Kapolda sebut KKB di Papua pakai amunisi rampasan dari Polri dan TNI
Merdeka.com - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, tidak ada yang menyuplai amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini melakukan serangkaian penembakan di wilayah Papua.
"Tidak ada penyuplai amunisi kepada KKB. Yang jelas biasa saja (tidak banyak amunisi milik KKB)," kata Irjen Boy Rafli di Distrik Asolokobal, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (17/6).
Menurut dia, amunisi yang digunakan oleh KKB untuk melakukan penyerangan terhadap masyarakat sipil dan aparat TNI dan Polri merupakan hasil rampasan dari personel TNI dan Polri.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Apa yang dibawa KPU Papua? Ada 22 orang penumpang yang dibawa dan pesawat tadi telah berangkat pukul 22.11 WIT ke Jakarta dengan transit di Makassar.
-
Bagaimana cara Kemendag berikan bantuan ke Papua? 'Kegiatan ini merupakan bukti kehadiran negara, yang diwakili oleh Kementerian Perdagangan, di manapun masyarakat berada. Apa yang dirasakan masyarakat Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, kami juga merasakan sebagai bentuk tali asih,'
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
"Itukan (perampasan) salah satu dari ciri khas mereka (KKB)," kata Boy, seperti dilansir Antara.
Mantan Kadivhumas Mabes Polri ini mengatakan, walau bukan hasil suplai, perlu ada penyelidikan lebih dalam terkait peredaran amunisi dan senjata api di masyarakat sipil.
"Jadi sumber-sumber lain perlu dilakukan penyelidikan lebih mendalam lagi," katanya.
Boy mengatakan tidak ada indikasi dukungan dari oknum calon bupati kepada KKB untuk melakukan aksi penyerangan dalam penembakan pesawat pengangkut aparat pengawal pemungutan suara ulang (PSU) dan panitia pemilihan daerah (PPD), di Puncak Jaya, Jumat (16/6).
"Kalau terkait mengapa KKB menembak, mungkin tanya kepada KBB, tidak kepada saya. Kita juga sedang melakukan penyelidikan keberadaan mereka. Kita ada punya pos-pos yang juga ada TNI, mereka sedang melakukan upaya-upaya pencarian," katanya.
Sebelumnya, pada 16 Juni pesawat pengangkut aparat keamanan pengawal PSU Distrik Lumo, Puncak Jaya ditembak oleh orang yang diduga bagian dari KKB. Akibat penembakan, ban pesawat kempis dan bodi pesawat jenis Philatus Porter milik Susi Air berlubang.
Namun pesawat yang ditembak saat masih mengudara itu berhasil mendarat dengan baik tanpa ada korban jiwa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.
Baca SelengkapnyaPeneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaPlastik tersebut berisi senjata api jenis carl walther pabrikulm beserta 171 butir amunisi dan magazennya.
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaPembakaran terjadi setelah KKB kontak senjata dengan petugas patroli gabungan Ops Damai Cartenz.
Baca SelengkapnyaKebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.
Baca Selengkapnya