Kasad Dudung ke Prajurit: Jangan Mudah Terprovokasi Isu yang Memecah Belah TNI-Polri
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan seluruh prajurit waspada atas segala provokasi yang mencoba memecah bela soliditas TNI-Polri. Salah satunya dengan menghembuskan isu kesenjangan sosial antara dua lembaga tersebut.
"Banyak pihak-pihak yang menghembuskan isu kesenjangan sosial antara TNI-Polri," kata Dudung saat berikan arahan kepada prajurit Yonif 433/Julu Siri dan keluarganya, di Markas Yonif PR 433/JS/3/Kostrad, Maros, Sulawesi Selatan, Senin (8/5).
Dudung menilai melihat dinamika sosial di masyarakat sekarang, upaya melemahkan negara kerap diwujudkan dengan membenturkan TNI dan Polri. Untuk itu, Kasad meminta prajuritnya untuk bijak dan tak mudah terpancing isu tersebut.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
-
Bagaimana TNI AD membantu normalisasi? Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa Dudus dilakukan? Saat itu, Dudus jadi ritual mandi kembang untuk menolak musibah di kalangan warga sekitar keraton.
"Isu-isu semacam itu sangatlah tidak benar. TNI dan Polri sudah punya tupoksinya masing-masing. Jadi kita jangan mudah untuk terprovokasi dengan hal-hal seperti itu," tegas Dudung.
Lebih lanjut, Dudung mengingatkan, keluarga dari prajurit Yonif 433/JS/3/Kostrad untuk menjaga kehormatan diri, kehormatan satuan, serta mendoakan keselamatan para prajurit yang bertugas ke Papua.
"Para istri doakan suaminya yang bertugas, juga doakan seluruh prajurit agar selamat dan berhasil dalam penugasannya. Tugas operasi merupakan panggilan tugas negara yang juga merupakan suatu kehormatan bagi prajurit," imbuhnya.
Dudung menekankan kepada prajurit TNI jangan sampai melakukan pelanggaran sekecil apapun, selalu menjaga kewaspadaan di daerah operasi. Sehingga tugas dapat dijalankan dengan aman, selamat dan berhasil.
Selain memberikan arahan soliditas TNI-Polri, Dudung memastikan kesiapan operasi, baik kesiapan personel, alat perlengkapan, hingga dukungan logistik bagi prajurit yang akan ditugaskan ke perbatasan Papua.
"Kepemimpinan Komandan Satuan mencerminkan bagaimana satuan tersebut menghadapi berbagai tugas yang dibebankan. Jaga moril prajurit, pastikan segala kebutuhan prajurit terpenuhi, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik," tegasnya.
Tak lupa, Dudung meminta Prajurit Yonif PR 433/JS akan melaksanakan tugas operasi di Papua, untuk tulus berdoa kepada Tuhan. Hal itu agar mereka yang berseberangan diberikan kesadaran serta berdoa demi keselamatan diri di medan tugas.
Dudung berharap para prajurit dapat memanfaatkan perkembangan dan kemajuan teknologi untuk mendukung pelaksanaan tugas operasi maupun satuan. Sebagai pembina kekuatan, Dudung akan mendukung kebutuhan tambahan perlengkapan prajurit yang hingga saat ini masih belum terpenuhi.
"Tidak ada perlengkapan yang didukung atas upaya sendiri. Ajukan! Nanti saya dukung," tegasnya yang disambut riuh tepuk tangan seluruh prajurit.
Peninjauan kesiapan operasi Yonif PR 433/JS ini juga dihadiri Pangkostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso, Pangdiv 3 Kostrad, Mayjen TNI Choirul Anam, serta para pejabat utama Mabesad dan Kodam XIV/Hasanuddin.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brigjen TNI Antoninho jelaskan perintah Kasad dalam membentuk program Bimkom.
Baca SelengkapnyaDinamika di elite politik masih aman selama masih dalam koridor demokrasi
Baca SelengkapnyaMaruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca Selengkapnyaudung berharap Budi Gunawan selaku kepala BIN bisa netral dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Habib Luthfi, sampai saat ini Polri telah berhasil menjaga stabilitas keamanan selama gelaran Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan ST Panglima TNI Nomor : 1681/2018 dan ST Kasad Nomor : 33/2019 tentang penggunaan hak berpolitik.
Baca SelengkapnyaMuncul Spanduk Dandim Sukoharjo Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Pangdam Diponegoro
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, prajurit TNI dilarang untuk berpolitik.
Baca SelengkapnyaDudung memberikan sebuah pesan bersifat keras yang menjadi sorotan. Ia mencoba mengingatkan kepada para Pangdam dan jajarannya dalam menghadapi politik 2024.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca Selengkapnya