Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua AMSI: Harus Ada Insentif buat Media Kerja Benar Dibanding yang Copy Paste

Ketua AMSI: Harus Ada Insentif buat Media Kerja Benar Dibanding yang Copy Paste Ketua AMSI Wenseslaus Manggut. ©2019 Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra

Merdeka.com - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut menegaskan pentingnya insentif bagi pihak-pihak yang memproduksi konten berkualitas. Hal ini bisa menjadi salah satu langkah untuk menghadapi persoalan hoaks dan hate speech.

Era digital seperti saat ini telah memudahkan siapa saja untuk memproduksi konten. Atau dengan kata lain, siapa saja bisa membuat media. Media-media tersebut masuk di dalam ekosistem yang sama dengan media mainstream.

Persoalannya media mainstream sangat terikat pada aturan seperti UU. Sedangkan, media-media yang tumbuh subur di platform media sosial tidak diatur. Misalnya soal konten yang diproduksi.

"Di dalam ekosistem harus ada insentif untuk menjadi berkualitas. Selama tidak ada insentif untuk menjadi berkualitas, maka keluhan kita akan selalu ada," ujar dia dalam diskusi Trijaya FM, Sabtu (23/10).

"Kalau tidak ada insentif untuk saya yang bekerja secara benar dibandingkan orang yang copy paste kontennya saya, dia copy saja diramu-ramu. Disebarkan," lanjut dia.

Insentif, lanjut Wens, bisa berupa regulasi. Langkah yang sama sudah dijalankan oleh negara tetangga seperti Australia. "Australia mereka keluar dengan News Media Bargaining Cost. Regulasi yang dibuat pemerintah Australia untuk melindungi hak cipta. Untuk melindungi orang-orang yang bekerja dengan benar itu," tegasnya.

"Tujuan regulasi salah satunya itu. Walaupun tujuan ke industri bisnis. Tapi saya kira tujuan yang lain adalah mencegah keluhan yang tadi disampaikan mas Yan itu soal hoaks dan hate speech itu," imbuhnya.

Tentu saja regulasi tersebut tidak hanya mengatur soal copy right. Lebih dari itu, regulasi bisa mengatur sejumlah hal terkait penyebaran informasi di era digital.

"Mungkin itu salah satu halnya saja. Tapi sebetulnya pertanyaannya besarnya apakah yang kita keluhkan kita rasakan soal hoaks dan hate speech apa perlu melakukan perbaikan dalam ekosistem ini, jawabannya kalau Australia bilang perlu," katanya.

"Harus ada campur tangan regulasi. Walaupun dia harus hati-hati betul. Jangan sampai menghambat sisi kebebasannya, tapi memastikan playing field-nya fair untuk semua," katanya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Desak Presiden Segera Sahkan Publisher Right, AMSI: Sebelum Kehilangan Relevansi Ekosistem
Desak Presiden Segera Sahkan Publisher Right, AMSI: Sebelum Kehilangan Relevansi Ekosistem

AI merupakan pembunuh publisher right. Dengan adanya AI, poin utama dan isu terkait publisher right ini bisa berubah.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Sudah Teken Aturan Publisher Rights: Tenang, Kita di Pihak Media
Menkominfo Sudah Teken Aturan Publisher Rights: Tenang, Kita di Pihak Media

Regulasi ini akan memberi jaminan kepada media-media lokal maupun nasional.

Baca Selengkapnya
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights

AMSI dan AJI merupakan dua organisasi dari Indonesia yang terlibat dalam perumusan prinsip global tersebut.

Baca Selengkapnya
Bertemu Dewan Pers, AMSI Pertanyakan Perkembangan Regulasi 'Publisher Rights' di Indonesia
Bertemu Dewan Pers, AMSI Pertanyakan Perkembangan Regulasi 'Publisher Rights' di Indonesia

Tanpa adanya regulasi yang jelas, media siber cenderung tidak mendapatkan insentif dari berita atau konten yang diambil oleh platform digital.

Baca Selengkapnya
Kemunculan Teknologi AI jadi Pembahasan Penting di Forum APMF Bali
Kemunculan Teknologi AI jadi Pembahasan Penting di Forum APMF Bali

Dalam pemaparannya, Andi menyoroti AI yang menjadi tantangan tersendiri ke depannya.

Baca Selengkapnya
Managing Director Emtek Sutanto Bicara Perkembangan Industri TV dan AI di Forum APMF 2024
Managing Director Emtek Sutanto Bicara Perkembangan Industri TV dan AI di Forum APMF 2024

Dalam pemaparannya, Sutanto mengatakan, jumlah masyarakat yang menonton televisi saat ini mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi

Hal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Diskusi ATVI Bersama Wamen Komunikasi dan Informatika: Bangun Ekosistem Digital Inklusif
Diskusi ATVI Bersama Wamen Komunikasi dan Informatika: Bangun Ekosistem Digital Inklusif

Dii balik peluang yang besar itu, terdapat tantangan sosial yang perlu diatasi bersama

Baca Selengkapnya
Kepala LLDIKTI III Toni Serahkan SK Institut Media Digital Emtek kepada Rektor Totok Amin Soefijanto
Kepala LLDIKTI III Toni Serahkan SK Institut Media Digital Emtek kepada Rektor Totok Amin Soefijanto

Toni dalam sambutan usai menyerahkan SK mengucapkan selamat kepada IMDE dan jajaran Pimpinan, karena transformasi dari ATVI ke IMDE sebuah perjalanan panjang.

Baca Selengkapnya
600.000 Kreator di Indonesia Dapat Cuan dari Youtube per Desember 2022
600.000 Kreator di Indonesia Dapat Cuan dari Youtube per Desember 2022

Konten kreator bisa menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.

Baca Selengkapnya