Jokowi: Jangan sampai Indonesia maju teknologi, mundur dari peradaban
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean (FKMA) Asean. Acara digelar di Keraton Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Jokowi tiba pukul 15.50. Dia didampingi Ibu Negara Iriana. Keduanya menggunakan baju adat Jawa Tengah. Hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya buka Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean ke V," kata Jokowi di Keraton Sumenep, Jawa Timur, Minggu (28/10).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Bagaimana warga Solo menyambut Jokowi? Saat kepulangan Jokowi lalu,para warga sekitar juga ikut menyambut bersama. Namun ia bersama warga lain tidak bisa mendekat untuk bersalaman.
-
Kenapa warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
Jokowi berpesan, seluruh hadirin FKMA harus menjaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan. Jokowi menyebut, tiga hal itu merupakan aset terbesar bangsa Indonesia.
Jokowi juga mengingatkan, meski berbeda agama, suku, adat, dan tradisi, seluruh rakyat Indonesia harus saling menghargai.
"Betapa kita bisa melihat sekarang ini perbedaan kita. Beda agama, adat, tradisi, suku. Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia. Berbeda suku, agama, adat, tradisi tapi ini akan jadi potensi dan kekuatan apabila kita bersatu, rukun," jelas dia.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini menekankan, seluruh rakyat Indonesia jangan mudah terjebak pada ujaran kebencian, fitnah, dan hoaks. Menurutnya, perilaku fitnah dan saling membenci bukan ajaran nenek moyang dan para pendiri bangsa.
"Itu tidak diajakan nenek moyang, leluhur, para sultan dan kerajaan kita yang lalu. Mari majukan peradaban yang terhormat dan beradab," kata dia.
Jokowi menegaskan, kemajuan bangsa di bidang teknologi harus disertai dengan kearifan lokal. Jangan sampai kearifan lokal perlahan-lahan punah digilas zaman.
"Jangan sampai Indonesia maju dalam teknologi tapi mundur dalam kebudayaan, peradaban. Jangan sampai terjadi. Kemajuan harus terus berakar pada kearifan lokal," pesannya.
FKMA yang diikuti 300 raja dan sultan dari seluruh Nusantara ini bertujuan menjaga tali silaturahmi antarkeraton, serta meningkatkan peran sebagai warisan budaya bangsa. Perhelatan FKMA didahului dengan kegiatan road show di lima Keraton, yakni Solo, Medan, Mempawah, Ternate, dan Denpasar.
FKMA ini merupakan kali kelima setelah digelar di Bandung, Jawa Barat pada tahun lalu. Berbeda dengan sebelumnya, FKMA ini tidak hanya menampilkan budaya keraton dari berbagai daerah, tapi juga budaya luar negeri.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi percaya bahwa teknologi tidak akan bisa mengalahkan manusia.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia tidak bisa menjadi negara maju hanya dengan retorika.
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita tentang masifnya perkembangan teknologi. Menurut Jokowi, para pemimpin dunia khawatir dengan kehadiran kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca Selengkapnya