Kenangan Tetangga pada Almarhum Fajri Pemuda Obesitas Berbobot 300 Kg
Merdeka.com - Herman (58), tetangga mendiang Fajri, pemuda obesitas berbobot 300 kg mengaku, ikut kehilangan atas kepergian tetangga rumahnya itu. Dia mengaku sangat kaget mendengar kepergian pria yang kerap dia bantu itu.
"Sedih juga, kehilangan. Bagaimana pun saya mungkin yang paling sering interaksi sama dia dan ibunya sering meminta tolong ke saya," ungkap Herman di rumahnya Kampung Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Kamis (22/6).
Meski begitu, secara pribadi dia tidak mengetahui pasti kabar kematian Fajri, dia baru mengetahui dari anak perempuannya yang dihubungi Ibunda Fajri, bahwa pemuda obesitas itu meninggal dunia.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Siapa yang rentan mengalami obesitas? Anak-anak merupakan kelompok usia yang rentan mengalami obesitas.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Bagaimana cara pria itu menurunkan berat badannya? Dia awalnya mengikuti saran dokter untuk berpuasa makan selama 40 hari, hanya mengkonsumsi multivitamin untuk nutrisi dan hidup dan minum minuman rendah/kalori seperti kopi, teh, dan air mineral sesuai anjuran dokter.
-
Siapa yang merasakan beban berat? Shanty menyatakan bahwa ia merasakan beban berat selama masa Pendidikan Karakter dan Disiplin (PPKD) karena tidak menerima kabar dari Fabian.
"Secara langsung saya enggak tahu, enggak pernah menjenguk juga selama dia dirawat di RS. Tahu tadi pagi anak saya perempuan ditelepon jam 02.00 sama Ibunya (Fajri), dia meninggal," ucap Herman.
Menurut dia, sejak pagi sampai siang ini belum ada orang lain atau pihak keluarga Fajri yang mendatangi rumah duka.
"Kalau ke sini belum ada. Cuma beberapa hari lalu, Kakak Fajri yang perempuan datang untuk ngecek perbaikan rumahnya," jelas dia.
Herman mengaku, selama Fajri dan Ibunya tinggal di kampung Pedurenan, sejak 2019 lalu melihat Fajri, sebagai pemuda aktif yang bekerja sebagai biro jasa. Baru setahun terakhir, usai kecelakaan yang dialami Fajri, tidak bisa beraktivitas dan lebih banyak berbaring di kasur.
"Dia baru 2019 di sini. Tiga tahun sebelumnya dia kerja biasa. Pernah saya lihat dia bawa pacarnya juga. Setelah jatuh, kecelakaan dia di rumah saja. Memang dari dulu badannya sudah besar, setelah di rumah saja dia bertambah besar. Enggak bisa berjalan, berdiri juga enggak kuat. Di rumah juga senderan aja di sofa," ucap Herman.
Karena itulah, Herman merasa iba dan kerap diminta bantuan tenaga oleh Fajri dan Ibunya untuk sekedar ke warung membeli kebutuhan sehari-hari sampai mengangkat galon air minum.
"Ibunya sama Fajri, kalau butuh bantuan pasti nelepon saya, minta tolong angkat galon, ke warung, sampai juga bersihin kamar mandinya. Makanya waktu itu saya lihat kasihan, karena dia berdua sama ibunya saja," ungkap dia.
Meski telah diam di rumah selama setahun terakhir, Fajri kata Herman, pun aktif membantu kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya.
"Walaupun dia enggak bisa kumpul rapat RT, lingkungan. Dia selalu ikut partisipasi, pasti nyumbang kalau ada kegiatan di sini," jelas dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien obesitas asal Tangerang yang memiliki bobot lebih dari 260 Kilogram dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPerpisahan tak pernah jadi momen yang mudah untuk dilewati seseorang.
Baca SelengkapnyaProses itu pun berlangsung kurang lebih selama satu setengah jam.
Baca SelengkapnyaTerpisah dari belahan jiwa karena kematian tentu bukan perkara mudah untuk dihadapi.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang tersayang buka kondisi mudah untuk dihadapi seseorang.
Baca SelengkapnyaBerjuang merawat hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir, pria ini mengaku dipaksa harus mengikhlaskan kepergian sang ibunda.
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal Pacitan ini ditinggal istrinya meninggal dunia saat dirinya tengah menjalankan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaSedang menjual hasil memulung, dia terkejut mendapati rumah yang telah terbakar habis.
Baca SelengkapnyaPemberian rumah sebagai bentuk terima kasih kakek kepada temannya karena sudah mengurusnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, bengkak di kedua kakinya justru semakin membesar dan membuat Engky, tidak dapat melakukan aktivitas.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terdekat tentu menjadi hal yang menyakitkan. Begitu juga yang dialami seorang pria yang kehilangan istrinya ini.
Baca SelengkapnyaAhmad Juwanto yang berbobot 230 kilogram itu hanya bisa berbaring saat dievakuasi.
Baca Selengkapnya