Jelang kemenangan Ahwa, mendadak awan gelap tutupi langit Jombang
Merdeka.com - Sebagian besar wilayah Indonesia sekarang sedang mengalami musim kemarau, tidak terkecuali wilayah Jombang, Jawa Timur, tempat berlangsungnya Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU). Namun sore tadi, langit yang biasanya cerah mendadak gelap, disusul gerimis rintik-rintik hanya beberapa menit.
Padahal, di bawah langit gelap itu, ada ratusan kiai NU di Pondok Pesantren Denanyar, sedang menggelar musyawarah mufakat, menentukan mekanisme tepat untuk pemilihan rois aam. Maklum, sistem pemilihan rois aam yang awalnya diusulkan menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) banyak mendapat tentangan.
Di pondok pesantrennya Kiai Bisri Syansuri, salah satu kiai khos pendiri NU itu para kiai akhirnya memilih melakukan voting untuk menentukan apakah mekanisme pemilihan rois aam menggunakan Ahwa atau tidak. Setelah voting dilakukan, ternyata mayoritas kiai menghendaki sistem Ahwa digunakan untuk memilih rois aam tersebut.
-
Kapan cuaca berubah? Cuaca merupakan salah satu aspek lingkungan yang sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari manusia dan ekosistem di seluruh dunia.
-
Kenapa langit jingga saat matahari terbenam? Ketika matahari berada di dekat cakrawala, cahaya harus melewati atmosfer yang lebih tebal daripada ketika berada di atas kepala.
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Awan gelap di langit menjelang kemenangan pendukung Ahwa itu memang belum tentu ada kaitannya. Tapi kondisi itu ternyata membuat warga bertanya-tanya. Sejenak orang-orang yang merdeka.com jumpai mendongak ke atas.
"Wah isyarat apa ini, masak gara-gara Muktamar," celetuk seorang perempuan sambil menatap ke langit, Selasa (04/08).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat hujan masih akan mengguyur sejumlah daerah, masyarakat diminta waspada bencana hindro meteorlogi.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan lebat
Baca SelengkapnyaDalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaHujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.
Baca SelengkapnyaHampir sepanjang hari Sabtu (23/9), langit kelabu tampak menyelimuti Jakarta. Lantas, apakah hal tersebut merupakan mendung awan hujan atau polusi udara?
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaAtap venue cabang olahraga (cabor) menembak di lapangan tembak Rindam IM di Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaPanas melanda Jabodetabek di tengah musim hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya