Jokowi didesak pecat Jaksa Agung jika tak tuntaskan kasus Munir
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf mengatakan kontroversi hilangnya dokumen asli Tim Pencari Fakta (TPF) kasus kematian Munir seharusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah SBY dan pemerintah Jokowi memiliki kemauan yang kuat untuk menuntaskan kasus pembunuhan Munir. Dia juga mendesak Jokowi mencopot Jaksa Agung HM Prasetyo jika tak bisa menuntaskan kasus kematian Munir.
"Sebagai seorang presiden, Jokowi tidak perlu kalah dengan kekuatan tertentu yang berupaya menghambat dan menggagalkan upaya pengungkapan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir," kata Al Araf saat jumpa pers koalisi masyarakat sipil soal penuntasan kasus kematian Munir di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (27/10).
Dia mendesak Presiden Jokowi agar bersikap tegas dalam menuntaskan pengungkapan kasus kematian Munir.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang meminta Jokowi untuk mengangkat kasus Jessica? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
"Presiden Jokowi tidak boleh mengambil sikap dan langkah kompromi yang bakal mengakibatkan kasus pembunuhan Munir tidak selesai," tandasnya.
Sebab itu, kata Al Araf, koalisi masyarakat silpil yang terdiri dari Imparsial, KontraS, LBH Jakarta, Setara Institute, mantan anggota TPF Munir mendesak Presiden Jokowi mencopot Jaksa Agung, jika tidak mau menyelesaikan kasus Munir dan tidak mau mengajukan PK atas kasus Muchdi Purwopranjono.
"Upaya itu sebenarnya bisa dilakukan berdasarkan temuan dalam laporan TPF atau fakta-fakta persidangan terkait kasus pembunuhan Munir sebagai novum baru," jelas Al Araf.
Al Araf mengatakan, pemerintah Jokowi-JK harus segera menemukan dokumen resmi laporan TPF Munir dan mengungkapnya kepada publik serta segera menindaklanjuti semua temuan hasil laporan tersebut.
"Selain itu, pemerintah juga agar segera membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) baru dengan kewenangan yang lebih kuat yang melibatkan unsur masyarakat," pintanya.
Tidak hanya itu, DPR juga perlu mengambil langkah nyata di dalam upaya penyelesaian kasus Munir dengan meminta serta mendesak pemerintah untuk menuntaskan kasus Munir secara tuntas. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaJokowi enggan berkomentar banyak soal putusan MKMK. Ternyata ada alasan khusus kenapa Jokowi irit bicara.
Baca SelengkapnyaKasus ini sudah bukan masalah pribadi, melainkan institusi Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaMenurut Ronny, harusnya Aiman juga mendapatkan perhatian yang serupa.
Baca SelengkapnyaDeputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaJokowi harus mempertegas aturan agar tak terjadi penyalagunaan kekuasaan bagi peserta Pilpres.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaMahfud disebut akan menjalankan tanggung jawabnya sesuai aturan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.
Baca Selengkapnya