Kabar relawan BPBD diusir Bappeda Kota Palu tidak benar
Merdeka.com - Beredar kabar relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diusir di halaman Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu. Relawan mendirikan tenda di lokasi tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho membantahnya. Sutpo menegaskan Bappeda bukan mengusir relawan BPBD melainkan hanya memindahkan untuk memudahkan koordinasi.
"Saya telah mengkonfirmasi hal itu kepada beberapa pihak. Ternyata bukan diusir tetapi direlokasi atau dipindahkan ke halaman Kantor BPBD agar memudahkan koordinasi, dan halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk apel Aparatur Sipil Negara," kata Sutopo dalam keterangannya, Rabu (10/10).
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
Sejumlah relawan mendirikan tenda di halaman Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, di antaranya relawan dari BPBD Kabupaten Banggai Kepulauan berada di bagian belakang kantor Bappeda dan mendirikan dapur umum.
Sedangkan BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Bolsel dan BPBD Bitung mendirikan tenda di halaman depan Kantor Bappeda dan membantu penanganan bencana sejak 1 Oktober 2018.
Sutopo menuturkan memang kondisi keamanan dan ketertiban pascagempa di sebagian Kota Palu terganggu, apalagi hingga 30 September 2018 kondisi keamanan dan lingkungan di Kota Palu agak rawan.
Namun, aparat polisi telah menangkap beberapa pencuri yang melakukan tindakan kriminal.
Sutopo menegaskan keberadaan relawan di lingkungan kantor Bappeda juga membantu menjaga dari aksi kriminal. Sebab, informasi yang diperoleh adanya kehilangan barang milik Bappeda, yang mana kondisi kantor memang kosong pascagempa karena pegawainya tidak masuk kantor.
Kepala Bappeda setempat telah melaporkan dan menjelaskan kehilangan aset kantor itu ke gubernur setempat, dan diambil keputusan untuk mengosongkan halaman Kantor Bappeda.
Untuk itu, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah mengajak relawan-relawan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan Bolsel untuk menempati halaman kantor BPBD Provinsi Sulawesi Tengah.
Selain itu, kantor Bappeda akan dibersihkan dan dirapikan lagi, karena ASN Bappeda sudah kembali aktif bekerja dan harus apel di halaman kantor. Sutopo menuturkan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola juga telah memastikan tidak ada pengusiran terhadap relawan BPBD dari berbagai daerah, tapi adanya relokasi.
"Yang benar adalah meminta Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengatur dan merelokasi semua relawan-relawan BPBD yang ada di kantor Bappeda agar direlokasi ke kantor BPBD Provinsi Sulteng karena kantor Bappeda akan dipakai para ASN yang sudah mulai aktif sejak 8 Oktober 2018," ujar Sutopo.
Gubernur Sulawesi Tengah menyampaikan terima kasih atas dukungan, bantuan dan peran aktif relawan BPBD se-Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana di Palu dan daerah lain yang terdampak bencana.
"Jadi tidak ada pengusiran. Hanya pengaturan dan relokasi tempat tenda relawan saja. Adanya "miss communication" dalam penyampaian informasi sering terjadi di tempat bencana karena kondisi sudah lelah, kurang istirahat dan banyak keterbatasan. Tapi semuanya sama, memiliki niat baik untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana," tegas Sutopo.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah atribut dan logo parpol terlihat menampak diri di tempat pengungsian korban kebakaran Manggarai.
Baca SelengkapnyaPotret kantor dinas regu pemadam kebakaran Tasikmalaya ramai disorot.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaHeboh Brimob Masuk Masjid Raya Pakai Sepatu, Begini Penjelasan Kapolda Sumbar
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaPemda memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan meski kantor bupati dibakar.
Baca SelengkapnyaLokasi TPS yang terendam banjir yaitu di Kecamatan Tantau Kopar, Desa Sekapas, Sungai Rangau, Kelurahan Rantau Kopar dan Bagan Cempedak serta desa lainnya.
Baca SelengkapnyaLokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaHeru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca Selengkapnya