Kementerian Perindustrian Latih Santri Banyuwangi Berbisnis Roti
Merdeka.com - Upaya Pemkab Banyuwangi menumbuhkan semangat berwirausaha untuk para pelajar di sekolah yang berbasis pondok pesantren terus mendapat dukungan pemerintah pusat. Kali ini, Kementerian Perindustrian menggelar pelatihan pengolahan roti bagi para santri di Banyuwangi.
Pelatihan yang digelar selama 4 hari, mulai Kamis-Minggu (3 - 6/10/2019) ini diikuti puluhan santri. Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih.
Gati menjelaskan pelatihan ini adalah bagian dari program besar pemerintah pusat dalam mencetak banyak wirausaha muda di Indonesia.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Dimana pelatihan ini diadakan? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), pada bulan Juli, sekelompok wanita berkumpul di kota Hangzhou di provinsi Zhejiang untuk mengikuti program dua hari yang mengenakan biaya sebesar 2.999 yuan (Rp6,5 juta) kepada setiap peserta.
-
Apa yang diajarkan di pelatihan ini? Pada hari pertama, mereka menghadiri kuliah tentang 'hakikat cinta' dan mempelajari teknik mencapai orgasme. Hari kedua menekankan pada ciuman, tarian sensual, dan permainan merobek kaus kaki. Mereka juga terlibat dalam latihan bermain peran yang bertujuan untuk mengajarkan mereka cara menunjukkan pesona mereka dalam situasi intim.
-
Siapa yang ikut seminar? Seminar yang dilakukan di dua sekolah ini menghadirkan peserta dari perwakilan masing-masing kelas di keduanya.
-
Apa yang menjadi fokus acara Diklat Sapta Darma di Temanggung? Acara tersebut merupakan bentuk implementasi dari pemberdayaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat.
-
Bagaimana cara santri belajar wirausaha? Pengasuh pondok mengandalkan lahan pertanian seluas 1.200 meter persegi. Lahan luas itu digunakan untuk bercocok tanam melon. Proses penanaman dan perawatannya diurus oleh para santri pondok pesantren tersebut.
"Di tahun 2030, kami ingin menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Untuk mewujudkan itu, syaratnya 4 persen dari penduduknya harus berwirausaha. Untuk itu, kami rutin melibatkan pelajar dan para santri untuk menjadi entrepreneur," kata Gati di Banyuwangi, Jumat (4/10/2019).
Gati menjelaskan mengapa pihaknya memberikan pelatihan bagi para santri. Menurut dia, siswa yang belajar di pondok pesantren memiliki mental dasar yang dibutuhkan bagi seorang wirausaha.
"Santri ini kan siswa yang sudah tertempa. Umumnya, mereka lebih tekun, taat dan jujur, sehingga mengajak dan membentuk mereka ini relatif lebih berhasil," jelasnya.
Gati berharap program ini akan mengembangkan sektor kuliner yang ada di Banyuwangi. Banyuwangi, kata dia, telah dikenal dengan ragam kulinernya.
©2019 Merdeka.com"Banyuwangi kan sudah dikenal kopinya, dan santri di sini juga sudah dikenalkan pelatihan kopi. Jadi, rasanya sangat pas perkembangan kopi diiringi pula dengan 'teman minum kopi', yakni roti," kata Gati. Pelatihan ini mendatangkan koki dan praktisi pembuat roti.
Dalam kesempatan itu, juga diserahkan secara simbolis bantuan peralatan pembuat roti sebanyak 16 jenis kepada pondok pesantren. Di antaranya planetary dan spiral mixer, proofer, oven, mesin potong roti, kulkas, loyang pelengkap oven, dan bakery pan trolley.
Salah seorang peserta pelatihan, Muhyiddin (21) mengaku senang bisa mengikuti pelatihan roti ini. Berbagai teknik memasak roti bakal diajarkan dalam kelas ini. Tidak hanya membuat roti yang enak, namun pemilihan bahan yang sehat dan bergizi juga akan disampaikan.
"Cacok sekali dengan hobi memasak saya. Ilmunya akan saya gunakan dulu untuk membantu memasak di pondok, sekaligus dicoba untuk dijual di kalangan teman-teman santri. Doakan saya bisa punya warung atau rumah makan sendiri," kata Muhyiddin.
©2019 Merdeka.comSementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas secara terpisah menyatakan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah pusat akan pengembangan sektor ekonomi kreatif di Banyuwangi.
"Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi seluruh peserta. Kalau ini sukses, nantinya bisa diduplikasi oleh pesantren-pesantren lainnya. Harapan kami, program ini terus kontinyu dan bisa terus dimonitor oleh pusat sehingga akan berkelanjutan," pungkas Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih program yang telah berjalan empat tahun tersebut karena memiliki potensi ekonomi yang lengkap.
Baca SelengkapnyaMereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berupaya agar warga di sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dapat terserap industri-industri yang ada.
Baca SelengkapnyaRoro sendiri menjadi salah satu yang akan ikut outbound di Magelang.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, ia berpesan agar aparat desa mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.
Baca SelengkapnyaKain batik tulis dan batik cap karya warga binaan ini nantinya dipamerkan dalam perayaan Hari Batik Nasional.
Baca Selengkapnyaetreat Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang memiliki tema 'Satu Visi Langsung Aksi'.
Baca SelengkapnyaMenteri Kehutanan Raja Juli Antoni menggelar tiga rapat sekaligus usai mengunjungi Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaProgram 'Banyuwangi Ayo Kursus 2023' membuka lebih dari 20 jenis kursus.
Baca SelengkapnyaKoperasi Karya Praja Kota Cilegon menggelar acara Pendidikan bagi angggota koperasi di Ballroom Hotel Sari Kuring Indah Cilegon, Rabu (20/11).
Baca SelengkapnyaPelatihan ini digelar Otorita IKN bersama sejumlah pihak seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Universitas Terbuka, dan Pemerintahan Desa Wonosari
Baca SelengkapnyaMenaker berharap, program yang diadakan Kemnaker ini menjadi bagian penting dari keinginan besar bersama dalam membangun IKN.
Baca Selengkapnya