Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya
Ada 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.
Mayoritas sukarelawan tersebut adalah mahasiswa Indonesia di Kairo. Tekad mereka sudah bulat.
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya
Mesir Punya Sejarah Panjang Bertempur Melawan Israel
Mulai Perang Arab Israel pertama tahun 1948, Krisis Suez tahun 1956. Lalu Perang Enam Hari tahun 1967 dan Perang Yom Kippur tahun 1973.
Sebaliknya, Mesir punya hubungan sangat erat dengan Indonesia sejak awal kemerdekaan.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel? 'Al-Jazeera menerbitkan adegan-adegan yang memperlihatkan tentara pendudukan menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia di Jalur Gaza, menunjukkan para tahanan diikat dengan tali dan memaksa mereka memasuki rumah-rumah yang hancur atau mencari bahan peledak dan terowongan,' tulis unggahan.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Apa yang dilakukan Mesir dan Suriah untuk melawan Israel? Mesir dan Suriah terpaksa melakukan gencatan senjata.
-
Apa yang dilakukan Mesir untuk mendukung Israel? Mereka melakukan embargo minyak pada Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Harga minyak naik berkali lipat.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Apa yang ditunjukkan dalam video tentang tentara Israel? Stasiun televisi Aljazeera merilis video yang memperlihatkan tentara Israel mengeksekusi warga Palestina di Gaza yang sudah mengibarkan bendera putih tanda menyerah.
Yang Menarik, Ternyata Para Sukarelawan Indonesia Pernah Hendak Bertempur Melawan Israel Dalam Krisis Suez
Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Di Kairo, banyak mahasiswa Indonesia tengah menuntut ilmu.
Saat Israel, Inggris dan Prancis menyerbu Mesir tahun 1956, mereka menyatakan kebulatan tekad untuk ikut perang.
Kisah ini dituturkan mantan Dubes RI untuk Mesir, Marsekal Madya Boediardjo dalam biografinya, Siapa Sudi Saya Dongengi.
Boediardjo mengunjungi para mahasiswa itu di Al Azhar. Ada sekitar 50 orang sukarelawan.
Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
Menurut Boediardjo cukup dengan 50 sukarelawan itu, Indonesia telah menunjukkan solidaritasnya untuk perjuangan rakyat Mesir.
"Mereka sangat pemberani," kata mantan Menteri Penerangan era Orde Baru itu.
Pihak Mesir pun senang menyambut para relawan dari Indonesia.
Mesir Bahkan Membuat Propaganda Pasukan Indonesia Sudah Tiba Untuk Membantu Mereka
Mereka adalah veteran-veteran yang berjaya mengusir Inggris dari Surabaya, tulis pemerintah Mesir kala itu.
Perang di Sinai meletus saat Presiden Gamal Abdul Nasser menasionalisasi Terusan Suez.
Inggris dan Prancis kemudian turut melobi Israel untuk ikut menyerang Mesir dari Sinai ke arah terusan Suez tahun 1956.
Perang di Suez Berlangsung Selama 9 Hari
Dunia menyerukan semua pihak untuk melakukan gencatan senjata.
Para sukarelawan Indonesia belum sempat dikirim untuk bertempur karena gencatan senjata keburu berlaku.
"Mereka sangat kecewa. Ada yang sampai menangis," kata Boediardjo.
Walau begitu, Mesir tetap menganggap mereka sebagai pahlawan.
Menurut pihak Mesir, dukungan Indonesia turut menaikkan moril pasukan mereka yang berperang melawan Israel, Inggris dan Prancis.
Panglima Angkatan Perang Mesir bahkan langsung menyampaikan rasa terima kasihnya.
Besarnya Jasa dan Dukungan Kalian Untuk Perjuangan Negara Kami Tidak Bisa Dikatakan Dengan Kata-Kata.
"Mulai sekarang, anggaplah Mesir sebagai kampung halaman kedua kalian," kata Panglima Mesir.