'Jika Jokowi Jadi Dewan Pertimbangan Agung Tidak Bakal Bayang-bayangi Prabowo'
Masuknya Jokowi menjadi anggota DPA tidak akan mempengaruhi atau membayangi Prabowo.
DPA hanya menjadi penasihat saja dan tidak memiliki otoritas.
'Jika Jokowi Jadi Dewan Pertimbangan Agung Tidak Bakal Bayang-bayangi Prabowo'
Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait meyakini dan berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di era Presiden terpilih Prabowo Subianto. Karena, Jokowi dinilai punya pengalaman yang baik di pemerintahan.
Diketahui, pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 akan berlangsung pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, jika Jokowi menjadi anggota DPA maka tidak akan membayang-bayangi Prabowo sebagai presiden periode mendatang.
"Tidak, tidak dalam bayang-bayang Jokowi, enggak ada. Penasihat itu seperti sekarang Wantimpres berganti namanya DPA, di zaman Prabowo itu tidak akan bayang-bayangin Prabowo," kata Ujang saat dihubungi merdeka.com, Jumat (12/7).
"Sekarang saja Wantimpres kan Wiranto Cs itu dan kawan-kawan kan enggak membayang-bayangi Jokowi, enggak ada sama sekali, enggak ada pengaruhnya sama sekali, hanya memberikan masukan, memberikan nasihat terkait persoalan kebijakan-kebijakan presiden, kan itu saja," sambungnya.
Ujang menegaskan, masuknya Jokowi menjadi anggota DPA tidak akan mempengaruhi atau membayangi Prabowo. Apalagi, DPA hanya menjadi penasihat saja dan tidak memiliki otoritas.
"Jadi di pemerintahan Prabowo nanti ke depan, Jokowi masuk DPA itu katakan Wantimpres-nya tidak akan berpengaruh-pengaruh berdampak untuk membayang-bayangi Prabowo, sama sekali enggak ada. Karena kewenangan DPA itu sebagai penasihat saja, bukan sebagai pihak yang punya otoritas menekan presiden, enggak ada," tegasnya.
"Jadi kewenangannya memberi masukan terkait kebijakan-kebijakan yang katakanlah akan dilakukan oleh presiden, kan itu. Jadi, tidak ada dalam membayang-bayangi Prabowo, sama sekali," tambahnya.
Ia menjelaskan, mereka yang menjadi anggota DPA atau Watimpres sebagai tanda penghormatan kepada para tokoh-tokoh.
"Karena Wantimpres itu ya sebenarnya penghormatan presiden kepada tokoh-tokoh, nah seperti saat ini. Kehormatan Jokowi kepada tokoh-tokoh yang di Wantimpres, kan seperti itu," jelasnya.
Ujang memastikan, jika Jokowi menjadi anggota DPA tidak akan membayang-bayangi karena Prabowo disebut orang yang tidak bisa dipengaruhi.
"Ya mengakomodir Jokowi di DPA ya hal yang wajar, hal yang bagus-bagus saja, positif-positif saja. Tapi ya tadi, tidak ada istilah membayang-bayangi Prabowo, enggak ada. Prabowo itu sangat kuat, tidak bisa dipengaruhi Watimpres atau DPA begitu, sama sekali tidak. Itu hanya katakanlah kumpulan tokoh-tokoh yang diberi penghormatan posisi oleh presiden itu saja, yang tugasnya memberikan masukan kepada presiden," pungkasnya .