Ini tanggapan Menkes soal peredaran jamu palsu di Banyumas
Merdeka.com - Pemalsuan obat dan makanan masih terus terjadi di Tanah Air. Belakangan, jamu palsu beredar di Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek menegaskan pemerintah sudah berupaya memberantas peredaran obat dan makanan palsu.
"Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) sudah urus semua," ujar Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
-
Kenapa jamu hampir punah? Namun seiring perkembangan waktu warisan leluhur itu mulai luntur berganti dengan pengobatan modern saat ini.
-
Dimana jamu tradisional banyak digunakan? Dalam kehidupan sehari-hari, rempah-rempah ini sering kali dijadikan bahan utama dalam pembuatan jamu tradisional yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga menyegarkan.
-
Dimana daerah penghasil jamu di Madura? Kini semua kabupaten di Pulau Madura punya wilayah dengan banyak industri rumahan (UMKM) pembuat jamu.
-
Apa itu jamu tradisional? Jamu, sebagai minuman herbal tradisional, telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
-
Dimana jamu pertama kali ditemukan? Secara historis, jamu telah ada sejak tahun 825 Masehi yang dibuktikan dengan adanya relief pada dinding Candi Borobudur.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
Menurut Nila, memberantas peredaran obat dan makanan palsu tak semudah membalikkan telapak tangan. Kata dia, langkah yang ditempuh pemerintah membutuhkan waktu.
"Kita pelan-pelan semua, kita rapikan tapi kan tetap berjalan. Tak bisa sekaligus tapi tetap jalan, itu yang kita inginkan," jelasnya.
Nila menambahkan, Presiden Joko Widodo belum memberikan instruksi khusus untuk terkait peredaran obat dan makanan palsu. Namun Nila meyakini Presiden menginginkan agar Indonesia bebas dari peredaran barang-barang palsu.
"Presiden pasti menginginkan hal yang sama," tandasnya.
Sebelumnya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menggerebek pabrik pembuatan jamu palsu yang berada di kawasan Desa Adisana Kecamatan Kebasen Banyumas Jawa Tengah, Selasa (20/9).
Dalam penggerebekan tersebut, petugas BBPOM Semarang menyita empat mesin yang digunakan untuk memproduksi kemasan dan juga jamu yang sudah sekitar setahun berjalan di lingkungan RT 003/RW 10 Desa Adisana. Selain mesin, petugas juga menyita dua truk bahan baku jamu yang akan dicampur dengan beberapa obat keras yang dibuat dalam bentuk serbuk dan kapsul. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaObat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.
Baca SelengkapnyaSelain mendalami marak mabuk kecubung, polisi juga mengusut peredaran pil putih yang juga diduga menyebabkan mabuk usai dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaJamu memiliki banyak manfaat untuk tubuh, tapi perlu diperhatikan juga batas konsumsinya supaya tidak mempengaruhi kesehatan
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini Bea Cukai menindak ratusan pita cukai palsu, puluhan karung tembakau dan tiga orang tersangka yang merupakan pembeli, penjual, dan penyedia.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca SelengkapnyaJamu dan produk herbal Indonesia lanjut Ganjar memang diminati banyak masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaApakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?
Baca SelengkapnyaApresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Selengkapnya