Jokowi: Insya Allah Tahun 2020 Seluruh Tanah di Sukoharjo 100% Bersertifikat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan 3.000 sertifikat untuk warga di GOR Pandawa, Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (6/9) sore. Dengan diserahkannya sertifikat tanah ini, tahun 2020 dipastikan seluruh tanah di Kabupaten Sukoharjo sudah 100 persen bersertifikat.
"Tahun depan Insya Allah seluruh tanah di Sukoharjo sudah 100 persen bersertifikat. Karena setelah penyerahan ini, tinggal menyisakan beberapa ratus saja," ujar Jokowi.
12 Orang menjadi perwakilan yang menerima sertifikat tanah untuk rakyat langsung dari Presiden Joko Widodo. Kepada penerima sertifikat melalui program 'Sertifikat Untuk Rakyat' Jokowi berpesan agar disimpan atau digunakan agunan pinjaman secara bijak.
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Bagaimana Jokowi meningkatkan sertifikasi tanah? Presiden Jokowi mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Rakyat tidak perlu lagi mengalami antrian panjang untuk mendapatkan sertifikat tanah.
-
Apa manfaat dari program Jokowi untuk sertifikasi tanah? Dulu sertifikasi tanah yang awalnya hanya 500 ribu pertahun, sekarang jadi 7 juta per tahun. Naiknya bukan lagi seratus persen tapi ribuan persen,' kata Raja Juli.
-
Apa itu sertifikat tanah? Sertifikat tanah merupakan bukti otentik atas hak tanah yang dimiliki.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
"Jangan sampai justru menjadi masalah di kemudian hari. Bukan untuk hal-hal yang spekulatif, konsumtif dan membeli barang yang tidak produktif," katanya.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, di seluruh Indonesia seharusnya ada 126 juta sertifikat yang diterima. Namun pada tahun 2015, baru 46 juta, sehingga masih kurang 80 juta. Padahal, setiap tahun pemerintah menerbitkan 500 ribu hingga 600 ribu sertifikat.
"Jadi kalau mau selesai harus tunggu 160 tahun lagi," katanya.
Akibatnya, banyak terjadi konflik sengketa lahan, sengketa tanah di Indonesia. Kasus semacam itu menurut Jokowi tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja tapi juga di luar Pulau Jawa.
"Ini tidak boleh dibiarkan, saya tidak mau hanya 500 ribu saja tapi harus ditingkatkan. Tahun 2017 saya minta 5 juta sertifikat ternyata bisa 5,3 juta," katanya lagi.
Tahun berikutnya ditambah lagi targetnya menjadi 7 juta dan tahun 2019 meningkat lagi menjadi 9 juta. Di Provinsi Jawa Tengah dari 21 juta baru 12 juta lahan bersertifikat.
"Tahun 2024 semua harus selesai. Sukoharjo mendahului semua selesai tahun depan. Ini yang janji bukan saya tapi menteri BPN (Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN)," tandasnya.
Jokowi menyebut, bekerja untuk melayani rakyat harus ada target dan angka. Untuk mengurus seluruh Indonesia dinilainya tidak mudah. Tidak ada negara lain yang sesulit dan sekompleks Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau.
"Kalau kepala dinas tidak penuhi target bisa dicopot bupati, kalau di tingkat provinsi bisa dicopot gubernur, kalau di menteri tidak penuhi target 9 juta ya sami mawon (sama saja). Memang lelah karena mengurus negara tidak mudah," tegasnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin berharap selain sertifikat untuk tanah, sertifikat untuk tempat ibadah juga diberikan. Sebab untuk di Jawa Tengah, sertifikat tempat ibadah belum dibagikan. Menurut Taj Yasin, tempat ibadah sering dijadikan konflik terutama dari tanah wakaf.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah terdaftar sebanyak 110 juta bidang tanah, dan 90 juta bidang diantaranya telah bersertifikat.
Baca Selengkapnya"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaTelah terjadi peningkatan sebanyak 44,5 juta bidang tanah terdaftar dalam 9 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bersama Kementerian ATR/BPN menyerahkan 10.323 sertipikat tanah program Redistribusi Tanah untuk rakyat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaRaja Juli meminta masyarakat untuk menjaga dengan baik sertifikat tanah mereka.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku
Baca SelengkapnyaHadi dinilai memiliki latar belakang yang mendukung untuk percepatan sertifikasi tanah.
Baca SelengkapnyaJokowi berhasil meredistribusi 2,96 juta bidang tanah selama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2024, targetnya ada 100 Kota/Kabupaten dideklarasikan sebagai Kota/Kabupaten Lengkap.
Baca SelengkapnyaProses sertifikasi tanah era Presiden Jokowi melesat cepat.
Baca Selengkapnya