Kegembiraan ratusan warga Kedonganan saat tradisi mandi lumpur
![Kegembiraan ratusan warga Kedonganan saat tradisi mandi lumpur](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2018/03/18/952518/540x270/kegembiraan-ratusan-warga-kedonganan-saat-tradisi-mandi-lumpur.jpg)
Merdeka.com - Ratusan warga Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, menggelar tradisi Mebuug-buugan (mandi lumpur). Bertempat di hutan Mangrove di Jalan Pura Dalem Kedonganan. Minggu (18/3).
Sebelum memulai tradisi Mebuu-buugan, ratusan warga mulai dari bocah, pemuda dan pemudi hingga para orang tua berkumpul di Pura Bale Agung di Desa Kedonganan untuk melakukan persembahyangan agar saat menggelar tradisi tersebut diberi keselamatan.
Kemudian, dengan beiring-iringan ratusan warga tersebut menuju hutan mangrove. Para kaum pria dengan memakai sarung kain dan bertelanjang dada tampak antusias. Sambil berdendang dan bercanda mereka menapaki jalan belumpur dengan hati-hati.
-
Apa itu Tradisi Nyeruit di Lampung? Nyeruit merupakan tradisi makan bersama untuk menyantap sajian bernama sambal Seruit.
-
Mengapa Tradisi Nyeruit di Lampung dilakukan? 'Nyeruit ini seru aja, apalagi makannya barengan ramai-ramai. Pokoknya, Nyeruit itu bikin saudara yang jauh jadi dekat,' tambahnya.
-
Bagaimana warga menjemur pakaian? Korban banjir memanfaatkan atap rumah untuk menjemur pakaian.
-
Bagaimana cara melakukan Tradisi Nyeruit di Lampung? Nyeruit juga bisa diartikan makan sambal Seruit yang dijadikan satu dengan lauk pauk di atas piring. Jadi, satu porsi sambal Seruit kemudian ditempatkan di atas sebuah piring atau cobek dan ditaruh beberapa ekor ikan bakar yang diaduk bersama sambal. Kemudian, anggota keluarga yang ikut makan akan saling mengambil potongan ikan yang sudah tercampur dengan sambal secara bergantian untuk ditaruh di atas piring sampai ikannya habis.
-
Mengapa Pura Luhur Poten ramai saat Nyepi? Saat perayaan Nyepi tiba, kawasan ini selalu ramai oleh kunjungan warga lokal yang ingin melakukan ibadah.
-
Siapa yang melakukan tradisi Nyumbun? Tradisi nyumbun dari Suku Duano Jambi ini mengandung makna mendalam.
Sesampainya di tempat mengambil lumpur, kemudian secara bergantian mereka melumuri badannya, wajah hingga rambut. Para pemuda-pemudi tampak bergembira ketika melihat wajah-wajah kawan atau saudaranya tertutup lumpur.
Kemudian, setelah prosesi mandi lumpur selesai para ratusan warga tersebut menuju pantai Kedonganan di sebelah barat untuk membersihkan diri dari lumpur tersebut.
I Gede Suadana, selaku penjuru atau Koordinator tradisi Mebuug-buugan Desa Adat Kedonganan mengatakan, bahwa tradisi mandi lumpur ini, memang dilakukan setelah melewati Hari Raya Nyepi, Tahun Caka 1940, Sabtu (17/3) kemarin.
Ia juga menceritakan, bangkitnya tradisi mandi lumpur tersebut sejak tahun 2013, setelah puluhan tahun tidak pernah dilakukan. Kemudian, saat ini setiap tahun telah rutin dilakukan.
"Tradisi ini, bangkitnya tahun 2013, waktu itu diikuti sekitar 200 orang. Kemudian pada tahun 2017 sampai 1000 orang peserta warga Desa Adat Kedonganan," ucapny, Minggu (18/3) sore.
Untuk makna tradisi mandi lumpur ini, Suadana menjelaskan bahwa intinya membersihkan diri, setelah menyambut tahun baru Caka 1940.
