Jateng Buka Sekolah Virtual, Siswa Putus Sekolah Gratis dan Difasilitasi HP
Merdeka.com - 4.500 Anak putus sekolah yang tersebar di Jawa Tengah kembali bisa mengikuti sekolah virtual akibat tidak ada biaya. Khususnya, yang berasal dari keluarga tidak mampu.
"Sekolah virtual ini merupakan solusi agar anak-anak miskin yang tidak sekolah bisa tetap melanjutkan belajarnya dengan baik. Mereka yang ikut sekolah virtual ini semuanya gratis, kami berikan fasilitas berupa handphone dan juga beasiswa," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Padmaningrum, Selasa (13/10).
Dia mengungkapkan, sistem sekolah virtual sama dengan sekolah reguler. Adapun siswa sekolah virtual juga tercatat dalam data Dapodik siswa. Mereka akan mendapatkan kurikulum yang sama, serta saat lulus juga mendapatkan ijazah yang diakui.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Bagaimana kurikulum pendidikan vokasi? Kurikulum vokasi terdiri dari 60% praktik dan 40% teori, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis yang cukup sebelum terjun ke dunia kerja.
-
Siapa yang mendapat edukasi digital? Melalui pelatihan literasi keuangan digital dan pencairan secara non-tunai, 1.700 nasabah PNM Mekaar secara serentak mendapat edukasi di 12 titik Kampung Madani yang tersebar di seluruh Indonesia pada Rabu, 5 Juli 2023.
-
Siapa yang lulus dari sekolah? Gala dinner bersama lulusan tahun 2024 ini terlihat sangat berkelas.
-
Dimana sekolah bisa mendapatkan fasilitas modern? 'Sediakan fasilitas yang lengkap dan modern untuk menunjang proses belajar mengajar.'
-
Bagaimana Kurikulum Merdeka diterapkan? Pembelajaran dilakukan dengan cara berbeda yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendalami konsep materi pelajaran sesuai waktu yang diburuhkan. Di mana guru dapat memilih perangkat ajar yang beragam sesuai dengan karakteristik siswa.
"Semua siswa masuk Dapodik di sekolah yang mengampu. Prosesnya sama, lulusan juga berhak mendapat ijazah. Tapi metode beda, mereka banyak sekolah dunia maya, dan sesekali dilakukan tatap muka," ujar dia.
Untuk sementara, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuka sekolah virtual di dua tempat. Namun ke depan, akan terus membuka sekolah virtual ini di daerah-daerah pelosok dan tergolong miskin.
"Kita masih buka sekolah virtual di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali," ungkapnya.
Seorang siswa SMUN 1 Kemusu, Boyolali Aprilia Lestari (15) mengatakan dengan difasilitasi sekolah virtual sangat bermanfaat sekali. Mereka yang mengatakan tidak bisa melanjutkan sekolah karena alasan ekonomi, akhirnya bisa melanjutkan cita-citanya.
"Bersyukur sekali dengan adanya sekolah virtual ini, saya jadi bisa kembali sekolah dan melanjutkan cita-cita. Kemarin tidak mendaftar SMA/SMK karena tidak punya biaya, bapak hanya petani yang penghasilannya tidak bisa diharapkan," kata Aprilia Lestari.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan ide awal pembuatan sekolah virtual ini adalah untuk memberikan semua anak-anak kesempatan belajar. Banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah atau berhenti sekolah, karena alasan biaya.
"Maka kami buat konsep sekolah virtual ini, agar mereka yang tidak sekolah atau berhenti sekolah karena faktor ekonomi, tetap bisa sekolah dengan baik. Akan kami dampingi dan bantu mereka melanjutkan cita-citanya," kata Ganjar Pranowo.
Untuk sementara, rintisan sekolah virtual dibuka di dua tempat dan diampu oleh sekolah negeri yakni di Brebes dan Boyolali. Masing-masing sekolah diikuti oleh 36 siswa. Sehingga, proses belajar mengajar yang didapat bisa tetap memenuhi standar pendidikan nasional.
"Sekolah virtual ini diampu oleh sekolah SMA/SMK negeri yang ada di sana. Harapannya, anak-anak ini bisa tetap belajar di rumah dengan sistem daring dan sekali-kali bisa tatap muka. Maka, mereka anak-anak yang punya cita-cita bagus, akan mendapatkan kesempatan," tutupnya. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan
Baca SelengkapnyaBudi menyebutkan sebanyak 2.090 sekolah itu ditargetkan bisa diterapkan (sekolah gratis) pada tahun ajaran baru 2025.
Baca SelengkapnyaProgram sekolah swasta gratis direncanakan mulai berjalan Juli 2025.
Baca Selengkapnya50% Peserta didik bersekolah di satuan pendidikan negeri di Jakarta berasal dari keluarga mampu. Padahal sekolah negeri di Jakarta gratis.
Baca SelengkapnyaDKI masih mendalami anggaran untuk program sekolah gratis yang menggandeng sekitar 2.900 sekolah swasta dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dan SMK.
Baca SelengkapnyaAcara ini menargetkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dari sisi tenaga pendidik melalui program digital bootcamp dan simulasi uji kompetensi guru.
Baca SelengkapnyaMenurut Heru, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta juga sedang melakukan pendataan sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaAda data guru honorer yang belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaSekolah swasta gratis di Jakarta tak akan menerapkan peraturan zonasi dan batasan usia atau umur seperti di sekolah negeri.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta membuka pendaftaran PPDB 2024 secara daring jenjang SD hingga SMA pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024.
Baca Selengkapnya