Bersepeda dari Malang ke Jakarta, Ini Perjuangan Pak Midun untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Bersepeda dari Malang ke Jakarta, Midun yang merupakan ASN Pemkot Malang tuntut keadilan untuk para korban tragedi kanjuruhan.
Aksi Pak Midun mencuri perhatian banyak pihak.
Bersepeda dari Malang ke Jakarta, Ini Perjuangan Pak Midun untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Miftahudin Ramli atau yang akrab disapa Pak Midun nekat bersepeda dari Malang menuju Surabaya sebagai simbol memperjuangkan keadilan untuk para korban tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Aksinya murni tulus.
Sosok Pak Midun
Midun berangkat dari Kota Batu pada Kamis (3/8/2023) pukul 11.00 WIB. Ia menargetkan sampai di tujuan akhirnya, Jakarta, pada Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023. Pria yang bekerja sebagai ASN di Pemkot Batu itu bukan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Namun, tiga bulan terakhir ia mempersiapkan diri berlatih fisik agar kuat mengayuh sepeda hingga ibu kota. Aksi yang dilakukan Midun membawa misi menyuarakan pesan perdamaian sebagai warga Malang.
Di bagian belakang sepedanya, ada keranda yang bertuliskan “Justice for Kanjuruhan”. Baginya, Tragedi Kanjuruhan harus menjadi pembelajaran kemanusian dan perdamaian bagi seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia. (Foto: Twitter @tribunmelawan)
Sempat Mau Jalan Kaki
Midun mengaku sempat hendak jalan kaki dari Kota Batu ke Surabaya. "Kata teman saya, mendingan pakai sepeda. Teman menyediakan sepeda, selama tiga bulan saya latihan untuk misi ini,” ujar Midun, dikutip dari bola.com. Sebelumnya, keluarga Midun sempat khawatir dengan misi perjalanan yang akan ia lakukan. Instansi tempat Midun bekerja juga sempat mencegah rencananya.
Ajukan Cuti
Demi merampungkan misi perjalanan, Midun mengajukan izin 12 hari sebagai ASN. Ditambah jatah libur akhir pekan, ia punya waktu 19 hari dan yakin bakal menyelesaikan target perjalanan bermisi perdamaian yang ia lakukan.
Mampir ke Komunitas Suporter
Midun menyusun perjalanannya bersepeda ke Jakarta melewati jalur pantura. Dari Batu, ia ke Kota Surabaya untuk mampir di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Di sana, ia ditemui oleh salah satu pentolan Persebaya, Tulus Budi. Para bonek memberikan dukungan kepada Midun untuk menyelesaikan misinya. Dari Surabaya, Midun mengayuh sepeda menuju Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, hingga berbagai daerah lain menuju ibu kota.
Pria 52 tahun tersebut sampai di Kabupaten Lamongan pada Sabtu (5/8/2023). Kedatangannya disambut komunitas suporter sepak bola di Stadion Surajaya. Di sana, ia juga mendapat dukungan dari komunitas suporter Persela Lamongan untuk menyelesaikan misi perdamaian dan kemanusiaannya. (Foto: Twitter @tribunmelawan)
Persiapan Matang
Selain sepeda dan keranda, Midun juga membawa perlengkapan darurat seperti ban serep, kampas rem, hingga pompa angin. Ia mengaku beruntung banyak pihak membantu dirinya dalam perjalanan ini.
“Misinya perdamaian di antara suporter daerah. Imbauan untuk tidak mengulangi kejadian yang ada di Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Secara biologis, bukan keluarga korban. Tapi, secara psikologis (saya) sangat terpukul. Sepak bola kok sampai kejadian seperti ini (ratusan nyawa melayang),” ujar Midun. (Foto: Twitter @bonekcasuals)