"Kita membersihkan diri dengan cara melumuri lumpur di pantai timur (Mangrove). Kemudian melakukan pembersihan diri di pantai barat (Kedonganan)," imbuhnya.
Selain itu, Suadana juga menjelaskan bahwa untuk lumpur yang dipakai melumuri seluruh badan. Bukan sembarangan lumpur, tapi lumpur yang berwarna merah. Karena, pada satu abad yang lalu lumpur berwarna merah tersebut menjadi alat untuk membersihkan diri sebelum ada sabun dan shampo.
"Jadi kenapa memakai lumpur itu, sekitar 100 tahun yang lalu. Itu lumpur suatu alat untuk membersihkan diri sebelum ada shampo. Jadi orang-orang tua kita dulu, menggunakan lumpur ini untuk keramas dan menghilangkan ketombe," ujarnya.
Hal itu, juga sudah dibuktikan secara ilmiah pada tahun 2017. Dengam menurunkan tim ahli yang mengecek keberadaan lumpur tersebut. Sehingga jika mengenai tubuh tidak akan gatal.
"Kita sudah menurunkan tim ahli dari Universitas Udayana untuk mengecek lumpur itu. Lumpur yang dipakai semuanya merah dan saat mengambilnya sampai kedalaman lengan tangan. Kalau bukan lumpur merah nanti gatal," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/26/1708935304893-ueznl.jpeg)
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca Selengkapnya![Cuci Tikar Sambil Main Air, Begini Keseruan Warga Bantul Sambut Bulan Ramadan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/7/1709807351219-7fcld.jpeg)
Setelah acara cuci tikar selesai, mereka seru-seruan main air bareng di saluran irigasi
Baca Selengkapnya![Masuk Ekspresi Budaya Tradisional, Ini Fakta Tradisi Mandi Besimbur Khas Bangka Belitung](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/10/22/1697960120630-rs45d.jpeg)
Mandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Baca Selengkapnya![Mengenal Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Semarang, Berawal dari Usir Harimau](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/28/1690532163523-hxseb.jpeg)
Hingga saat ini, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendang, Semarang
Baca Selengkapnya![Senang Akhirnya Diperbaiki, Warga Sumedang Ini Rayakan Jalan Baru dengan Cara Tak Biasa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/14/1702530424965-r995q.jpeg)
Sebelum diaspal, warga setempat turut melakukan protes.
Baca Selengkapnya![Bukan Pakai Air, Prajurit TNI Bersenjata Lengkap Dimandikan Pelatih Pakai Lumpur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/6/1707203578798-ltq81.png)
Istilah momen ini cukup unik dan menyita perhatian. Tak ayal jika beberapa yang belum mengetahuinya akan merasa heran dengan momen mandi lumpur tersebut.
Baca Selengkapnya![Tradisi Unik Anak-Anak di Tasikmalaya yang Akan Disunat, Wajib Dimandikan dan Diarak Keliling Kampung](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/18/1721276361917-jjp3m.jpeg)
Secara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat.
Baca Selengkapnya![Cuci Bendera di Ember Jadi Tradisi Warga Cipondoh Sambut HUT RI, Ini Maknanya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/8/8/1691456257086-tefz0g.jpeg)
Tradisi mencuci bendera di ember ini dilakukan bersama-sama dan punya makna mendalam.
Baca Selengkapnya![Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/29/1709205441849-dkbqg.jpeg)
Ruwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca Selengkapnya![Meriah tapi Sakral, Begini Potret Warga Banyuwangi Gelar Kenduri Massal di Sepanjang Jalan Kampung](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/4/24/1713944185317-wr4dk.jpeg)
Tradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca Selengkapnya![Ribuan Warga Muhammadiyah Salat Iduladha di Taman Blambangan Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/6/28/1687932902499-ru086.jpeg)
Tanah Lapang Taman Blambangan sudah padat terisi sejak pukul 05.30 WIB. Ratusan kendaraan terparkir rapi di sisi taman.
Baca Selengkapnya![Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/18/1702872202726-sy1kd.jpeg)
Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca Selengkapnya