Kemendes pastikan program padat karya Jokowi tak ganggu BUMDes
Merdeka.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memastikan, program padat karya yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan mengganggu pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Meski penggunaan dana desa akan lebih difokuskan untuk pembangunan infrastruktur, namun pengembangan BUMDes tak akan dikesampingkan.
Pernyataan tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi, seusai membuka kegiatan BUMDes Talk di Solo, Senin (13/11). Anwar mengatakan, pengembangan BUMDes dibutuhkan untuk kepentingan jangka panjang.
"Padat karya, itu sifatnya kan paruh waktu, hanya selama proyek dana desa itu ada. Tapi kalau misal BUMDesnya sudah ada, mereka bisa bekerja full time. Jadi meskipun dana desa 2018 arahnya untuk padat karya, namun kita juga memberikan perhatian untuk pengembangan BUMDes," ujar Anwar.
-
Bagaimana Kanwil BPN Jatim meningkatkan sinergi dengan Pemda? Keterbukaan Informasi ini dinilai memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan program-program yang sedang dijalankan. Bukan hanya itu, dukungan dari seluruh pihak terkait juga memegang peranan penting, sehingga di tiap penyelenggaraan sosialisasi, Kementerian ATR/BPN selalu menekankan penguatan sinergi lintas sektor.
-
Apa yang BUMDes Karangtalun optimalkan? Ada potensi desa lain yang hendak mereka optimalkan demi mewujudkan ketahanan ekonomi warga semaksimal mungkin.
-
Apa strategi Kementan untuk meningkatkan produktivitas? Mentan mengatakan penanaman 1000 hektare adalah strategi pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Bagaimana pengelolaan BUMDES Mutiara Welirang? Desa Ketapanrame mempunyai badan usaha milik desa (BUMDES) Mutiara Welirang. BUMDES ini mengelola beberapa unit usaha, di antaranya Taman Ghanjaran, Sumber Gempong, dan BPAM. Pengelolaan yang maksimal membuat unit-unit usaha tersebut menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekitar.
-
Kapan Kanwil BPN Jatim mencanangkan program sinergi dengan Pemda? “Ini dalam rangka mewujudkan Peta Jawa Timur Lengkap. Pencetusan semangat sinergi melalui Pola Trijuang ini sudah dicanangkan sejak 25 September 2020,“
Menurutnya, dengan adanya BUMDes, jumlah tenaga kerja yang terserap juga lebih banyak. Namun untuk pengembangannya membutuhkan waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan padat karya.
Jika padat karya, sekitar 200 orang bisa bekerja maksimal sebulan. Namun kalau BUMDes, lanjut dia, bukan hanya yang bekerja kantoran saja, tetapi semua yang terkait dengan BUMDes.
"Kalau BUMDes ini bisa terus dikembangkan, ini akan sangat efektif untuk mengurangi pengangguran dan tentu menahan arus urbanisasi. Karena mereka bekerja tidak hanya paruh waktu, sehingga orang tidak lari dari desanya," katanya.
Anwar menambahkan, saat ini ada 50 BUMDes yang telah memiliki omzet di atas Rp500 juta per tahun. Bahkan ada yang hingga meraih omzet Rp 12 miliar/tahun, yakni BUMDes Desa Ponggok, Klaten.
"Kalau konsep BUMDes digarap serius akan mampu menyerap tenaga kerja penuh waktu secara signifikan. Hal tersebut tentu akan menekan arus urbanisasi di desa," tandasnya.
Anwar menambahkan, pihaknya terus melakukan monitoring terkait pengembangan BUMDes, serta mendeteksi persoalannya apa, dan dimana. Apakah dari sisi manajemen keuangan, organisasi, atau pemasaran. Pihaknya akan mencarikan solusi.
"Masih banyak desa yang belum mengetahui bisnis apa yang dikelola sehingga sebagian besar memilih usaha simpan pinjam," katanya.
"Untuk itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka pengembangan BUMDes. Selain itu juga menggandeng Perguruan Tinggi untuk Desa guna mendampingi BUMDes. Hadirnya BUMDes pada prinsipnya tidak boleh mematikan usaha masyarakat setempat. Justru, BUMDes harus mampu menjadi wadah yang merangkul dan mengembangkan potensi dan usaha masyarakat desa," tutup dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengembangan investasinya akan dibedakan menjadi investasi di sektor padat karya dan sektor padat modal.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR berdialog dengan kelompok tani tanya harapannya soal food estate
Baca SelengkapnyaBanyuwangi menerapkan skema padat karya, dengan melibatkan warga pra sejahtera untuk tenaga kerjanya.
Baca SelengkapnyaKegiatan PKT non rutin dimaksudkan agar dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo resmi mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa (UU Desa).
Baca SelengkapnyaStaf Divisi Penyaluran Dana BPDPKS, Rangga Rahmananda menyatakan program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak 2016.
Baca SelengkapnyaSkema program BLT akan dilakukan penyesuaian sedemikian rupa agar masyarakat dapat menjadi lebih produktif.
Baca SelengkapnyaInklusi keuangan menjadi salah satu bentuk konkret dari hadirnya BPJS Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaAgenda Safari Ramadan yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
Baca Selengkapnya