Kemenag Luncurkan Program PeaceSantren, Gaungkan Pesan Perdamaian Usai Pemilu 2024
Peluncuran program tersebut sekaligus membawa pesan perdamaian setelah hiruk pikuk setelah Pemilu 2024.
Peluncuran program tersebut sekaligus membawa pesan perdamaian setelah hiruk pikuk setelah Pemilu 2024.
Kemenag Luncurkan Program PeaceSantren, Gaungkan Pesan Perdamaian Usai Pemilu 2024
Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program 'PeaceSantren' dalam rangka memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.
Peluncuran program tersebut sekaligus membawa pesan perdamaian setelah hiruk pikuk setelah Pemilu 2024.
Pesan perdamaian itu juga menggaet dua band ternama Indonesia untuk turut serta menggaungkan pesan perdamaian, yakni Grup band 'Gigi' dan 'Padi'.
"Sebagai bagian dari syiar Ramadan, kami akan menggelar PeaceSantren. Bersama ribuan santri dan masyarakat pesantren, kami akan terus menggaungkan pesan perdamaian dan semangat persaudaraan," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani saat peluncuran program PeaceSantren di Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Program PeaceSantren tersebut nantinya bakal dibungkus dengan konsep Roadshow bertemakan 'Ngabuburit Ramadan 1445 Hijriah'. Ada lima kota bakal dikunjungi yang seluruhnya menyasar ke pondok pesantren dimulai dari 16-30 Maret 2024.
Ada lima kota bakal dikunjungi yang seluruhnya menyasar ke pondok pesantren dimulai dari 16-30 Maret 2024.
Lokasi yang Dikunjungi
Lima lokasi itu di antaranya Pesantren Az Ziyadah Jakarta Timur pada Sabtu 16 Maret 2024), Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang pada Rabu 20 Maret 2024, Pesantren Al Musaddadiyah Garut pada Sabtu 23 Maret 2024, Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta pada Rabu 27 Maret 2024 dan Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang pada Sabtu 30 Maret 2024.
Penunjukan pesantren sebagai tuan rumah acara dikatakan Ali mengingatkan anomali pondok pesantren yang dianggap berhasil membina keharmonisan dalam kehidupan sosial para santri, meskipun mereka berasal dari kemajemukan asal usul suku, latar belakang dan karakter. Bahkan, pesantren nyata mampu berbaur dan memberikan banyak efek positif kepada masyarakat sekitarnya.
"Belajar dari pesantren inilah kita akan menyebarkan pesan damai kepada seluruh elemen anak bangsa, agar kita kembali hidup rukun dan damai. Ini juga menjadi bagian dari ikhtiar kita membumikan pesan penguatan moderasi beragama dalam kemasan yang lebih segar," ujar Ali.