Inilah Kondisi Papua Terkini
Merdeka.com - Pada Senin (19/8) lalu, kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat hingga merembet ke Jayapura. Kerusuhan itu sebagai aksi protes karena ada kabar penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Kondisi Manokwari saat itu mencekam hingga warga tak ada yang berani keluar. Bagaimana kondisi Papua terkini?
Namun saat ini Manokwari sudah kondusif. Pemerintah memastikan situasi Papua dan Papua Barat sudah aman terkendali usai kerusuhan tersebut. Sehingga warga telah melakukan aktivitas seperti sedia kala. Berikut kondisi Papua terkini:
Pemerintah Pastikan Papua dan Papua Barat Aman
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Bagaimana cara meredam potensi konflik setelah pengumuman hasil Pilpres? 'Ada manfaatnya juga petinggi parpol tidak membuat eskalasi konflik lebih besar. Dan hari ini tidak banyak pernyataan keluar dari elite partai politik yang mengomentari atau membangun opini ketika hari pertama persidangan MK ini,' kata Anto.
-
Bagaimana cara Kemendag berikan bantuan ke Papua? 'Kegiatan ini merupakan bukti kehadiran negara, yang diwakili oleh Kementerian Perdagangan, di manapun masyarakat berada. Apa yang dirasakan masyarakat Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, kami juga merasakan sebagai bentuk tali asih,'
Kondisi Papua dan Papua Barat sekarang sudah terkendali dan aman. Bahkan masyarakat sudah tenang. Menko Polhukam Wiranto mengatakan, semua pihak terkait seperti Kapolri, Wali Kota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur serta Papua sudah memberikan penjelasan secara detail mengenai kasus tersebut. Dari hasil koordinasi itu situasi daerah Papua dan Papua Barat kondusif.
"Sudah terkendali, aman. Masyarakat sudah tenang, karena sudah ada penjelasan-penjelasan yang cukup jelas dan gamblang dari berbagai pihak," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (20/8).
Tambah Personel TNI Polri
Meski kondisi Papua dan Papua Barat sudah aman, Polri menambah personel TNI Polri untuk menjaga wilayah tersebut. Saat ini anggota yang berasal dari beberapa Polda di Sulawesi telah dikirim. Anggota yang bertugas akan mengedepankan langkah persuasif. Polisi juga menjamin tidak menggunakan peluru tajam dalam melakukan pengamanan.
"Untuk tambahan perkuatan sudah ada dari TNI dan Polri, ada 4 SSK dari Polda Sultra Kemudian dari Polda Sulut dan Polda Maluku, semuanya sudah settle, sudah menempati posisi masing-masing," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (20/8).
Kegiatan Warga Mulai Normal
Warga Papua dan Papua Barat sudah beraktivitas secara normal, setelah kerusuhan terjadi Senin (19/8). Layanan umum mulai berjalan dengan baik. Meski ada beberapa kantor-kantor BUMN yang mengalami kerusakan atau dihentikan aktivitasnya sementara hingga situasi kondusif.
"Kami memastikan aktivitas BUMN di Manokwari dan kota-kota di Papua berjalan baik. BUMN tetap menjaga pelayanan, terutama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik, saluran telekomunikasi, pasokan BBM, layanan perbankan dan pelayanan transportasi dan lain-lain," ungkap Deputi Bidang Jasa Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, di Jakarta, Selasa (20/8).
Polisi Identifikasi 5 Akun Penyebar Konten Provokatif
Polisi mengidentifikasi lima akun diduga menyebarkan konten provokatif terkait penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya. Konten negatif itu diduga memprovokasi massa sehingga melakukan aksi demo di Papua dan Papua Barat.
"Kurang lebih sampai dengan hari ini sekitar 5 akun. Sementara dari Direktorat Siber Bareskrim bilang masih profiling satu akun yang Youtube dan FB. FB bukan hanya 1, tapi beberapa yang nyoba untuk viralkan narasi-narasi maupun video provokatif. Kemudian ada akun Instagram yang didalami," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (20/8).
Demo di Fakfak
Setelah kemarin mulai kondusif, Rabu (21/8) terjadi kembali aksi unjuk rasa di Papua Barat tepatnya di daerah Fakfak. Sejumlah fasilitas umum jadi sasaran pembakaran serta perusakan massa. Demonstran antara lain membakar kios yang ada di Pasar Fakfak dan jalan menuju ke pasar.
Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Mathias Krey mengatakan aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi demonstrasi untuk melakukan pengamanan.
"Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," katanya saat dihubungi dari Jayapura, Papua.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca Selengkapnya3 provinsi yakni, Provinsi Papua, Papua Pegunungan dan provinsi Papua Tengah
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikannya usai melakukan pemantauan bersama rombongan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua di sejumlah TPS.
Baca SelengkapnyaAparat keamanan menyatakan tidak ada warga yang mengungsi.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah memetakan tingkat kerawanan Pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKapolri Klaim Perayaan Tahun Baru di Indonesia Berjalan Aman dan Lancar
Baca SelengkapnyaSatgas Damai Cartenz melaporkan situasi Kamtibmas di 9 daerah operasi di Pemilu 2024 tidak ada gangguan-gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca SelengkapnyaTidak benar Pos TNI di Kampung Pamebut Distrik Yugumuak Kabupaten Puncak diserang KKB pada hari Jumat 1 Maret 2024," kata Kapendam XVII/Cen Letkol Inf Candra
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca Selengkapnya