Kesan Pertama Hendropriyono Bertemu Bung Hatta, Sederhana Tapi Tetap Kritis
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono, resmi meluncurkan buku autobiografinya yang berjudul SPY SI, 'Sebagian Pengalaman Yang Saya Ingat'.
Dalam penggalangan bukunya, Hendropriyono menceritakan bagaimana masa kecilnya, terutama saat bertemu dengan Bung Hatta saat tak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Di mana, pertemuan itu terjadi saat dirinya berada di Sumedang, Jawa Barat, di rumah pamannya.
"Di rumah itu pernah beberapa kali saya bertemu Bung Hatta, yang kerap berkunjung dan bermalam di sana. Kami lihat setiap pagi bangun dari tidur, beliau membersihkan sendiri tempat tidurnya. Menurut Bung Hatta, membereskan tempat tidur sendiri adalah masalah kecil. Jika kita tidak terbiasa membereskan masalah kecil, tidak mungkin kita dapat membereskan masalah yang besar," tulis Hendropriyono, seperti dikutip dalam bukunya, Kamis (7/5).
-
Kenapa Hasto Kristiyanto singgung tentang sosok pemimpin yang dibantu keluarga? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal sosok pemimpin yang dibantu oleh keluarga. Menurut Hasto, generasi perintis bukan mendapat fasilitas dari ayah dan pamannya.
-
Kenapa Hasto menilai Prabowo kesulitan jawab soal HAM? Hasto menilai, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang mampu menampilkan sosok pemimpin yang jujur dalam debat tersebut. 'Kualitas kepemimpinan dari karakter pemimpin, dari moralitas yang baik, itu otomatis akan mendorong jawaban-jawaban yang sesuai dengan kehendak rakyat,' kata Hasto, kepada wartawan, di KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (13/12).
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Bagaimana keluarga itu ditemukan? Hasil penyelidikan DNA belum lama ini mengungkap bagaimana tragisnya sebuah keluarga dari tiga generasi menjadi korban dari pembantaian itu.
-
Dari mana keluarga ini berasal? Dikutip dari Hindustan Times, keluarga yang berasal dari Larkana ini memegang rekor Guinness World sejak 2019.
-
Siapa yang menilai Prabowo kesulitan menjawab soal HAM? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti saat capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kesulitan dalam menjawab pertanyaan mengenai penuntasan kasus Hak Asasi Manusia (HAM) dalam debat perdana capres di KPU, Selasa (12/12) malam.
Meski sudah pernah menjadi Wapres, Bung Hatta dinilainya sosok yang sederhana namun tetap kritis. Pikirannya tak mudah dipengaruhi.
"Tempat berhajat besar (WC) di rumah pamanku dokter Sanusi Galib di kota Sumedang Jawa Barat, hanya berupa tempat bertengger di atas sebuah sungai kecil yang mengalir di bawahnya. Di sana Bung Hatta berjongkok setiap pagi sebelum mandi tanpa canggung-canggung, sebagaimana halnya kebiasaan kami semua orang-orang kebanyakan di daerah itu," cerita Hendropriyono.
Hendropriyono pun juga bercerita, bagaimana Bung Hatta ditangkap oleh pihak Kepolisian Sumedang kala itu.
"Pada suatu hari di tahun 1958 yang nahas terjadi suatu peristiwa yang mengecewakan kita semua, yaitu ketika Bung Hatta bersama keluarga pamanku dokter Sanusi Galib, sedang berkunjung ke rumah pak Wangsa Widjaya mantan Sekretaris Bung Hatta yang tinggal di kampung Situraja. Bung Hatta bersama handai taulannya itu termasuk antara lain ibu Rafi'ah Dahlan Lembaq Tuah dan ibu Bariah Djambek, tiba-tiba ditangkap polisi resort kota Sumedang," cerita Hendropriyono.
"Penahanan tersebut katanya berdasarkan laporan intelijen, bahwa segerombolan orang dipimpin Bung Hatta memasuki suatu kampung di Sumedang. Karena di antara nama-nama yang dilaporkan ada nama seorang ibu yang Dahlan dan ada nama ibu lain yang Djambek, maka perkiraan intelijen menyatakan, bahwa Bung Hatta bersama rombongan Dahlan Djambek, sedang memasuki suatu kampung di kabupaten Sumedang Jawa Barat. Rombongan tersebut dicurigai sedang melakukan hubungan dengan kelompok Darul Islam," lanjut dia.
Menurut Hendropriyono, saat itu, sulit sekali untuk dapat menjelaskan, bahwa rombongan ini adalah rombongan keluarga.
"Karena perintah penahanan itu katanya turun langsung dari pusat. Tidak seorang pun pejabat setempat, yang berani menanganinya. Bahkan Komandan Polres juga tidak pernah muncul dan sulit dihubungi, sehingga sikap para tamtama polisi terlihat begitu pandir karena ketidak tahuannya harus berbuat apa. Alat komunikasi walau tidak sebaik masa kini, tetapi ada dan dapat digunakan," tukasnya.
Reporter: Putu Merta
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak ada lampu, hanya beberapa lilin karena Solo mesti digelapkan saat malam pernikahan Soeharto.
Baca SelengkapnyaCerita Awal Ketemu Eks Panglima TNI & Istri, Saling Taksir Tapi Tak Berbicara
Baca SelengkapnyaJenderal (Purn) Andika Perkasa ziarah ke makam Bung Hatta bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaCerita komedian Mandra ketika diminta tampil di hadapan istri Presiden ke-2 RI Soeharto, yakni Siti Hartinah atau yang akrab disapa Ibu Tien.
Baca SelengkapnyaSBY juga terlihat tertawa, ketika berbincang dengan Prabowo di rumah Kertanegara.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945 digelar dengan sangat sederhana. Bahkan Sukarno pun tak pernah membayangkan peristiwa besar digelar dengan sederhana.
Baca SelengkapnyaSecara khusus, Mega mengungkap rahasia saat Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa melakukan pendekatan dengan putri jenderal intelijen berdarah Kopassus.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, keberhasilan memimpin keluarga menjadi gambaran bagaimana memimpin negara ke depan.
Baca Selengkapnya