'Kenaikan harga bahan pokok jelang puasa & lebaran sudah tradisi'
Merdeka.com - Menjelang puasa dan lebaran, harga sejumlah bahan pokok diprediksi mengalami kenaikan. Ketersediaan bahan pangan kerap kali juga sulit didapatkan pada masa tersebut. Padahal bahan pokok tersebut dibutuhkan dan permintaannya selalu meningkat tajam.
Kenaikan harga dan langkanya bahan pokok dari peredaran, bukan karena kurangnya stok atau produksi. Namun juga disebabkan adanya permainan distributor memainkan momen Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri untuk mengeruk keuntungan.
"Kenaikan harga dan hilangnya bahan pokok menjelang puasa dan lebaran ini sudah menjadi tradisi di Indonesia. Pemerintah harus melakukan pengawasan. Bulan Ramadan dan Idul Fitri, banyak penyalur-penyalur (distributor) nakal memainkan harga jual di pasaran dengan alasan minimalnya stok barang," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, di Solo, Sabtu (13/5).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Terkait komoditas gula, Bima menyatakan, stok saat ini cukup, bahkan lebih dari kebutuhan untuk kebutuhan Ramadan maupun Lebaran 2017. Dia menyebut, riil 2,3 juta ton tahun ini gula tebu diproduksi dan defisit 800 ribu ton.
Aria Bima meminta pemerintah melakukan pengawasan lebih efektif, karena masih banyak distributor yang menjual bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Pemerintah harus mengawasi dan harus ada punishment (hukuman) untuk distributor yang memainkan ketersediaan barang dengan mengeruk untung sebesar-besarnya, memanfaatkan momen hari raya, karena peran distributor memainkan mata rantai," tegasnya.
Menanggapi adanya impor bawang, cabai dan sejumlah bahan pokok lainnya, Bima menyebut harus ada pengaturan khusus. Barang-barang tersebut tidak boleh didatangkan secara bebas, untuk mengontrol harga dan meningkatkan produksi. Ia juga meminta pemerintah tidak memiliki ketergantungan impor lebih dari 30 persen.
"Kalau penyelesaian defisit kebutuhan kita lakukan dengan impor, ini akan berpengaruh terhadap penurunan produksi. Bawang putih ini sudah 70 persen kita impor. Harus ada pengaturan, minimal impor 30 persen. Kita harapkan dengan impor yang hanya 30 persen ini, akan mendorong petani untuk meningkatkan produksinya. Harus ada izin untuk melakukan impor bawang termasuk cabai sebagai komoditas yang diatur keberadaannya. Ini sangat penting, untuk melindungi produsen," pungkas Bima.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Ramadan permintaan pisang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnya