, melalui sambungan telepon.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka akan bersepeda melintasi berbagai negara selama delapan bulan
Baca SelengkapnyaKetiganya menjawab jika mereka membutuhkan waktu kurang lebih 7 bulan di perjalanan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari biasanya, dua pemuda kedapatan ke luar negeri justru menggunakan ojek.
Baca SelengkapnyaSaking cintanya kepada sang istri, kiai ini rela jalan kaki menuntun kuda yang ditumpangi istrinya dari Sidoarjo ke Rembang.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan ibadah haji, Yunus kembali memulai perjalanan pulang ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMomen pria asal Indonesia naik sepeda ke Mekkah. Tempuh waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaKelima jemaah asal embarkasi Surabaya tersebut diamankan lantaran menggunakan jasa pendorong kursi roda ilegal.
Baca SelengkapnyaMomen pasangan suami istri bagikan perjalanan gowes ke Makkah ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPak Midun mendapat sambutan hangat dari kelompok suporter
Baca SelengkapnyaEko mulai mengayuh sepeda dari Jakarta pada 12 Agustus 2023 dan baru tiba di Kuala Lumpur pada Selasa (19/9).
Baca SelengkapnyaBersepeda dari Malang ke Jakarta, Midun yang merupakan ASN Pemkot Malang tuntut keadilan untuk para korban tragedi kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaTahun ini, ada berbagai momen menarik dari sejumlah bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur saat mendaftarkan diri
Baca Selengkapnya