Kemenko PMK: Situs revolusimental.go.id tak aktif diserang hacker
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani telah meluncurkan situs revolusi mental www.revolusimental.go.id, Senin (24/8) kemarin. Namun, sehari setelah diluncurkan situs tersebut tak bisa diakses.
Merdeka.com sempat mencoba membuka situs tersebut sekitar pukul 19.30 Wib. Tetapi, apabila website tersebut diakses akan terdapat keterangan bahwa situs sedang mengalami gangguan atau error. Hingga pukul 20.00 Wib tersebut belum bisa dibuka.
Hanya terdapat tulisan, "Mohon Maaf. Karena antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, server mengalami overload. Untuk itu, kami sedang dalam proses upgrade server. Terima kasih untuk dukungan dan partisipasinya. Admin. Salam Revolusi Mental."
-
Kapan membuka website? Untuk melihat website membutuhkan browser misalnya, Internet Explorer, Edge, Safari , Firefox, atau Chrome. Misalnya, Anda membaca halaman web ini menggunakan browser. Setelah berada di browser, Anda dapat membuka situs web dengan memasukkan URL di bilah alamat.
-
Bagaimana cara membuka website? Untuk melihat website membutuhkan browser (misalnya, Internet Explorer , Edge , Safari , Firefox , atau Chrome ). Misalnya, Anda membaca halaman web ini menggunakan browser. Setelah berada di browser, Anda dapat membuka situs web dengan memasukkan URL di bilah alamat.
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
-
Kenapa situs itu dirahasiakan? Ketika para ahli menemukan situs seni cadas di Kazakhstan, mereka terkadang lebih memilih untuk merahasiakan lokasinya hingga bisa dicatat dan dipublikasikan dengan baik, kata Novozhenov, dengan mencatat perusakan situs seni cadas semacam itu oleh perusak atau orang lain terkadang menjadi masalah.
-
Siapa yang pertama kali menemukan situs tersebut? Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1920-an saat para pekerja menemukan sebuah kapak tangan besar di dasar sungai.
Saat coba dikonfirmasi, pengelola situs yang juga pegawai di Kemenko PMK Achmad Gunawan berdalih situs tersebut mengalami gangguan akibat adanya serangan. Untuk mengantisipasi, tim teknik memutuskan untuk mematikan sementara situs tersebut.
"Saat ini masih gangguan, tetapi masih aktif. Semalam alami gangguan karena diserang juga, tim sempat memutuskan untuk shutdown pukul 01.00 WIB," ujar Gunawan saat dihubungi via telepon, Rabu (26/8).
Sayang, Gunawan mengaku tidak tahu bentuk serangan yang dilancarkan terhadap situs milik Kemenko PMK tersebut. Dia hanya menyebutkan situs ini akan segera aktif kembali.
"Hari ini mau aktif kembali. Tepatnya pukul berapa saya tidak tahu, tapi hari ini akan aktif," tegasnya.
Dia menjelaskan, situs ini didaftarkan melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika dan sudah terdaftar dalam situs pelayanan domain.
"Belum tahu pasti, teknis bukan pada saya, ada tim yang mengurus itu. Kami mendaftar ke kominfo, kalau buka domain.go.id itu sudah terdaftar," ungkapnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaTak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaPihak DPR sedang melakukan perbaikan agar website DPR bisa kembali diakses.
Baca SelengkapnyaTitik koordinat sekolah pada laman web https://ppdbkota.depok.go.id/ bahkan sempat pindah ke sekitar benua Afrika.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi mengakui server PDSN yang lumpuh disebabkan oleh serangan LockBit.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPolri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSAFEnet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.
Baca Selengkapnya