Ketua KPU Jawab Tudingan Kecurangan Debat Cawapres: Roy Suryo Tukang Fitnah
Hasyim menjelaskan, apa yang disampaikan Roy dalam akun sosial media X @KRMTRoySuryo1 sangat tidak mendasar.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo membuat Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy’ari geram.
Ketua KPU Jawab Tudingan Kecurangan Debat Cawapres: Roy Suryo Tukang Fitnah
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo membuat Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy’ari geram.
Pasalnya, Roy yang saat ini tidak lagi sebagai kader partai dan menyebut dirinya sebagai pakar telematika membuat pernyataan yang ditengarai sebagai disinformasi soal aksi Gibran saat debat calon wakil presiden 2024 pada Jumat kemarin.
“Roy suryo memang tukang fitnah,” kata Hasyim seperti dikutip dari pesan singkat diterima, Minggu (24/12).
Hasyim menjelaskan, apa yang disampaikan Roy dalam akun sosial media X @KRMTRoySuryo1 sangat tidak mendasar.
Roy menuding KPU tidak berlaku adil sebab ada tiga mic yang digunakan Gibran. Hal itu disebut Roy menjadi perlakuan yang berbeda.
Tiga mic yang dimaksud Roy adalah Clip-on, Hand held dan Head set yang disinyalir adalah earphone atau ear feeder.
Membantah hal tersebut, Hasyim memastikan dugaan Roy adalah keliru.
Sebab semua kandidat menggunakan alat yang sama.
“Semua calon wakil presiden pakai alat yang sama,”
tegas Hasyim.
merdeka.com
Hasyim menambahkan, tiga mic yang disediakan kepada tiap kandidat berguna untuk mengantisipasi jika salah satunya ada yang mati.
“Bukan ear feeder. Itu mic yang ditempel di pipi dan dicantolin di kuping. Semua cawapres bisa ditanya dan juga stasiun TV penyelenggara debat, dan juga Tim Paslon yang berada di holding-room saat pemasangan mic, bisa ditanya,”
ungkap Hasyim.
merdeka.com
Hasyim memastikan, pernyataannya bisa dipertanggunjawabkan.
Dia juga memastikan, debat berlangsung secara spontan dan sangat tidak masuk akal jika ada pembisik untuk memberi contekan.
“Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab. Debat spontan, tida mungkin didikte, dengarkan bisikan atau baca contekan,” Hasyim menandasi.