Presiden Mesir Bandingkan TNI & Pasukannya, Yakin Bisa Kalahkan Tentara Israel
Gamal Abdul Nasser kagum melihat kemampuan dan semangat bertempur pasukan Indonesia.

Gamal Abdul Nasser kagum melihat kemampuan dan semangat bertempur pasukan Indonesia.

Presiden Mesir Bandingkan TNI & Pasukannya, Yakin Bisa Kalahkan Tentara Israel

Konflik Israel-Palestina yang melibatkan negara-negara Timur Tengah punya sejarah panjang.
Perang Arab Israel pertama Berkobar Bulan Mei 1948 hingga 1949, Sehari Setelah Israel Menyatakan Kemerdekaannya

Dalam Perang itu, Israel Berhasil Mengalahkan Lawan-Lawannya
Pasukan gabungan Mesir, Suriah, Libanon dan Yordania mengerahkan pasukan mereka melawan Israel, tetapi militer Israel lebih unggul.
Konflik Kedua Terjadi Saat Mesir Menasionalisasi Terusan Suez.
Israel Menyerbu Mesir Bersama Inggris dan Prancis tahun 1956 Hingga 1957.
Saat itu, Mesir mengalami kekalalahan militer.
Namun tekanan politik internasional menguntungkan Mesir. Memaksa Israel, Inggris dan Prancis mundur dari wilayah Mesir.

Gamal Abdul Nasser adalah presiden kedua Mesir dan politikus paling berpengaruh di Timur Tengah.
Kolonel Nasser melakukan kudeta atas Raja Farouq, kemudian menggulingkan presiden pertama sekaligus koleganya, Jenderal Naguib.

Gamal Abdul Nasser adalah sahabat dekat Presiden Sukarno. Keduanya aktif dalam gerakan Non-Blok.
Nasser yang berpengalaman sebagai veteran pada Perang Arab-Israel ini pernah mencurahkan isi hatinya pada Bung Karno.
Nasser Bahkan Membandingkan Kualitas Militer Indonesia dan Mesir
Hal itu diceritakan Presiden Sukarno pada Komandan Detasemen Kawal Pribadi AKBB Mangil Martowidjojo.
Menurut Bung Karno, Nasser kagum melihat kemampuan pasukan TNI.
Di era Orde Lama, TNI membangun kekuatan besar-besaran. Dalam persiapan melawan Belanda di Irian Barat, TNI menjadi macan Asia.
"Kalau Saya Punya Tentara Seperti TNI, Sudah Lama Soal Israel Bisa Saya Bereskan."
Ujar Gamal Abdul Nasser pada Bung Karno kala itu.
Kisah ini diceritakan Mangil dalam Biografinya Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967 terbitan Grasindo.

Bung Karno Bercerita Nasser Marah Sekali Saat Dikalahkan Israel Dalam Perang Tahun 1948
"Saat perang banyak tentara Mesir adalah bekas tentara kerajaan, mereka takut mati saat perang. Disiplinnya rendah, karena masih ingin melihat tari perut." kata Bung Karno.

Menurut Bung Karno, Hal ini Berbeda Dengan TNI
Sejak perang kemerdekaan, di tengah kondisi paling sulit sekalipun, TNI tak pernah menyerah.
Semboyan merdeka atau mati ada di sanubari setiap prajurit TNI.