Jembatan Putus, Warga Kupang Gotong Peti Jenazah Seberangi Sungai Berarus Deras
Merdeka.com - Video sejumlah orang menggotong peti jenazah menyeberangi sungai di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di media sosial. Mereka nekat melewati arus sungai yang deras karena jembatan penghubung putus.
Peristiwa ini diketahui terjadi di Sungai Kapsali, Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya. Video berdurasi 24 menit itu dibagikan di sejumlah grup media sosial dan menjadi viral.
Terlihat sejumlah orang menggotong peti jenazah melintasi sungai dengan kedalaman sepinggang orang dewasa. Sedangkan warga lainnya telah menunggu di seberang sungai untuk bersama-sama menggotong peti jenazah ke rumah duka.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Bagaimana warga menyeberangi Sungai Pemali sebelum Jembatan Merah Putih? Sebelum ada jembatan itu warga setempat harus mengambil jalan memutar. Kalau harus menyeberangi sungai pun, mereka harus rela berbasah-basahan.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Di mana warga seberangi jembatan bambu? Di sana, penduduk harus menyeberangi Sungai Cisangu menggunakan jembatan ala kadarnya yang terbuat dari batang bambu.
-
Mengapa warga lebih suka menyeberangi sungai dengan perahu? 'Sebenarnya di sana sudah dibangun jembatan. Tapi tampaknya warga lebih suka menyeberangkan motor dengan perahu,' kata pemilik kanal YouTube Vista Holic.
-
Kenapa warga Desa Kalinusu terbantu dengan Jembatan Merah Putih? 'Ini sudah bertahun-tahun, baru kali ini ada jembatan. Sebelum ada jembatan ini kalau ke Bumiayu harus lewat jalan utama,' kata Doyo, salah seorang warga Kalinusu dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (3/6).
Camat Amfoang Barat Daya Yesua To membenarkan video viral itu. Menurutnya, video tersebut direkam pada (18/2) lalu saat warga menggotong peti jenazah dari Fatuleu ke Manubelon.
"Warga menggotong melintasi sungai karena Jembatan Kapsali putus akibat dihantam banjir beberapa waktu dan tidak bisa dilintasi kendaraan," ucap Yesua, Rabu (22/2).
Menurut Yesua, selama jembatan itu putus, sudah dua jenazah yang digotong secara estafet melintasi sungai itu. "Sudah dua jenazah yang digotong warga secara estafet melintasi sungai itu," ujarnya.
Sebelumnya, jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), putus menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu. Dampaknya akses warga sekitar lumpuh total.
"Benar sudah putus karena dua hari ini hujan terus menerus. Anak sekolah SMP dan SMA di sini tidak bisa ke sekolah," ujar Camat Amfoang Barat Daya Yesua To, Sabtu (4/2).
Menurutnya, putusnya jembatan itu mengakibatkan siswa SMP Negeri I Manubelon dan SMA Negeri I Manubelon yang tinggal di Dusun 03 Oelamopu tidak bisa melintasi jembatan untuk pergi ke sekolah.
Jembatan Kapsali merupakan penghubung utama dari Kota Kupang menuju Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaKeberanian pengendara tersebut sekaligus menyoroti pentingnya perhatian terhadap infrastruktur dan keselamatan di jalan raya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaAkun @aldy_mbulet mengunggah sebuah momen suka dan duka yang terjadi bersamaan.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.
Baca Selengkapnya