Jokowi minta menteri tindaklanjuti hasil kunjungan ke India & Iran
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya segera menindaklanjuti hasil kunjungan kenegaraan mereka sebelumnya ke India dan Iran beberapa waktu lalu. Presiden menekankan bahwa terdapat kesempatan besar bagi Indonesia di dua negara yang telah dikunjunginya itu.
"Di dua negara ini ada peluang yang sangat besar. Sekali lagi jangan sampai kita kehilangan momentum ini. Saya persilakan Pak Menko dengan seluruh menteri yang terkait untuk segera menindaklanjuti," kata Jokowi dalam rapat terbatas membahas tindak lanjut hasil kunjungan ke India dan Iran, Kamis (22/12).
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi beberapa waktu lalu, Presiden menyebut pertemuan itu berlangsung sangat produktif. Di antaranya disepakati soal peningkatan kerja sama perdagangan melalui skema diversifikasi ekspor.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
"Di mana biasanya kita mengekspor ke sana yang paling banyak adalah batu bara dan CPO, kemarin kita sudah minta agar produk-produk yang lain juga bisa diterima oleh India. Juga yang berkaitan dengan investasi pengembangan bahan baku untuk industri obat kita," katanya.
Selain itu, disepakati pula penyelesaian terkait dengan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang membicarakan tentang perjanjian perdagangan bebas di antara sepuluh negara ASEAN (Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) serta enam negara tetangga lainnya (Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru).
Jokowi juga ingin memastikan agar segala kesepakatan dengan India berkembang menjadi kerja sama yang konkret.
"Saya minta kesepakatan ini juga ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga. Setelah ini saya harapkan hal-hal yang terkait dengan kesepakatan kita di India bisa ditindaklanjuti oleh kementerian-kementerian yang ada, dipimpin oleh Menko, untuk segera nantinya ke India lagi agar hal-hal yang kita bicarakan bisa menjadi konkret dan riil sehingga benar-benar perdagangan kita dengan India meningkat," katanya.
Sementara itu, terkait dengan kerja sama Indonesia dengan Iran, Jokowi menggarisbawahi seputar kerja sama pengelolaan dua ladang minyak raksasa di Iran. Kepada jajarannya, dia menginstruksikan agar kerja sama kedua negara dalam bidang tersebut dapat benar-benar diwujudkan.
"Dengan Iran, saya kira hal yang segera ditindaklanjuti adalah pengelolaan ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri. Betul-betul dua ladang minyak ini harus kita dapatkan. Dan saya harapkan tim dari sini segera mempersiapkan sehingga Januari bisa bertemu di Iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini benar-benar buahnya diberikan kepada Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta agar jajarannya bergerak cepat terhadap kerja sama Indonesia dengan Iran terkait dengan pembangunan pembangkit listrik dan juga pembelian LPG dengan harga yang lebih murah.
"Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan pembangkit listrik dan pembelian LPG dalam rangka mendapatkan harga yang lebih murah, saya kira sama. Saya ingin agar ini kita bergerak cepat. Tim disiapkan sehingga tidak terlalu lama bisa berkunjung ke sana lagi untuk menindaklanjuti apa yang sudah kita bicarakan," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Jokowi juga akan turut memimpin pertemuan 'MIKTA Leaders' Gathering ke-1 yang akan digelar di tempat yang sama.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa tantangan global yang sangat rumit saat ini harus dihadapi dengan kolaborasi dan kerja sama antarnegara.
Baca SelengkapnyaRombongan Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri ini untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat membahas situasi geopolitik menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri RRT Li Qiang di Diaoyutai State House, Beijing, RRT.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni.
Baca SelengkapnyaIndonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap investor China tidak ragu melapor.
Baca SelengkapnyaDi Chengdu, Jokowi diagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaUpaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.
Baca Selengkapnya