Kesurupan saat tari keris, Pande malah tertusuk keris
Merdeka.com - Nahas dialami oleh Putu Pande Kusuma Jana (15), seorang pelajar yang baru tamat SMP asal Dusun Sumber Batok, Desa Sumber kelompok, di Buleleng.
Dia dilarikan ke RSU Negara di Jembrana karena dadanya tertusuk keris sedalam 3 sentimeter saat menghadiri upacara persembahyangan dan 'ngayah' ritual tari keris.
Ditemui di kamar No 5 Sal D RSU Negara, Putu Pande didampingi ayahnya Made Arjana (33) mengatakan, kejadian naas yang menimpa dirinya terjadi pada Jumat (26/5) pukul 21.00 WITA.
-
Dimana kejadian kepala bocah tersangkut kaleng? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Kenapa mata siswi itu ditusuk? Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Saat itu kata dia baru tiba dari Karangasem dan mendengar tetangganya ada ritual "Dewa Ayu" mesolah (menari). Saat itu dirinya muncul keinginannya untuk ikut ngayah mesolah menarikan keris.
Saat itu Dewa Ayu mesolah di acara odalan dan pecaruan di rumah tetangganya yang juga berasal dari Sraya Karangasem.
"Kami yang asal Sraya Karang Asem selalu ingin mempertahankan adat dan budaya Dewa Ayu mesolah ini. Jadi saya ikut waktu itu,” akunya.
Dalam rangkaian Dewa Ayu mesolah tersebut menurutnya banyak orang yang ngayah mesolah dengan menarikan keris sampai kesurupan, tidak terkecuali anaknya.
Ditambahkan Arjana, anaknya itu memang sudah pernah dua kali ikut ngayah mesolah Dewa Ayu, saat kejadian itu dirinya sebenarnya sudah memegangi anaknya yang kesurupan saat menari keris dan sedang menghujamkan keris ke dada kanan selama 15 menit.
"Saat anak saya menghujamkan keris ke dadanya, awalnya tidak apa-apa. Saat hujaman kedua itulah tiba-tiba terlihat dadanya berdarah. Tetapi anak saya masih dalam kondisi tidak sadar dan tidak merasakan sama sekali," terang Arjana, ayah Pande.
Mengetahui anaknya terluka, Dia kemudian segera melarikan ke Puskesmas Gilimanuk untuk mendapat penanganan awal dan kemudian dirujuk ke rumah sakit.
Menurut Arjana, luka di dada anaknya sedalam 3 cm. "Yang kami takutkan luka anak saya infeksi karena kena tusukan keris," keluh Arjana.
Arjana mengatakan putranya itu sudah dua tahun ikut ngayah (nari) jika Dewa Ayu mesolah. Keluarga yang berasal dari Sraya Karangasem katanya pasti menggelar sesoalahan ini jika memiliki hajatan.
Karena harus ada banten (sajen) Dewa Ayu namanya banten paneman. Hal ini wajib dilaksanakan karena jika tidak kuatir terjadi masalah dan menjadi sakit.
"Ya namanya seperti panggilan gaib, harus ikut. Habis ngayah biasanya memang terasa sangat capek," tandasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kejadian ini memakan satu korban yang telapak tangannya putus akibat tebasan senjata tajam
Baca SelengkapnyaDia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, korban bersama keempat orang lainnya dibawa ke kamar mandi.
Baca SelengkapnyaNamun kata Gidion, pada saat dilakukan penyelamatan sementara, pelaku tidak melakukannya dengan benar.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka tusuk di dada bahkan pisau masih menancap ketika dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaat kepalanya berhasil dilepaskan siswi itu bukannya takut malah tertawa ngakak.
Baca SelengkapnyaHasilnya Autopsi ditemukan sejumlah luka memar pada tubuh korban.
Baca Selengkapnya